Forbes kembali merilis daftar Forbes Under 30. Dan seperti di tahun-tahun sebelumnya, Indonesia kembali menyumbang beberapa nama dalam daftar tersebut. Kita patut berbangga karena Indonesia telah banyak menghasilkan bibit-bibit pengusaha muda unggul yang mampu menggerakan roda perekonomian. Sejumlah pengusaha muda Indonesia yang berusia di bawah 30 tahun ini juga berpengaruh besar dalam membawa perubahan di dunia bisnis.
Lantas, siapa saja pengusaha muda Indonesia yang berhasil masuk dalam jajaran Forbes Under 30 terbaru?
7 Pengusaha Muda Indonesia dalam Daftar Forbes Under 30
Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil, para pengusaha muda ini justru mampu melakukan berbagai perubahan dan inovasi di bidangnya masing-masing. Inilah 7 pengusaha muda Indonesia dalam daftar Forbes Under 30 yang bisa menginspirasimu :
Melvin Hade
Pertama, ada Malvin Hade yang berhasil mencantumkan namanya dalam Forbes Under 30. Ia masuk dalam kategori Finance & Venture Capital. Saat masih berusia 24 tahun, Malvin Hade terpilih menjadi partner termuda di Global Founders Capital (GFC) se-Asia Tenggara. Sebuah perusahaan modal ventura yang nilainya sudah mencapai miliaran dolar.
Malvin aktif menanamkan modalnya di perusahaan baru seperti Astro dan Fit Hub melalui Global Founders Capital. Berdasarkan data Forbes per Januari 2020, Malvin Hade menutup kesepakatan investasi di Indonesia, Filipina, Hongkong, dan Singapura dengan total $22,15. Sebelum bergabung menjadi partner GFC, ia adalah seorang konsultan manajemen di McKinsey.
Retno Dewanti
Masih dalam kategori yang sama seperti Malvin Hade, Retno Dewanti juga berhasil meraih posisi dalam daftar Forbes Under 30. Ia berkarir di sebuah perusahaan Venture Capital Access Ventures yang memimpin investasi di Indonesia dan Singapura.
Retno Dewanti mengawali karirnya saat masih berusia 21 tahun dengan menjalani magang di sebuah perusahaan pendanaan yakni Pegasus Tech Ventures. Melalui perusahaan tersebut, ia banyak berinvestasi di perusahaan startup, salah satunya adalah Moka POS dengan nilai $130 juta. Ia pun pernah diangkat menjadi manajer regional untuk Asia Tenggara.
Dita Aisyah
Untuk kategori Consumer Technology, ada Dita Aisyah yang merupakan Cofounder Binar Academy Indonesia. Ia baru mendirikan perusahaan startup berbasis teknologi pendidikan tersebut pada tahun 2017 lalu bersama kedua rekannya Seto Lareno dan Alamanda Shantika.
Keberhasilannya meraih penghargaan Forbes Under 30 ini membuat ia terpacu untuk menghadirkan talenta-talenta terbaik melalui Binar Academy. Karena Dita beranggapan bahwa talenta Indonesia di bidang teknologi digital masih kalah jauh dari asing.
Markus Liman Rahardja
Markus Liman Rahardja merupakan Vice President Investor Relation & Strategy di BRI Ventures. Markus sudah berpengalaman di bidang industri digital selama 7 tahun. Skill yang dimilikinya pun cukup banyak antara lain di Startup, Venture Capital, Financial Technology, Partnership, Growth Hacking, Valuation, Consulting, dan Storytelling.
Sebelum menjabat di BRI Ventures, ia pernah terlibat dengan banyak perusahaan startup di Indonesia. Dan juga sempat menjadi CEO Zelos, sebuah platform karir yang akan mempertemukan para students dan graduates dengan pemilik bisnis atau pekerjaan.
Samuel Lie
Berikutnya yang juga berhasil masuk dalam jajaran Forbes Under 30 adalah seorang Vice President termuda di Northstar Group. Perusahaan ekuitas yang berbasis di Singapura dan mengelola pendanaan lebih dari $2,2 miliar di beberapa perusahaan startup yang ada di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Samuel sudah bekerja di perusahaan tersebut selama delapan tahun terakhir dengan mengawali karirnya sebagai analis. Ia turut serta dalam menutup beberapa kesepakatan penting di beberapa perusahaan rintisan seperti Bank Jago, eFishery, GoJek dan GoPay.
Maxime Chaury
Chaury merupakan pimpinan dari Flash Coffee Indonesia, jaringan outlet kopi dengan konsep teknologi yang berbasis di Singapura. Sejak ia memimpin Flash Coffe, gerai yang ada di Indonesia mampu tumbuh sampai lima kali lipat.
Kini jaringan kedai kopi tersebut sudah memiliki lebih dari 225 gerai yang tersebar di seluruh Asia. Namun sebagian besar berada di Indonesia dan Thailand dan berhasil mengumpulkan pendanaan mencapai $20 juta, termasuk pendanaan seri A dari White Star Capital sebesar $15 juta.
Peter Kristianto Widjaja
Dengan latar belakang keluarga di bidang konstruksi, Peter mampu melihat kelemahan dari industri tersebut. Hingga akhirnya ia mendirikan Hubble, sebuah perusahaan yang menghadirkan perangkat lunak untuk membantu pengelolaan dan pemantauan proyek konstruksi. Mulai dari tenaga kerja, mesin, pasokan material dan izin. Perusahaan tersebut mengklaim sudah ada sekitar 2.300 perusahaan yang terdaftar sebagai klien. Dengan total pendanaan seri B yang terkumpul yakni $8,5 juta.
Nah, itu dia sederat nama pengusaha muda Indonesia yang masuk dalam jajaran Forbes Under 30. Semoga mereka bisa jadi inspirasimu untuk meraih kesuksesan!