Beda Investasi berjangka pendek dan Jangka Panjang Beserta Contohnya

Sekarang ini investasi telah menjadi salah satu ha yang tidak lagi asing di kalangan masyarakat Indonesia. Apabila sebelumnya kebanyakan orang akan lebih fokus pada pengelolaan anggaran belanja, kemudian menyisihkan gaji untuk ditabung, sedangkan saat ini mulai menyadari bahwa berinvestasi juga penting.

Khususnya untuk mempersiapkan simpanan darurat, dana pensiun dan lain sebagainya. Investasi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif memperoleh passive income. Investasi sendiri mempunyai beragam instrument, misalnya sepertti saham, SBN, emas, properti/ tanah, deposito dan masih ada lainnya.

Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan juga berbeda, adanya pendek antara 1 bulan – 24 bulan, ada yang menengah antara 2 – 5 tahun dan panjang dari 5 tahun dan lebih dari waktu tersebut. Sistem investai sendiri juga dapat kamu pilih, seperti syariah dan konvensional.

Perbedaan Antara Investasi berjangka pendek dan Panjang

Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas bahwa dalam berinvestasi memiliki jangka waktu tersendiri misalnya seperti jangka pendek hingga jangka panjang, tentunya ketika kamu menentukan akan melakukan investasi dalam jangka pendek atau panjang ini berpengaruh pada besaran imbal hasil yang diperoleh.

Berikut adalah sederet perbedaan antara berinvestasi berjangka pendek dengan jangka panjang yang harus kamu tahu, yaitu :

  • Jangka waktu

Sebelumnya sudah di sebelumnya sudah disinggung mengenai jangka waktu, ini adalah salah satu hal yang membedakan antara investasi berjangka pendek dengan jangka panjang. Di mana biasanya mereka yang memilih untuk berinvestasi berjangka pendek memiliki tujuan finansial yang ingin segera direalisasikan.

Sehingga tidak perlu menginvestasikan dana yang mereka miliki untuk waktu yang terlalu lama. Kemudian untuk investasi yang berjangka panjang, sesuai dengan namanya maka waktu yang dibutuhkan terbilang lama bisa 5 tahun atau 10 tahun, bahkan lebih. 

Karena itulah kamu harus benar-benar menentukan atau merencanakan seberapa lamakah waktu yang kamu butuhkan untuk berinvestasi agar nantinya kamu lebih mudah memilih instrumen mana yang cocok dengan tujuan finansial kamu tersebut.

  • Peluang keuntungan

Perbedaan selanjutnya ada pada peluang keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Ketika kamu memilih investasi berjangka pendek, pastinya keuntungan yang akan kamu terima lebih sedikit dibandingkan dengan jenis investasi berjangka panjang.

Ini dipengaruhi oleh adanya pergerakan dari nilai investasi untuk jangka waktu kurang dari 1 tahun yang memang fluktuatif dan cukup lambat. Tetapi kamu harus tahu bila besaran imbal hasil dari melakukan investasi berjalan pendek ini tentu lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jenis produk tabungan pada umumnya. 

  • Resiko pada penurunan nilai

Seperti halnya dengan peluang keuntungan yang menjadi pembeda antara investasi berjangka panjang dan pendek yang selanjutnya ada pada resiko terjadinya penurunan nilai. Karena ketika kita melakukan investasi yang jangka waktunya kurang dari satu tahun tentu ada resiko kerugian lebih tinggi.

Apabila dibandingkan investasi berjangka panjang. Karena nilai dari instrumen investasi tersebut lebih fluktuatif atau rentan naik dan turun selain itu juga bisa stagnan alias tidak ada perkembangan atau jalan di tempat. Namun jangan khawatir tentang hal ini apabila kamu banyak mempelajari tentang investasi serta melakukan riset tentang kondisi dari pasar terkini.

  • Tujuan investasi

Hal yang membedakan terakhir antara investasi berjangka pendek dan panjang adalah tujuan dari investasi itu sendiri. Ketika kamu memilih untuk melakukan investasi yang berjangka pendek.

Biasanya dikarenakan kamu mengharapkan memperoleh keuntungan lebih cepat supaya nantinya dana tersebut dapat digunakan sesuai dengan rencana yang telah kamu miliki. Contohnya seperti kamu membuka tabungan deposito dengan tempo 1 tahun.

Dengan tujuan supaya nantinya keuntungan dari deposito tersebut bisa kamu pakai untuk DP kendaraan bermotor atau membeli gadget guna memenuhi kebutuhan kerja. Sedangkan ketika memilih investasi dengan instrumen jangka panjang tentunya kamu mengharapkan adanya pasif income.

Supaya kehidupanmu di masa mendatang lebih aman dan juga nyaman. Contoh dari investasi jangka panjang ini misalnya seperti ingin mengumpulkan dana untuk kuliah atau dana pensiun dan lain sebagainya.

Contoh Idari nstrumen Investasi berjangka pendek dan Panjang

Setiap investasi tentunya memiliki perbedaan dan juga contoh begitu pula dengan investasi berjangka pendek dan jangka panjang. Berikut di bawah ini adalah contoh-contoh dari instrumen investasi baik yang berjangka pendek maupun jangka panjang.

Contoh dari investasi berjangka pendek

  • Deposito berjangka pendek
  • Reksadana
  • Obligasi Negara
  • P2P Lending
  • Trading Forex

Contoh dari investasi berjangka panjang

  • Emas
  • Properti/ tanah
  • Saham
  • Reksadana pasar uang
  • Deposito berjangka panjang

Nah, demikianlah tadi beberapa perbedaan antara investasi yang jangka pendek dengan berjangka panjang, beserta beberapa contoh dari instrument investasinya. Pilihlah jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan kamu, supaya bisa memperoleh keuntungan maksimal.