Kehidupan rumah tangga tidak akan terlepas dari kebutuhan keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada banyak keperluan yang perlu dibiayai sehingga keuangan bukan menjadi perkara yang mudah. Oleh karena itu bagi kamu yang sudah berkeluarga maka kamu memerlukan strategi untuk mengatur keuangan rumah tangga agar seluruh kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.
Mulai dari kebutuhan pokok hingga keinginan yang bersifat hiburan. Mengatur keuangan rumah tangga juga tidak bisa menjadi tanggung jawab satu orang saja karena baik suami maupun istri memiliki peran yang penting dalam mengatur keuangan. Berikut terdapat beberapa tips untuk menjaga dan mengatur keuangan di dalam keluargamu agar keluarga tidak mengalami kekurangan atau bahkan minus:
Tips Kelola Keuangan supaya Tidak Minus
1. Memahami Konsep Kebutuhan dan Keinginan
Sebelum menentukan strategi pengeluaran keuangan agar tidak minus, maka seluruh anggota keluarga perlu memahami terlebih dahulu perbedaan konsep kebutuhan dan keinginan karena terdapat banyak kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi. Dengan memahami perbedaan tersebut, maka suami dan istri dapat mengatur strategi keuangan dengan lebih efektif.
Sebagai contohnya kebutuhan sehari-hari mulai dari kebutuhan makan, alokasi dana pendidikan, dan dana untuk listrik bulanan adalah contoh dari kebutuhan sehari-hari yang wajib untuk dibiayai sedangkan keperluan mengikuti tren terbaru seperti memiliki gadget terkini adalah contoh dari keinginan yang sebenarnya tidak wajib untuk dipenuhi.
Ada banyak barang-barang yang tidak begitu dibutuhkan namun diinginkan oleh keluarga demi keperluan hiburan. Namun tidak salah untuk menyisihkan pengeluaran demi memenuhi keinginan keluarga dengan catatan tidak membelinya secara berlebihan.
2. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran
Seseorang akan dengan mudah untuk mengingat pemasukannya di setiap bulan terutama bagi kamu yang mendapatkan gaji bulanan dengan angka yang tetap. Akan tetapi tidak mudah bagi seseorang untuk mengingat pengeluarannya dalam waktu satu bulan tersebut. Mungkin hal tersebut terdengar cukup tidak penting atau sepele, namun tidak mencatat pengeluaran bulanan dapat membuat kamu menjadi tekor.
Oleh karena itu sangat penting bagi keluarga untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran di setiap bulannya. Dari pengeluaran yang terbesar hingga yang terkecil sekali pun. Dengan begitu, kamu akan lebih dipermudah untuk mengingat ke mana saja uang yang kamu keluarkan untuk membeli kebutuhan dan keinginan keluarga.
Kamu bisa memulai mencatat pemasukan dan pengeluaran di awal kamu menerima gaji. Pastikan kamu untuk konsisten mencatatnya secara teratur. Di akhir bulan kamu juga dapat melakukan pengecekan dan melakukan evaluasi keuangan keluarga.
3. Membuat Perencanaan Keuangan Bersama-sama
Setelah kamu dan pasanganmu mengetahui berapa pemasukan dalam satu bulan, maka kalian dapat menentukan perencanaan keuangan bersama-sama. Ada baiknya hal tersebut dilakukan bersama-sama agar menghindari kesalahpahaman dalam hal keuangan jika yang mengatur keuangan hanya satu orang saja.
Selain itu jika terjadi kendala maka tidak hanya satu orang saja yang harus menanggung kesalahan. Akan sangat baik lagi, jika para orang tua mempertanyakan pendapat anak-anaknya dalam hal keuangan. Komunikasi tetap perlu dijalin termasuk dalam mengatur hal keuangan. Dengan menjalin komunikasi dengan seluruh anggota keluarga, segala kebutuhan kamu dan keluarga dapat terencana dan terpenuhi dengan baik serta lancar.
4. Menyesuaikan Cicilan dengan Kemampuan Finansial
Kesalahan yang terjadi dalam sebuah keluarga adalah terlampau memaksakan diri untuk membeli sesuatu yang sebenarnya belum mampu untuk dibiayai secara rutin di setiap bulannya. Oleh karena itu, perlu untuk menyesuaikan kemampuan finansial dengan sesuatu yang akan dicicil.
Contoh kasusnya adalah jika sebuah keluarga ingin membeli sepeda motor. Cicilan motor membutuhkan waktu yang tidak sebentar sehingga sangat mungkin timbul masalah di hari yang akan datang karena tidak mampu membayar cicilan. Dengan begitu, pasangan dalam sebuah keluarga harus mampu konsisten dalam menaati strategi yang telah dibuat bersama. Jika keluarga mampu untuk melakukan cicilan maka keluarga juga harus mampu untuk berhemat.
5. Sisihkan Pendapatan untuk Investasi
Untuk menghindari keluarga dari kekurangan keuangan, maka keluarga juga perlu berjaga-jaga untuk menyelamatkan keluarga di masa yang akan datang jika keluarga sedang mengalami krisis ekonomi. Setidaknya kamu telah memiliki dana darurat untuk kebutuhan primer paling tidak selama enam bulan ke depan.
Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan-kemungkinan buruk seperti salah satu anggota keluarga sakit atau tulang punggung keluarga tiba-tiba dipecat dari tempat kerja. Dengan begitu, penting bagi kamu dan pasanganmu untuk memulai berinvestasi. Investasi akan berbeda dengan menabung karena dengan berinvestasi kemungkinan nilai nominal yang kamu investasikan akan bertambah.
Sebagai contoh, kamu dan pasangan akan berinvestasi dengan membeli emas. Dalam beberapa tahun kemudian nilai investasi kamu akan meningkat dan kamu dapat menggunakan investasi tersebut untuk dana darurat atau dana untuk keperluan lain seperti pendidikan atau pernikahan anak.