Banyak Korban Investasi Bodong dari Kalangan Mahasiswa, Ini Tips Untuk Menghindarinya

Nampaknya hingga saat ini investasi bodong masih berkeliaran dan jumlahnya pun kemungkinan terus bertambah. Sementara itu Satgas Waspada Investasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak pernah lengah untuk memberantas oknum-oknum yang menawarkan investasi bodong.

Segala upaya telah dilakukan agar tidak ada lagi kasus penipuan investasi bodong. Pasalnya, para oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut sudah memakan banyak korban. Puluhan hingga ratusan juta lenyap begitu saja karena ulah mereka.

Sayangnya, jumlah korban investasi bodong semakin meningkat. Bahkan belum lama ini korbannya justru dari kalangan mahasiswa. Meskipun mahasiswa merupakan generasi muda yang notabene lebih aware dengan hal semacam ini, namun fakta menunjukkan yang sebaliknya. Kini siapa pun bisa menjadi korban investasi bodong, tak terkecuali kamu. 

Lantas, adakah cara agar bisa terhindar dari investasi bodong ? Nah artikel ini akan membagikan beberapa tips untuk menghindari investasi bodong. Namun sebelum itu, kenali terlebih dahulu ciri-cirinya di bawah ini, yuk !

Ciri-Ciri Investasi Bodong

Maraknya praktik investasi bodong salah satunya disebabkan karena  literasi masyarakat yang masih rendah. Maka dari itu, pahami ciri-ciri investasi bodong di bawah ini agar kamu tidak menjadi korban penipuan selanjutnya. Berikut beberapa cirinya :

  • Menjanjikan Keuntungan Tinggi 

Iming-iming return tinggi dengan risiko rendah dan bisa didapatkan dalam waktu singkat adalah hal yang paling sering digunakan para oknum untuk menjerat korban.

Padahal prinsip dasar investasi adalah “high risk, high return”. Dimana semakin tinggi tingkat keuntungan yang ditawarkan maka risikonya pun juga tinggi. Jadi, mustahil kamu akan mendapatkan return tinggi tetapi minim risiko.

  • Informasi Perusahaan Tidak Jelas

Ciri lainnya yaitu informasi terkait perusahaan atau pihak penyedia investasi tidak jelas. Misalnya, tidak mencantumkan alamat perusahaan dan menggunakan kontak pribadi. 

Proses bisnisnya pun tidak jelas sehingga masih banyak hal yang akan membuat kamu bertanya-tanya. Perusahaan investasi yang tidak transparan dari awal memang perlu dicurigai karena besar kemungkinan termasuk bodong.

  • Menawarkan Komisi Jika Berhasil Merekrut Anggota Baru

Tak sedikit investasi bodong yang menawarkan komisi atau bonus jika kamu berhasil merekrut anggota baru. Ini mirip dengan skema ponzi yang sebaiknya kamu hindari. 

Iming-iming komisi hanya untuk memancing lebih banyak korban agar mau menanamkan modalnya untuk investasi. Kenyataannya, uang kamu hanya diputarkan ke anggota-anggota lainnya bukan ke pasar modal.

Inilah Tips untuk Menghindari Investasi Bodong

Semakin banyak modus baru yang digunakan para oknum untuk melakukan tindak penipuan berkedok investasi bodong. Bahkan baru-baru ini kasus investasi bodong melibatkan beberapa influencer dan artis ternama melalui platform binary option maupun robot trading.

Maka dari itu, masyarakat diharuskan untuk lebih waspada dan berhati-hati sebelum berinvestasi. Berikut beberapa tips untuk menghindari investasi bodong :

1. Cek Legalitas Perusahaan Investasi

Umumnya, setiap lembaga atau perusahaan investasi harus sudah mendapatkan izin resmi dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti).

Lebih baik pastikan terlebih dahulu legalitasnya sebelum kamu menanamkan modal pada perusahaan investasi. Seluruh daftar investasi legal bisa kamu temukan di website resmi OJK. Jika nama perusahaan tidak ada dalam daftar, sebaiknya kamu urungkan niat untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. 

2. Teliti Lebih Detail Sebelum Berinvestasi

Investasi legal pasti sudah memiliki aturan yang jelas terkait produk investasinya, pembagian keuntungan, mekanisme cara kerja, dan informasi penting lainnya. Sementara investasi bodong justru sebaliknya karena tidak ada kejelasan mengenai investasi yang ditawarkan.

Sebagai langkah antisipasi, kamu harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan investasi tersebut. Mulai dari latar belakang perusahaan itu sendiri, instrumen investasi apa saja yang digunakan, dan bagaimana mekanisme.

Pahami terlebih dahulu syarat dan ketentuan yang diberlakukan sebelum kamu memutuskan berinvestasi. Hal ini berkaitan dengan hak dan kewajiban, biaya-biaya, manfaat, serta risiko.

3. Berpikir Logis Dan Rasional

Banyak yang masih beranggapan bahwa investasi adalah jalan tercepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Padahal, tidak ada cara instan untuk bisa menghasilkan uang yang banyak dalam waktu singkat, termasuk dengan investasi. 

Berkaca pada kasus investasi yang menjerat kalangan mahasiswa, kebanyakan anak muda memang lebih menyukai hal yang instan. 

Maka tak heran jika pada akhirnya banyak yang tergiur iming-iming keuntungan tinggi yang bisa diperoleh dalam waktu cepat. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi ada baiknya berpikir secara logis dan rasional. Jangan langsung tergiur jika imbal hasil yang ditawarkan tidak masuk akal. 

Nah, itulah tadi ciri-ciri investasi bodong dan beberapa tips untuk menghindarinya. Semoga dengan membaca ulasan di atas, kamu bisa terhindar dari jeratan investasi bodong.