Hal yang Bisa Diterapkan Anak Rantau Saat Krisis Keuangan

Menjadi anak rantau karena pekerjaan atau belajar sebagai pelajar atau mahasiswa adalah sebuah jalan hidup yang telah menjadi pilihan. Konsekuensi jauh dengan keluarga dan sanak saudara membuat kamu para anak rantau dituntut untuk bisa mandiri dan menjaga diri di luar dari pengawasan orang-orang terdekat. Pergaulan dalam kehidupan sehari-hari perlu kamu control untuk bisa mendapatkan lingkungan yang baik, karena seringkali pergaulan tanpa kontrol dan pengawasan di perantauan menjadi pemicu utama perubahan pola atau gaya hidup seseorang.artinya, lingkungan sangat mempengaruhi segalanya.

Kaitannya dengan pola atau gaya hidup seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan, otomatis erat kaitannya perihal ekonomi atau keuangan. Situasi merantau ditambah dengan pergaulan yang gagal membawa ada hal kebaikan tentu akan membuat kondisi tidak nyaman. Oleh karena itu, banyak orang menganggap merantau adalah sesuatu hal mudah dan menyenangkan. Padahal, pada kenyataannya jika kita tidak pandai untuk menghadapi situasi kondisi atau survive pun akan sulit juga.

Atasi Krisi Keuangan untuk Anak Rantau

Kepercayaan adalah satu hal yang dibekalkan orang tua atau keluarga kepada kamu saat memutuskan untuk pergi merantau. Meskipun begitu, secara tidak langsung jika kamu merantau sendirian dan belum menikah, kamu masih dalam tanggungan orang tua kamu. oleh karena itu, kamu perlu menjaga kepercayaan mereka terutama dalam hal memilih pergaulan yang kaitannya dengan pengeluaran keuangan yang harus kamu keluarkan sebagai dana sosialita diluar dari kebutuhan pokok atau utama.

Kondisi yang beruntung tidak selalu berpihak, kadangkala kamu harus menghadapi krisis atau posisi terdesak secara keuangan. Hal tersebut pastinya membuat kamu bingung,

1. Menekan Pengeluaran

Menekan pengeluaran menjadi salah satu cara ampuh yang dapat membantu kamu menghadapi krisis keuangan di negeri atau daerah rantau. Sebagian besar pengeluaran anak muda jaman sekarang juga dihabiskan oleh waktu nongkrong, bermain, dan berbelanja online, aktivitas tersebut tentu banyak memicu pengeluaran semakin membengkak. Dalam upaya menghadapi krisis keuangan ini, kamu perlu menekan pengeluaran seperti pada contoh-contoh tersebut.

Pergaulan juga menjadi faktor yang memicu kamu untuk berlaku konsumtif dan cenderung bersikap boros, tentu hal ini akan memicu pengeluaran kamu semakin banyak. Oleh karena itu, kamu harus bisa mengontrol pergaulan untuk dapat menekan pengeluaran keuangan kamu.

2. Mencari Pekerjaan Part Time atau Paruh Waktu

Jika kamu seorang mahasiswa yang merantau ke negara atau daerah lain namun masih menerima biaya dari keluarga atau orang tua bukan berarti kamu selalu bisa berpangku tangan kepada mereka. Jangan terlena dan menjadi beban keluarga, kamu harus belajar bersikap mandiri untuk bisa mencari penghasilan tambahan sendiri. Dalam menghadapi krisis keuangan di perantauan kamu bisa mencoba mencari lowongan kerja paruh waktu atau disebut dengan seorang pekerja part timer. Penghasilan dari kerja paruh waktu yang kamu kerjakan setidaknya dapat membantu kamu untuk menunjang kebutuhan hidup di perantauan tanpa harus terus membebani keluarga terutama orang tua yang membiayai.

Contoh pekerjaan yang dapat kamu lakukan seperti menjadi seorang content writer, freelancer, content creator, barista, pramuniaga, dan lain sebagainya. Saat ini banyak informasi lowongan pekerjaan yang bisa kamu dapatkan dan bisa kamu coba melamarnya. Catatan penting yang harus kamu perhatikan dalam memiliki kerja paruh waktu adalah harus tetap bisa mengatur waktu dengan pekerjaan lain atau dengan jadwal kuliah yang sedang kamu jalani.

3. Membuka Usaha

Peluang usaha saat ini terbuka untuk siapapun, dengan adanya akses yang mudah ini setiap orang berpeluang untuk membuka usaha. Jenis usaha yang kamu pilih pun tidak terbatas, kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi kemampuan kamu baik secara skill maupun keuangan kamu. contoh usaha yang dapat kamu kerjakan dengan minim modal adalah menjadi seorang dropshipper, jasa desain, fotografer, penjual barang bekas, dan lain sebagainya. Media promosi danpembaasan yang semakin canggih dan mudah saat ini bisa kamu gunakan untuk bisa membantu menunjang usaha kamu.

Dengan usaha yang kamu lakukan diharapkan dapat membantu kamu dalam mengatasi krisis keuangan, karena dengan usaha setidaknya kamu akan menambah pemasukan.   

4. Minta Bantuan Kepada Teman atau Orang Tua

Jika kondisi keuangan kamu krisis yang amat sangat mendesak dan kamu tidak sanggup untuk mengatasinya sendiri, kamu jangan sungkan untuk meminta bantuan atau pertolongan dari teman yang kamu percaya atau orang tua. Kondisi sendiri tanpa adanya pendampingan siapapun, kamu tidak boleh memaksakan kondisi yang tersedak, hal ini akan memicu masalah kesehatan fisik maupun mental. Oleh karena itu untuk mengatasi hal-hal tidak diinginkan di tengah krisis keuangan yang dihadapi dan memicu kekhawatiran keluarga, kamu bisa meminta bantuan kepada teman atau keluarga terutama orang tua.

Itulah beberapa hal yang bisa diterapkan kamu para anak rantau saat menghadapi krisis keuangan. semangat menjalaninya, dan berhati hatilah!