Atur Uang Saku Sekolah Anak Biar Nggak Membengkak

Sebentar lagi anak-anak sekolah akan memasuki tahun ajaran baru. Dan sudah sejak awal tahun ini, sekolah tatap muka sudah diberlakukan seratus persen. Sebagian besar orang tua pasti masih merasa bingung terkait apa saja yang harus dipersiapkan untuk anak-anaknya yang baru pertama kali sekolah.

Perlengkapan sekolah seperti buku, tas, sepatu hingga seragam sekolah mungkin sudah menjadi basic yang harus dipersiapkan para orang tua. Namun hal yang satu ini seringkali tidak terpikirkan yaitu uang saku anak. 

Mungkin Anda termasuk yang masih kebingungan bagaimana mengatur uang saku anak agar pengeluaran tidak membengkak ? Jika, iya mari simak tips dari kami di bawah ini.

Tips Atur Uang Saku Sekolah Anak

Memberikan uang saku ke anak untuk sekolah tetap harus Anda perhitungkan. Anda tidak boleh lupa untuk menganggarkan pengeluaran ini setiap bulannya. Lalu, bagaimana caranya agar anak tetap bisa mendapatkan uang saku namun tidak lantas membuat pengeluaran Anda membengkak ? Berikut lima cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatur uang saku sekolah anak :

1. Buatlah Anggaran yang Dibutuhkan Anak untuk Sekolah

Sebelum Anda menentukan besaran uang saku, buatlah catatan terkait keperluan sekolah anak diluar uang saku. Pada umumnya, sekolah akan membebankan biaya SPP setiap bulannya dan biaya tambahan lainnya seperti uang buku, uang kas dan lain sebagainya. 

Setelah mengetahui jumlah anggarannya, Anda bisa mengatur berapa besar uang saku sekolah anak dengan tetap memperhatikan anggaran untuk kebutuhan yang lain. Sehingga pengeluaran Anda untuk sekolah anak setiap bulannya bisa teratur tanpa mengganggu anggaran lainnya. Karena tak dipungkiri seringkali biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan yang sudah dianggarkan, termasuk uang saku. 

2. Beri Pemahaman kepada Anak

Ajarkan anak mengenai fungsi uang dalam kehidupan. Ini adalah momen yang tepat bagi Anda untuk mengajarkannya sejak dini bagaimana menggunakan uang secara bijak. Berikan pemahaman kepada anak Anda untuk tidak melihat besar kecilnya uang saku yang diberikan. 

Anda bisa ajak dia untuk berdiskusi mengenai besaran uang saku yang akan diberikan. Terbukalah dengan setiap pengeluaran untuk segala keperluan sekolahnya dan bagaimana kondisi keuangan keluarga. Sehingga anak Anda bisa belajar memahami situasi serta kondisi yang ada. Dengan cara ini, anak Anda akan mulai mencoba mengelola uang sakunya agar cukup dan sebagian bisa ditabung. 

3. Hindari Pemberian Uang Saku Tambahan Terlalu Sering

Tak jarang anak Anda akan meminta uang saku tambahan karena jatah yang diberika sudah habis. Bahkan banyak yang meminta tambahan uang saku untuk digunakan diluar waktu sekolah, misalnya membeli jajan saat pulang sekolah atau membeli mainan. 

Jika anak Anda terbiasa meminta uang saku tambahan dan Anda dengan mudahnya memberikan maka ini akan menjadi kebiasaan buruk. Dia tidak bisa belajar tanggung jawab atas uang saku yang telah Anda berikan. Untuk itu, hindari terlalu sering memberikan uang saku tambahan. 

Anda bisa memberikan pengertian bahwa untuk mendapatkan uang harus disertai usaha. Ajak anak Anda bernegosiasi terkait tambahan uang saku. Misalnya, Anda akan memberikan uang tambahan jika dia sudah menyelesaikan tugasnya seperti merapikan kamar atau mengerjakan PR. Ini secara tidak langsung juga bisa melatih kemandirian anak sejak dini. 

4. Ajarkan untuk Menabung demi Mendapatkan Keinginannya

Ada kalanya anak Anda memiliki banyak keinginan untuk membeli barang yang diinginkannya. Sesekali tidak apa-apa untuk menuruti permintaannya. Namun, alangkah baiknya jika Anda mengajarkan dia menyisihkan sebagian uang sakunya untuk ditabung demi mendapatkan barang-barang yang diinginkan. 

Kebiasaan ini akan sangat baik bagi anak Anda agar tidak terbiasa menganggap remeh uang. Ajarkan dia cara menabung yang menyenangkan misalnya dengan menggunakan media seperti celengan bergambar. Setelah uang tabungan terkumpul banyak, dampingi anak Anda untuk menghitung uangnya. Dia pasti akan merasa sangat puas dan senang ketika barang yang dia inginkan berhasil dibelinya menggunakan tabungan pribadinya. 

 5. Ajarkan Anak Anda untuk Berhemat

Tips terakhir yaitu mengajari anak untuk berhemat. Ajarkan dia bagaimana mengelola uang sakunya. Tanyakan uang sakunya biasa digunakan untuk apa saja. Dengan begitu, Anda bisa membantu mengajarkannya untuk menghemat uang saku. 

Anda juga bisa membiasakan untuk memberinya bekal makanan dari rumah. Sehingga anak Anda tidak perlu lagi menggunakan uang sakunya untuk membeli makan di kantin. Dengan kebiasaan itu, dia bisa lebih berhemat dan belajar bijak memanfaatkan uang sakunya. 

Itulah tadi lima tips untuk atur uang saku sekolah anak. Anda bisa memilih untuk memberikan uang saku anak secara harian, mingguan atau bulanan. Dan tetap disesuaikan juga dengan kebutuhan anak untuk menentukan besarannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan cara-cara di atas bisa Anda terapkan agar pengeluaran bulanan Anda tetap aman.