Cara Menghitung Modal untuk Bisnis Coffee Shop

Indonesia termasuk salah satu negara penghasil dan tempat berkembangnya tanaman kopi. Jenis kopi yang dihasilkan juga bervariasi sehingga para pecinta kopi tidak akan bosan dengan variasi yang itu-itu saja. Hasil perkebunan kopi juga menjadi salah satu komoditas yang diekspor ke luar negeri. Budaya nongkrong dan ngopi juga menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sehingga bisnis kopi bisa menjadi salah satu bisnis yang akan kamu jalankan sebagai pebisnis, khususnya bagi kamu pebisnis milenial. 

Bisnis kopi masih terbilang menjanjikan di tahun 2023 ini karena produk minuman kopi klasik maupun kekinian semakin digemari banyak kalangan. Tren bisnis ini juga tampak seperti tidak akan habis dari waktu ke waktu. Bisnis ini juga terbilang cukup menjamur dan selalu berkembang dari waktu ke waktu.

Ada banyak pebisnis yang berlomba-lomba untuk membuat konsep coffee shop yang unik serta produk kopi dan makanan pendamping yang enak untuk disantap. Di samping itu, kamu juga bisa memilih berbagai macam konsep ruang coffee shop seperti coffee shop yang berfungsi sebagai tempat meeting, tempat nongkrong, atau bahkan sebagai working space. Tidak lupa, kamu juga menambahkan fasilitas seperti Wi-Fi agar pelanggan bisa betah untuk berada di dalam coffee shop kamu. 

Tips dan Strategi Membangun Bisnis Coffee Shop

Berikut adalah sejumlah tips dan strategi yang dapat kamu terapkan supaya bisnis kamu dapat berjalan dengan sukses dan menekan biaya operasional:

1. Memperhatikan Kualitas Produk

Hal yang paling penting dari produk sebuah coffee shop adalah kualitas kopi itu sendiri serta makanan pendukung lainnya sehingga kamu perlu menggunakan pasokan bahan yang berkualitas. Namun di samping itu kamu juga perlu mempertimbangkan harga yang kompetitif.

Oleh karena itu, kamu perlu bekerja sama dengan pihak pemasok yang bagus. Kamu dapat meningkatkan kerja sama dan selalu melakukan negosiasi terhadap harga yang layak dan saling menguntungkan kedua pihak. Ada baiknya kamu secara rutin untuk meninjau perjanjian kerja sama satu kali dalam setahun.

2. Negosiasi Perjanjian Sewa

Bagi kamu yang belum memiliki modal untuk membangun gedung dengan modal sendiri, maka alternatif lain adalah kamu dapat menyewa gedung untuk dijadikan sebagai coffee shop. Mengingat harga sewa gedung kemungkinan di setiap tahunnya akan naik, maka kamu perlu untuk selalu melakukan negosiasi dengan pemilik gedung. Kamu dapat negosiasi harga yang lebih rendah dari harga yang ditawarkan oleh pemilik gedung. Hal ini perlu kamu lakukan agar kamu dapat menghemat biaya operasional bisnis coffee shop kamu. 

3. Mempersiapkan Karyawan dengan Latihan

Karyawan menjadi gambaran atau wajah coffee shop yang akan dilihat atau bahkan diperhatikan oleh pelanggan kamu. Akan sangat mungkin pelanggan kamu tidak kembali lagi ke coffee shop jika mereka mengalami pengalaman yang kurang baik karena pelayanan karyawan yang buruk.

Kamu dapat melatih karyawan kamu mulai dari dasar-dasar pelayanan hingga melatih untuk melatih teknik cross selling dan up selling yang merupakan teknik strategi penjualan sugestif. Hal ini dapat kamu lakukan agar berdampak pada peningkatan laba bisnis kamu. Karyawan juga dapat memperkenalkan barang baru dengan harga diskon kepada para pelanggan kamu. 

4. Memanfaatkan Jasa Delivery Online

Selain menjual secara dine in (makan di tempat), kamu juga dapat memanfaatkan penjualan secara delivery online mengingat hari ini sudah banyak platform online yang membantu rumah makan atau coffee shop untuk menjual produk makanan. Di samping itu, layanan delivery online menjadi alternatif bagi masyarakat yang sedang tidak ingin keluar rumah dan ingin minum kopi di rumah atau di tempat bekerja. Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan kemasan kopi agar kopi tidak tumpah dan pastikan kemasan selalu dalam keadaan aman dan juga dapat menarik perhatian pelanggan.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Bisnis Coffee Shop

Break Even Point (BEP) adalah saat penjualan bisnis kamu berhasil menutup seluruh biaya dan modal awal yang kamu investasikan. Formulasinya adalah sebagai berikut, BEP: setoran modal awal dibagi dengan total bersih sebelum pajak dan bunga, sedangkan laba bersih sebelum pajak dan bunga didapatkan dari total pendapatan bersih dikurangi dengan total biaya lain. 

Sebagai contoh, kedai kopi A memprediksi bahwa bisnisnya akan mendapatkan keuntungan per hari sebesar Rp 1.200.000 dan selama satu bulan akan mendapatkan Rp 14.400.000 Total biaya tetap kedai kopi A selama satu bulan adalah Rp 5.000.000 sedangkan biaya variabelnya adalah Rp 3.500.000 sehingga total pengeluaran adalah Rp 5.000.000 + Rp 3.500.000 adalah Rp 8.500.000.

Sementara itu setoran modal awal adalah Rp 150.000.000. Maka BEP-nya dalam hitungan bulan adalah sebagai berikut Rp 150.000.000 : (Rp 14.400.000 – Rp 8.500.000) = 25,4 bulan. Dengan begitu kedai kopi A akan mencapai BEP-nya setelah 25 bulan beroperasi.