Perkara kebutuhan, kamu sudah mengepos pendapatan yang ada untuk belanja barang dapur, tagihan listrik, tagihan wifi, cicilan motor, tagihan air, isi bensin motor, peralatan mandi, atau lainnya. Aktivitas ini dalam sebulan rutin dilakukan sebagai kebutuhan utama di setiap rumah. Pada bulan yang sama, pola alokasi keuangan terus begitu.
Kebutuhan yang sudah terealisasi tersebut tidak dapat tidak untuk dibayarkan. Ternyata ada istilah atau keadaan yang sering kita lewatkan untuk dipersiapkan jauh-jauh hari, yaitu kebutuhan darurat.
Keadaan yang serba darurat memang butuh penanganan yang juga cepat. Kebutuhan seperti dampak pemberhentian kerja, di mana uangnya dapat digunakan sementara untuk menghidupi keluarga sambil mencari kerja yang baru. Atau kebutuhan darurat saat kamu terkena sakit yang mengharuskan dirawat di rumah sakit. Dasarnya kebutuhan darurat memang sesuatu yang tidak diketahui kapan terjadi, persiapan untuk menghadapinya dapat kamu lakukan dengan tanpa berhutang.
Ketidaksiapan menghadapi keadaan semacam itu, apalagi dengan finansial yang sering limit bahkan minus memaksa kita melakukan pinjaman pada pihak yang lain. Lembaga seperti bank konvensional atau pinjaman online memberikan kemudahan pinjaman dengan syarat yang mengikat. Sehingga dapat mengganggu stabilitas finansial.
Menghindari hal tersebut, ada beberapa cara yang bisa kamu ikuti untuk mengatasi kebutuhan darurat.
Ubah Pandangan Terhadap Hutang
Berhutang bukan satu-satunya cara untuk mengatasi kebutuhan darurat kamu. Penawaran yang kamu dapatkan dari bank dengan bunga sekian hanya membuat finansial keluarga kurang stabil. Memang bank akan memberikan pinjaman dengan mudah, tetapi pengembaliannya yang tidak mudah.
Kamu harus sudah bersikap untuk menghindari hutang. Masih banyak kebutuhan lain yang lebih prioritas dengan mengatur keuangan lebih baik. Konsep bahwa hutang adalah jeratan, kamu akan berusaha menemukan cara lain untuk mengatasi kebutuhan darurat itu
Atur Keuangan
Berhutang bisa terjadi ketika kita tidak pandai dalam mengatur keuangan. Ada pos-pos keuangan yang seharusnya tidak diperlukan. Semisal perilaku konsumtif, makan di luar setiap malam, check out dari e-commerce dengan total jutaan, atau lain hal. Mengatur keuangan di sini berarti kamu mengatur pendapatan per bulan berapa dan dikeluarkan ke mana saja uang tersebut.
Uang dari sisa pengeluaran itu bisa ditabung untuk kebutuhan darurat. Setiap bulannya, jika hal ini konsisten dilakukan, akan membantu finansial keluarga lebih aman.
Persiapkan Dana Darurat
Kebutuhan darurat dapat diatasi dengan dana darurat. Pertama, kamu harus memegang pedoman bahwa hidup tidak baik-baik saja. Tidak ada hidup yang gampang tanpa tantangan. Kedua, ketidaksiapan saat waktu darurat itu tiba hanya akan membuat kamu tertekan dan sulit melawan. Ketiga, berpedoman seperti itu akan membantumu memahami bahwa ada dana yang harus dipersiapkan dari awal jauh sebelum kebutuhan darurat itu datang.
Dana darurat bisa kamu persiapkan dari sekarang. Pemisahan buku tabungan akan membantu mengelola keuangan, mana yang pribadi mana tabungan darurat. Setiap bulannya kamu bisa menyisihkan berapa persen untuk dana itu, tentunya sudah mengalokasikan untuk kebutuhan prioritas. Dengan begini kamu akan terhindar dari hutang.
Jual Aset
Membantu kesiapan kebutuhan darurat dengan menjual aset yang ada. Atau dengan kata lain kamu bisa menjual aset ketika dana darurat belum matang untuk dipanen. Kamu bisa menjual aset tanah yang sudah lama tidak digarap, kendaraan yang masih aman untuk dikendarai dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi, atau barang elektronik dengan kondisi yang bagus.
Kerja yang harus dilakukan adalah memilih mana yang tidak lagi terpakai tapi masih bisa dijual. Barangkali kamu ada menyimpan emas, dapat kamu jual kepada pihak yang menginginkan menabung emas. Harga emas cenderung naik, sehingga investasi yang kamu lakukan membantu menjawab masalah kebutuhan darurat.
Investasi
Kalau kamu sudah melakukan aktivitas dari awal, pasti tidak akan kesulitan menghadapi kebutuhan darurat. Jika belum, kamu bisa memulainya dari sekarang dengan menyiapkan modal sesuai kemampuanmu. Uang yang digunakan sebagai modal akan berlipat ganda dengan perkembangan harga saham. Perlu kamu pelajari juga bagaimana berinvestasi di pasar modal. Suatu waktu, uang yang sudah memiliki peningkatan itu dapat kamu gunakan untuk menutupi kebutuhan darurat.
Selain di saham, kamu bisa membeli emas atau logam mulia untuk diinvestasikan. Ketika finansial sedang mendesak, emas dapat kamu jual kembali dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli. Kamu bisa memulai investasi emas atau logam mulia dari yang kecil-kecil saja terlebih dahulu. Beriringan dengan pendapatan yang meningkat, kamu dapat meningkatkan nominal investasi.
Aktivitas penanaman modal ini untuk persiapan beberapa tahun ke depan. Dengan memilih saham yang tepat, dapat kamu tinjau dari beberapa hal, kamu akan mendapat profit sekian persen dari kenaikan saham tersebut. Memang hal semacam ini memiliki risiko yang besar juga, untuk itu kamu tetap bisa berinvestasi dengan jangka pendek melalui reksa dana. Intinya kamu tidak akan merugi dengan investasi dan jenisnya dapat menghindar dari lilitan hutang.
Berhutang bisa dianggap bukan sebagai cara untuk menghadapi kebutuhan hidup. Sikap ini bisa dipertahankan sembari melakukan hal-hal di atas. Tidak ada lagi kata kesulitan menghadapi kebutuhan yang bersifat darurat.