Startup berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti yaitu perusahaan bisnis yang sedang dirintis atau sederhananya yaitu bisnis rintisan. Dengan kata lain startup adalah sebuah bisnis rintisan yang belum lama beroperasi. Perusahaan ini sedang berada dalam tahap berkembang dan sedang berusaha untuk menemukan pasarnya dalam mengembangkan produknya.
Di Indonesia telah banyak perkembangan dan berdirinya perusahaan startup mulai dari perusahaan Gojek, OVO, Tokopedia, Shopee, dan Traveloka. Terdapat berbagai macam bidang yang digeluti oleh perusahaan startup di Indonesia mulai dari jasa keuangan, pelayanan, ritel, video games, dan pemasaran.
Di samping pertumbuhan banyaknya startup di Indonesia, startup sendiri merupakan perusahaan yang cukup berisiko tinggi. Hal tersebut dikarenakan bahwa startup cenderung masih sedang dalam tahap menemukan model bisnis yang pas. Selain itu startup masih berada di dalam tahap pencarian pasar.
Sekilas tentang Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat pekerja. PHK menyebabkan seorang karyawan akan kehilangan status pekerjaannya. PHK adalah pencabutan hak dan kewajiban kerja seorang karyawan secara sementara atau permanen yang ditentukan oleh perusahaan. PHK biasanya dilakukan karena terdapat permasalahan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan biasanya bukan dari kesalahan karyawan.
Alasan Startup Melakukan PHK
Dalam menghadapi resesi ekonomi global, akhir-akhir ini banyak startup yang melakukan PHK terutama karena ekosistem bisnis yang berjalan kurang baik. Berikut beberapa alasan startup melakukan PHK terhadap karyawannya:
1. Startup Melakukan Bakar Duit
Istilah ‘bakar duit’ sudah tidak asing lagi bagi masyarakat yang sedang bekerja di perusahaan startup. Contoh dari bakar duit yaitu dengan memberikan promo agar startup mendapatkan konsumen. Di sisi lain konsumen kerap memilih produk yang terdapat promonya dibanding melihat sisi kualitas produk.
Bakar duit menjadi beban bagi startup terutama startup juga memiliki beban lain untuk mempertahankan konsumennya. Sementara itu pertumbuhan banyak startup membuat semakin banyaknya kompetitor dari sebuah perusahaan startup. Hal ini yang membuat startup kekurangan dana sehingga terjadilah PHK terhadap karyawannya.
2. Kondisi Ekonomi karena Resesi Global
Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi ekonomi global juga mempengaruhi kondisi perusahaan terutama karena konsumsi dari masyarakat juga berkurang karena efek dari ancaman resesi global. PHK juga meningkat karena di sisi lain startup juga semakin lama akan semakin dilakukan oleh mesin sehingga terjadilah pengurangan sumber daya manusia. Pekerjaan yang dilakukan juga semakin cepat dan efisien. Hal ini membantu proses transaksi yang semakin banyak.
3. Kenaikan Suku Bunga, Inflasi, dan Perang
Adanya kenaikan suku bunga, inflasi, dan perang yang terjadi di awal 2022 dampaknya masih terasa hingga tahun 2023. Kenaikan suku bunga ini juga mempengaruhi cost of capital. Kenaikan suku bunga menjadikan investasi semakin mengalami penurunan. Di tengah inflasi juga terjadi pengurangan tingkat permintaan dan ditambah dengan pendanaan startup yang sedikit. Hal ini juga membuat startup tidak beroperasi secara normal dan akan mengalami kelimpungan.
Startup Indonesia yang Melakukan PHK terhadap Karyawannya
Berikut adalah beberapa startup di Indonesia yang melakukan PHK terhadap karyawannya di sepanjang tahun 2022 hingga 2023:
1. GoTo
Pada bulan Maret 2023, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melakukan PHK terhadap karyawannya dengan total 600 karyawan. Padahal sebelumnya GoTo telah merumahkan karyawannya sebanyak 1300 karyawan di bulan November 2022. PHK dilakukan karena hal tersebut menjadi strategi perusahaan agar dapat mempertahankan perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan, serta tetap dapat memberikan dampak yang positif kepada masyarakat.
2. Sayurbox
Perusahaan startup e-grocery Sayurbox kembali melakukan PHK terhadap karyawannya pada bulan April 2023. Perusahaan terpaksa melakukan PHK demi memastikan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. Pihak perusahaan berusaha agar tetap dapat melayani pelanggan pasar mulai dari supermarket, restoran, channel belanja online, dan channel export. Sayurbox juga tetap berusaha mendukung para petani lokal.
3. LinkAja
Perusahaan LinkAja melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Hal ini dilakukan karena perusahaan melakukan penyesuaian bisnis dan perubahan yang signifikan terutama yang berkaitan dengan tujuan dan fokus bisnis perusahaan. Perubahan tersebut akhirnya mempengaruhi operasional perusahaan terutama reorganisasi sumber daya manusia sehingga perusahaan secara terpaksa melakukan PHK.
4. Mamikos
Mamikos adalah startup yang bergerak di bidang penyedia layanan pencarian dan sewa kos-kosan. Perusahaan Mamikos melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur perusahaan yang lebih sustain dan sehat. PHK yang tidak disebutkan jumlahnya ini juga berusaha mempertimbangkan faktor lain seperti kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini.
5. Shopee Indonesia
Demi melawan kerugian yang membengkak, startup yang bergerak di jasa belanja online ini kembali melakukan PHK di tahun 2023. Sejak Juni 2022 Shopee telah memangkas sekitar 7000 karyawan atau sekitar 10 persen dari total keseluruhan. Perusahaan ini sedang berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi global.