Banyak orang merasa takut untuk berinvestasi. Barangkali orang-orang tersebut beranggapan bahwa berinvestasi memerlukan modal yang besar dan hanya bisa dilakukan oleh pengusaha yang sudah mapan. Belum lagi jika harus merugi, padahal kebutuhan lain harus dipenuhi.
Kita harus memilih investasi seperti apa yang sesuai dengan pendapatan kita. Salah satu passive income ini sudah memberikan kesempatan untuk seluruh masyarakat untuk berinvestasi dari modal yang minim sekalipun. Ada juga risiko yang dihadapi beragam, mulai dari yang rendah sampai yang tinggi. Hanya tantangannya adalah ada beberapa hal yang harus dilakukan agar investasi kita tidak salah lubang. Tulisan ini akan membagikan tips agar investasi kamu berhasil.
Berinvestasi di Platform yang Tepat
Minat masyarakat yang semakin besar untuk berinvestasi beriringan dengan platform investasi yang hadir. Keberagaman platform ini harus dilihat secara teliti. Rajinlah mencari platform yang tepat. Berdiskusi dengan orang lain yang sudah lebih dulu berinvestasi. Salah memilih platform akan merugikan kamu. Apalagi platform yang dipilih asal-asalan. Pahamilah bagaimana cara kerja di platform tersebut. Apakah platform tersebut sudah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak.
Pilih Investasi yang Tepat
Setelah menentukan platform yang dipilih untuk berinvestasi, selanjutnya kamu menentukan jenis investasi. Sebaiknya perhatikan terlebih dahulu bagaimana kondisi finansial dan seberapa mampu modal yang kamu siapkan untuk berinvestasi. Di pasar saham, kamu bisa berinvestasi seperti saham, obligasi, reksa dana, atau deposito. Kamu harus pelajari apa kelebihan dan kekurangan dari setiap investasi tersebut. Bagaimana imbal hasil yang didapat juga setinggi apa risiko yang akan diterima. Kalau penjelasan di internet tidak memuaskan, kamu bisa mengikuti lokakarya mengenai investasi agar bisa berinteraksi lebih intens. Pertimbangkan juga tujuan kamu berinvestasi apakah untuk jangka panjang atau jangka pendek saja.
Investasi Mulai dengan Modal yang Kecil Terlebih Dahulu
Sebagai pemula, lebih baik pelajari bagaimana berinvestasi di platform dan jenis investasi yang kamu pilih. Ketika kamu sudah memahaminya, bisa kamu tingkatkan nominal modal untuk berinvestasi. Cobalah mulai dari seratus ribu rupiah di saham yang grafiknya menunjukkan tren positif. Kamu bisa memantau akun media sosial yang menginformasikan saham yang memiliki tren positif saat ini. Modal yang kecil bukan berarti menunjukkan ketidakmampuan kita, tetapi demi menumbuh rasa percaya diri
Kalau kamu tipikal orang yang berani mengambil resiko, bisa memulai berinvestasi di saham, tetapi jika kamu ingin merasakan investasi jangka pendek saja pilihlah reksa dana. Ketika kamu sudah mulai percaya diri dan yakin mulailah beralih ke saham yang lebih besar dan berpotensi memberikan hasil imbal yang besar terhadapmu.
Jangan Berlebihan dalam Berinvestasi
Barangkali kita akan ketagihan dalam berinvestasi sampai merasakan dampaknya. Tetapi sebaiknya kita sendiri punya batas sejauh mana dulu kita berinvestasi. Pastikan untuk berinvestasi kamu tidak berhutang, sebab akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Jangan pula semua pendapatan yang kamu peroleh digunakan untuk berinvestasi. Utamakan terlebih dahulu kebutuhan rumah tangga atau pribadi. Biaya-biaya bulanan yang harus dibayar. Pos pengeluaran yang disusun teratur akan berdampak baik bagi finansial kamu. Sisa dari pos pengeluaran itu dapat sebagiannya kamu pos untuk berinvestasi. Tidak perlu memaksakan, pelajari terlebih dahulu bagaimana saham bekerja.
Sering Memantau adalah Cara yang Kurang Tepat
Pastikan kamu tidak sering memantau platform tempat kamu berinvestasi. Ada pengaruh dalam psikologi jika kamu sering memantau, yaitu ada rasa takut untuk mengambil keputusan dan khawatir modal yang kita tanam merugi karena pergerakan grafik. Pantau saham kamu paling tidak sebulan sekali sebagai evaluasi. Pergerakan yang terjadi sehari-hari tidak relevan untuk dijadikan pertimbangan.
Pembagian Modal
Sebisa mungkin, modal yang kamu miliki dibagi ke dalam beberapa aset yang dalam isitlah investasi disebut sebagai diversifikasi. Kamu bisa membagi modal itu ke diversifikasi emas, saham, reksa dana, atau obligasi. Ada alasan tersendiri kenapa modal yang kamu miliki harus dibagi. Ketika suatu aset mengalami kerugian, masih ada aset lain yang mengalami keuntungan. Jika kamu hanya berinvestasi di satu aset, maka semua modal yang kamu tanam sudah jelas merugi. Setidaknya jika mengalami kerugian di salah satu aset, beban yang dirasakan tidak seberat jika kamu rugi seluruh modal di satu aset.
Bangun Pola Pikir
Dalam berinvestasi, sebaiknya kamu bangun pola pikir untuk optimis, percaya, pantang menyerah dan tidak takut mengambil resiko. Investasi tidak hanya soal uang, tetapi tentang bagaimana kamu bisa mengontrol psikologi kamu. Sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap bagaimana kamu mengambil keputusan dalam berinvestasi
Nah, jangan salah langkah saat kamu berinvestasi. Banyaklah belajar dan mencoba berinvestasi agar berhasil. Jangan tunggu mapan baru berinvestasi, berinvestasilah agar mapan.