Alasan Kenapa Usaha Bangkrut yang Harus Dipahami

Menjalankan usaha memang tak semudah yang dibayangkan. Buktinya cukup banyak usaha kecil yang akhirnya gulung tikar. Bagi para pebisnis, bangkrut merupakan resiko terbesar yang selalu menghantui. Bahkan menjadi alasan sebagian orang enggan memulai usahanya sendiri. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab kebangkrutan? Sebelum membahas lebih lanjut, mari pahami jenis-jenis bangkrut berikut ini.

Mengenal Apa itu Bangkrut dan Jenis-jenisnya

Pengertian bangkrut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu sebuah toko atau perusahaan yang menanggung kerugian sehingga menguras aset-asetnya. Tapi secara umum, istilah bangkrut digunakan untuk menggambarkan kondisi suatu usaha atau bisnis yang tidak mampu membayar utang-utangnya kepada kreditur. Tentu tidak seorang pun pebisnis ingin mengalaminya.

Maka dari itu, mereka harus belajar dari banyak bisnis yang pernah mengajukan status bangkrut untuk mencegah kejadian sama terjadi pada bisnis yang dimiliki. Berikut merupakan jenis-jenis bangkrut yang perlu diketahui:

  • Bangkrut karena kegagalan ekonomi atau disebut dengan economic distressed. Dimana perusahaan tidak mampu membiayai kegiatan operasional akibat kehilangan pendapatan. Itu berarti tingkat keuntungan atau laba perusahaan jauh lebih kecil daripada biaya modal. Jenis bangkrut ini sering dialami para pemilik usaha kecil dan menengah selama pandemi Covid-19.
  • Bangkrut karena kegagalan keuangan atau disebut dengan financial distress. Kondisi ini terjadi ketika perusahaan tidak memiliki dana untuk mendukung kegiatan operasional. Kegagalan finansial dapat dicegah dengan menggunakan beberapa bagian asset liability management.

Alasan Kenapa Banyak Usaha Bangkrut

Bangkrut sebenarnya hal biasa terjadi dalam dunia bisnis. Agar tidak mengalaminya, kamu perlu memahami penyebab usaha bangkrut. Menurut data statistik yang menampilkan tingkat kelangsungan hidup perusahaan, di tahun pertama sejak didirikan, cuma ada 20 persen perusahaan yang bertahan. Sementara sisanya sudah tutup karena kalah saing atau alasan lainnya.  

Apabila kamu seorang pengusaha pemula atau yang sudah berpengalaman, melihat statistis di atas tentu terasa sangat menakutkan. Tapi jangan langsung mundur. Cobalah untuk memahami alasan kenapa banyak usaha gagal agar tidak merasa dilema. Secara umum, sebuah usaha akan bangkrut jika terjadi beberapa hal berikut.

1.      Tidak Menyusun Rencana Bisnis Secara Matang

Salah satu penyebab utama banyak bisnis mengalami kebangkrutan adalah karena tidak memiliki rencana bisnis yang matang. Faktor ini paling sering ditemukan pada kalangan pebisnis pemula atau UKM. Menemukan ide bisnis yang bagus saja tidaklah cukup, karena juga memerlukan lebih banyak riset serta perencanaan untuk dieksekusi. Membuat rencana bisnis akan membantu kamu dalam menentukan nilai-nilai unik sebagai pembeda jasa atau produk sendiri dengan kompetitor.

2.      Tidak Bijak Mengelola Keuangan

Walau terlihat seperti perusahaan yang sehat, tapi sebenarnya ketika ditelusuri lebih dalam terjadi pengaturan atau pengelolaan keuangan yang keliru sehingga membuat bisnis gagal. Penyebabnya adalah pengeluaran yang jauh lebih besar daripada pendapatan perusahaan.

3.      Jarang Berinovasi

Perusahaan yang kurang inovasi atau tidak peka membaca perkembangan situasi sekitarnya sangat rentan terhadap kebangkrutan. Dalam berbisnis, kamu dituntut untuk selalu berinovasi. Apalagi setelah transformasi era digital yang sangat dinamis, mengharuskan setiap pengusaha untuk lebih peka dan fleksibel jika ingin bertahan. Jadi silahkan penuhi permintaan pasar, ikuti jua tren-tren terbaru yang sudah menjadi kewajiban.

4.      Terlalu Cepat Berekspansi

Kegiatan ekspansi biasanya memerlukan pinjaman modal tambahan. Sebenarnya itu tidak jadi masalah asal kamu beraksi di waktu yang tepat. Jangan sampai menjadi bumerang bagi perusahaan. Apalagi saat menghadapi kesulitan dimana kondisi pasar yang berubah-ubah. Terlalu cepat melakukan ekspansi, di saat kemampuan keuangan belum memadai malah akan membebani dan menguras keuangan.

Jika dibiarkan terlalu lama akan menurunkan kualitas. Perusahaan mungkin akan mengalami kerugian, dan jasa atau produk sulit bersaing di pasar. Untuk itu, pertimbangkan cara membayar setiap pinjaman dan pilih target konsumen secara bijak. Tidak menggunakan dana pinjaman termasuk salah satu cara menjalankan bisnis, kok.

5.      Kapitalisasi Dana Kurang

Kekurangan modal bisa menyebabkan sebuah usaha bangkrut. Mau bagaimanapun juga, kegiatan operasional bisnis mustahil berjalan tanpa modal atau dana yang mencukupi. Tapi, beroperasi di luar kemampuan termasuk salah satu cara menjalankan bisnis yang keliru.

6.      Menimbun Hutang

Meminjam modal usaha dari lembaga pemberi pinjaman atau bank adalah hal yang umum terjadi. Namun jika kamu meminjam dana tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar kembali adalah suatu kesalahan fatal. Perusahaan bisa bangkrut jika harus membayar banyak hutang dalam satu waktu.

7.      Salah Pilih Orang

Jangan menempatkan kepercayaan dengan begitu mudahnya kepada orang yang salah. Dalam menjalankan sebuah bisnis, kamu harus mempekerjakan orang-orang kompeten dan tepat di posisinya. Percayalah kepada orang yang akan mendukung kemajuan bisnis bersama. Sebagai pemilik, kamu perlu memberikan kontrol ekstra. Karena salah satu penyebab kebangkrutan adalah saat terjadinya penyelewengan.