Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap dan Kelebihannya

Siapa saja pasti ingin memiliki perencanaan keuangan yang baik untuk masa depan. Nah, saat ini investasi menjadi salah satu cara yang banyak dipilih untuk mendukung terwujudnya perencanaan keuangan. Didorong dengan adanya teknologi yang semakin berkembang pesat, kesadaran masyarakat akan investasi pun semakin tinggi. 

Hal tersebut diimbangi juga dengan kehadiran platform-platform investasi yang mumpuni. Kini, kamu bisa menemukan berbagai jenis instrumen investasi dengan mudah. Salah satu instrumen investasi yang saat ini sedang banyak digemari oleh berbagai kalangan yaitu reksadana.

Orang-orang tertarik dengan reksadana karena lebih minim resiko dibandingkan investasi saham. Selain itu, reksadana dikelola oleh manajer investasi sehingga kamu tidak perlu repot-repot memantau uangmu setiap saat. Umumnya, reksadana dibagi menjadi 4 jenis, yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. 

Di antara keempat jenis reksadana, kebanyakan lebih memilih reksadana pendapatan tetap. Mengapa bisa begitu ? Yuk, kenali apa itu reksadana pendapatan tetap dan kelebihannya !

Mengenal Reksadana Pendapatan Tetap

Apa sih sebenarnya reksadana pendapatan tetap itu? Dan apa yang membedakan dengan ketiga jenis reksadana lainnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menempatkan sebagian besar dana investasi (sekitar 80 persen) ke dalam instrumen obligasi atau surat utang. Pada dasarnya, dana investasi dialokasikan pada instrumen-instrumen yang memberikan pendapatan tetap.

Instrumen obligasi atau surat utang membagikan keuntungan atau imbal hasil secara rutin. Biasanya, pembagian keuntungan yakni setiap bulan, setiap 3 bulan, dan tahunan sehingga termasuk yang memberikan pendapatan tetap. Reksadana pendapatan tetap cocok untuk investasi jangka pendek (1-3 tahun) karena menawarkan tingkat keuntungan yang relatif stabil. 

Ini Loh Kelebihan Reksadana Pendapatan Tetap 

Masing-masing investasi reksadana tentu memiliki tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda-beda. Adapun sejumlah keuntungan yang dimiliki reksadana pendapatan tetap, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Likuiditas Tinggi

Likuiditas tinggi artinya proses pencairan dana pada reksadana pendapatan tetap terbilang cepat dan mudah. Kamu tidak perlu menunggu lama untuk menikmati hasil investasi. Sekitar  4-7 hari kerja setelah penjualan unit reksadana, dana investasi sudah bisa dicairkan ke rekeningmu. Jadi, kamu tak perlu khawatir jika ingin mencairkan dana tersebut untuk keperluan darurat. Sementara, produk deposito dan jenis investasi lainnya tidak bisa sewaktu-waktu dicairkan. 

  • Imbal Hasil Kompetitif

Reksadana pendapatan tetap menawarkan tingkat keuntungan yang cukup kompetitif. Meski tidak sebesar investasi saham, imbal hasil yang ditawarkan berkisar 7-8 persen per tahun bahkan bisa mencapai 10 persen. Tingkat keuntungan yang dibagikan umumnya lebih besar daripada reksadana pasar uang dan deposito.

  • Risiko Cukup Rendah

Investasi reksadana pendapatan tetap lebih minim risiko jika dibandingkan dengan reksadana saham maupun instrumen investasi saham. Ini disebabkan karena fluktuasinya yang cenderung lebih stabil. 

Lain halnya dengan reksadana saham yang jauh lebih fluktuatif, bisa naik dan turun secara drastis. Sehingga risiko mengalami kerugian akan lebih besar jika menanamkan dana pada instrumen reksadana saham maupun saham. Bahkan dana yang sudah diinvestasikan bisa hilang karena anjloknya harga pasar. 

  • Modal Investasi Kecil

Umumnya, semua jenis reksadana bisa dimulai dengan modal yang kecil. Saat ini, banyak penyedia investasi yang memungkinkan kamu untuk menanamkan modal mulai dari Rp 10 ribu saja. Menarik, bukan? 

Berbagai macam produk investasi yang bisa kamu pilih sesuai dengan kemampuan finansialmu. Jadi, berinvestasi tidak harus dengan modal yang besar dan cocok untuk semua kalangan. 

  • Bebas Pajak 

Keuntungan berikutnya berinvestasi di reksadana pendapatan tetap yaitu dibebaskan dari pungutan wajib (pajak). Seluruh imbal hasil yang kamu dapatkan nantinya bisa dinikmati secara penuh karena tidak akan dikenakan pajak apapun. Sedangkan investasi jenis lainnya dan beberapa produk perbankan merupakan objek pajak sehingga imbal hasil harus dipotong pajak terlebih dahulu. 

  • Relatif Aman

Investasi reksadana pendapatan tetap relatif aman karena seluruh aktivitas pengelolaan dananya sudah di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, kamu tak perlu khawatir untuk menanamkan sejumlah dana ke reksadana pendapatan tetap. 

Dibalik kelebihan atau keuntungan yang ditawarkan, ada beberapa kerugian yang juga perlu kamu tahu sebelum memutuskan untuk menanamkan modal pada reksadana pendapatan tetap. Pertama, adanya risiko penurunan NAB atau Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan karena terjadinya inflasi, bencana alam, turunnya kinerja perusahaan/emiten, dan kondisi eksternal yang tidak menentu. Kedua, investasi reksadana pendapatan tetap tidak dijamin oleh LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. Ketika kamu mengalami kerugian, maka harus ditanggung sendiri. Ketiga, terjadi wanprestasi manajer investasi atau kegagalan yang dialami manajer investasi untuk memenuhi kewajibannya. Dan pada akhirnya berpengaruh pada nilai investasi yang mengalami penurunan.