Anak muda atau anak milenial masa ini hidupnya terlalu boros sehingga tidak memiliki tabungan sama sekali. Tetapi, pernyataan tersebut tidak dapat dipukul rata ke semua orang. Faktanya, tidak semua anak muda menghabiskan uangnya hanya untuk bersenang-senang, melainkan guna memenuhi kebutuhannya.
Tak heran bila anak muda saat ini sulit untuk menabung. Namun, ada beberapa faktor lainnya yang menyebabkan mereka susah untuk menabung seperti berikut ini.
Berbagai Penyebab Milenial Sulit Menabung
Menabung menjadi hal yang penting untuk semua orang karena uang dari tabungan tersebut bisa menjadi penyelamat ketika sedang dalam kondisi keuangan yang kurang baik. Tetapi, ada beberapa penyebab milenial sulit untuk menabung diantaranya yaitu:
-
Jadi sandwich generation
Untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari saja sudah sulit. Ditambah pula harus menanggung kebutuhan orang tua, membiayai sekolah adik dan lainnya. Jangankan untuk menabung, dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga akhir bulan saja sudah syukur.
Ternyata, tidak sedikit anak muda yang mengalami sandwich generation ini sebab harus menanggung kebutuhan dirinya dan keluarga. Tidak pernah mereka berpikir untuk menghambur-hamburkan uang sebab uangnya saja sudah habis untuk membiayai kebutuhan. Tidak tega untuk mengacuhkan, sebab cuma mereka harapan keluarganya.
-
Sebagai tulang punggung keluarga
Masih banyak anak muda yang menunda untuk menempuh perguruan tinggi. Semuanya hanya karena satu alasan saja yaitu keadaan. Sesudah lulus dari jenjang SMA, mereka lebih memilih bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya.
Anak muda sebagai tulang punggung keluarga tentunya tidak menjadi hal yang baru. Rela untuk melepaskan semua cita-citanya dan fokus hanya untuk keluarga. Tidak salah, bila penghasilan habis dan tidak bersisa sama sekali. Rekening kosong, bukan sebab gaya hidup tinggi, namun karena ada tanggungan lain yang harus dipenuhi.
-
Penghasilan pas-pasan, tapi harga barang melejit
Harga barang kebutuhan keluarga yang sangat melejit, tidak sama dengan jumlah penghasilan yang tidak kunjung bertambah. Membuat mereka semua berpikir keras mengenai cara mencukupi kebutuhan agar keluarga bisa beristirahat dan makan dengan nyaman.
Pendapatan dan pengeluaran yang tidak seimbang, membuat uang kamu habis sebelum waktunya. Jangankan menabung, memastikan kebutuhan mu tetap bisa makan saja rasanya sudah berat untuk dipikirkan.
-
Hanya punya satu sumber penghasilan
Bahkan sebelum datangnya pandemi, mencari pekerjaan saja sudah sangat sulit. Terlebih lagi dalam kondisi seperti sekarang ini. Ekonomi yang tidak stabil dna penghasilan naik turun sebab pandemi yang tidak kunjung reda.
Kamu ingin memiliki lebih dari satu sumber penghasilan untuk menambah pemasukan, tetapi keadaan saat ini tidak memungkinkan. Perlu berpikir sekuat tenaga agar keadaan keuangan tetap stabil dan jangan sampai kekurangan.
-
Terjebak pinjaman online karena tidak punya dana darurat
Tidak memiliki tabungan, secara statistik tidak stabil secara finansial. Maka sangat berat hati, akhirnya mereka mengajukan pinjaman online ketika kondisi mendesak meski paham akan resiko yang harus ditanggungnya.
Merasa takut, bila suatu hari nanti terjebak dalam keadaan gagal bayar. Banyak orang yang nyinyir sebab mengira hidupnya sangat boros. Padahal, hanya mereka yang paling paham bagaimana keras nya mereka berusaha dan bekerja.
-
Tidak paham cara mengatur keuangan
Sayangnya, tidak sedikit kaum milenial yang kurang paham finansial. Pada beberapa kasus, anak muda sekarang cenderung tidak memiliki jadwal pengeluaran secara rutinnya, seperti membayar tagihan internet atau listrik, sehingga terkena dengan karena telat bayar.
Apalagi, banyak juga dari mereka yang hanya memiliki atau bahkan tidak sama sekali memiliki tabungan dan asuransi. Akibatnya, mereka menjadi sulit untuk menabung sebab uang bulannya sudah habis terpakai. Untuk itu, solusinya adalah dengan mengatur anggaran pada awal bulan saat baru menerima gaji.
Kamu bisa pos-pos kan pengeluaran sesuai dengan kebutuhan. Lalu, simpan sekitar 10% sampai 30% penghasilan untuk ditabung. Dengan cara ini tentunya kamu bisa menabung untuk dana darurat.
-
Penghasilan stagnan
Pernahkah kamu merasa pengeluaran terus melonjak tetapi penghasilan hanya tetap disitu saja? Banyak orang merasakan hal seperti kamu, sehingga banyak milenial yang sulit menabung. Terkadang, mengurangi pengeluaran saja masih tidak cukup.
Untuk itu, kamu dapat mencoba menambah pendapatan melalui pengajuan promosi jabatan atau membuka usaha sampingan. Selaraskan usaha sampingan dengan kemampuan atau hobi kamu, seperti kamu mahir menulis, kamu dapat mencoba jadi freelance writer pada akhir pekan. Bagi kamu yang gemar memasak, kamu bisa open PO masakan di berbagai media sosial yang dimiliki.
Nah, itu tadi beberapa faktor anak muda sulit untuk menabung. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Apabila iya, semoga kamu tetap kuat dan semua pekerjaan diberikan kelancaran. Tidak perlu berkecil hati, sebab kamu sudah melakukan yang terbaik. Tetap semangat, ya!