Hal yang Menjadikan Tabungan Deposito Tidak Menguntungkan

Deposito adalah salah satu jenis instrumen investasi yang dimanfaatkan sebagai wadah untuk mempersiapkan masa depan. Ada yang menggunakan deposito untuk mengumpulkan biaya resepsi pernikahan, dana pendidikan anak, pensiun, dan investasi jangka panjang lainnya.

Pasalnya, deposito memang diperuntukkan bagi nasabah yang ingin menyimpan uangnya dalam kurun waktu lama. Pencairan deposito hanya bisa dilakukan ketika sudah jatuh tempo atau sesuai jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.

Jika dicairkan sebelum jatuh tempo, maka nasabah akan dikenakan penalti atau denda yang cukup besar. Deposito memang memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan produk tabungan biasa. Selain itu, deposito relatif lebih aman sehingga cocok digunakan oleh siapa saja.

Namun, ternyata menabung di deposito tidak begitu menguntungkan. Apa alasannya ? Untuk tahu lebih lanjut mengapa tabungan deposito bukan termasuk investasi yang menguntungkan, simak penjelasannya di bawah ini.

Kelemahan Produk Deposito

Dibalik untungnya, tak bisa dipungkiri bahwa deposito juga menyimpan banyak kelemahan. Beberapa kelemahan produk deposito adalah sebagai berikut :

  • Imbal Hasil Rendah

Jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, tabungan deposito jauh lebih aman. Namun sejalan dengan prinsip “high risk, high return” deposito tidak memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada investasi saham atau obligasi, misalnya. Karena semakin kecil risiko, maka keuntungannya juga kecil dan sebaliknya jika risiko tinggi.

Maka keuntungannya juga semakin tinggi. Jadi, jangan mengharapkan imbal hasil yang tinggi jika kamu memutuskan untuk menggunakan deposito. Kisaran suku bunga deposito yakni antara 3% hingga 5% per tahun. Ini memang masih lebih tinggi dari bunga tabungan bank biasa tetapi tidak dengan instrumen investasi yang lain.

  • Kehilangan Kesempatan

Adanya jangka waktu yang ditetapkan pada tabungan deposito secara tidak langsung akan membuat kamu kehilangan kesempatan. Apa maksudnya ? Ketika kamu menyimpan uang di tabungan deposito.

Maka kamu harus menunggu sampai masa jatuh tempo untuk mencairkannya. Padahal selama kurun waktu penyimpanan kamu bisa memanfaatkan uang tersebut untuk diinvestasikan ke instrumen lainnya yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.

Jika kamu tetap ingin menggunakan produk deposito, sebaiknya jangan gunakan seluruh uang yang kamu miliki. Dengan begitu kamu bisa memanfaatkan sebagian uangmu untuk dialihkan ke instrumen investasi menguntungkan seperti obligasi atau saham.

  • Mudah Tergerus Inflasi

Salah satu manfaat investasi yakni melindungi aset dari pengaruh inflasi. Sehingga bisa dikatakan bahwa investasi merupakan pilihan tepat untuk menaikkan nilai aset atau uang agar lebih tinggi dari tingkat inflasi. Karena jika nilai uang terus tergerus inflasi dan mengalami penurunan, maka kamu akan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan.

Namun sayangnya, produk tabungan deposito pun juga sama halnya dengan nilai uang. Deposito mudah tergerus inflasi sehingga tingkat suku bunganya pun bisa menurun jika terjadi inflasi. Jadi, meski nilai bunga yang kamu dapatkan termasuk tinggi, tetap tak akan menambah keuntungan apapun dan tidak mempengaruhi nilai pokok deposito.

  • Tidak Fleksibel

Umumnya, produk tabungan deposito menetapkan batas setoran minimal di awal. Rata-rata kamu harus menyetor uang minimal Rp 5 juta – Rp 10 juta ketika akan menggunakan produk deposito. Hal ini tentu akan memberatkan bagi kamu yang kemampuan finansialnya belum mencukupi.

Sementara, produk tabungan biasa dan beberapa instrumen investasi tidak memiliki aturan batas minimal. Artinya, kamu bisa menyetor uang dengan nominal berapapun setiap bulannya. Bahkan saat ini hanya dengan uang Rp 10 ribu saja kamu sudah bisa melakukan investasi.

  • Adanya Biaya Pajak Atas Bunga Deposito

Di awal proses pembuatan deposito, kamu memang tidak akan dikenakan biaya administrasi atau gratis. Namun sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 123 tahun 2015 Tentang Pajak Penghasilan (PPh) Atas Bunga Tabungan dan Deposito serta Diskonto Sertifikat BI, bunga deposito dikenakan pajak.

Besaran PPh yang dikenakan pada bunga deposito pun cukup tinggi. Alih-alih ingin dapat untung, kamu harus merelakan 20% dari bunga deposito untuk dipotong pajak.

Pemotongan pajak akan dilakukan ketika kamu ingin mencarikan deposito. Jadi, bayangkan saja berapa keuntungan yang akan kamu dapatkan jika bunga deposito sudah sangat kecil dan harus dipotong pajak. Tentu ini menjadi sangat tidak menguntungkan.

  • Tidak Terlibat dalam Pengelolaan Uang

Ketika kamu memilih deposito sebagai media untuk menyimpan uang, kamu hanya berperan sebagai pemilik aset tabungan. Kamu tidak terlibat secara langsung untuk mengelola uang milikmu sendiri karena sudah ditangani oleh pihak bank.

Sekilas memang menguntungkan bagi kamu yang tidak ingin repot-repot memantau dan mengelola uang sendiri. Namun kemungkinan kamu tidak bisa merasakan hasilnya secara keseluruhan karena sudah dipotong untuk biaya pengelolaan.

Demikian tadi hal-hal yang menjadikan tabungan deposito tidak menguntungkan. Meski begitu bukan berarti produk deposito harus kamu hindari. Kamu tetap disarankan agar memanfaatkan deposito sebagai media menyimpan uang sehingga tetap aman.