Emas adalah logam mulia yang banyak diburu oleh orang-orang. Karena harganya yang terus naik. Katanya, emas adalah batu yang tidak keluar dari bumi. Benar atau tidaknya kabar tersebut, emas menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak disukai orang untuk berinvestasi dibandingkan investasi dolar. Ya, ada sejumlah alasan mengapa Anda harus memilih emas dibandingkan dolar karena harga terus naik.
Dahulu orang tua, ketika harga emas turun, mereka berbondong-bondong ke toko emas untuk membeli perhiasan misalnya kalung, gelang, cincin dan anting-anting. Kemudian, ketika harga emas naik, mereka menjualnya. Ternyata orang tua dahulu tahu mengenai investasi emas yang bisa menguntungkan. Harga emas bisa naik, tapi bisa juga turun. Apa yang mengakibatkan harga emas benar-benar naik turun?
Pada zaman dulu harga emas tua per gram hanya Rp 25.000, tetapi hari ini Rp 500.000. Ini bisa lebih dari Rp 500.000 atau hanya di bawah 500.000. Tahukah Anda mengapa harga emas naik turun? Ada banyak faktor yang menaikkan atau menurunkan harga emas seperti berikut ini.
Permintaan dan penawaran emas
Hukum yang satu ini juga berlaku untuk emas. Ibu rumah tangga lebih memilih logam mulia ini sehingga penawaran lebih banyak menjadikan harga emas turun dan begitu pula sebaliknya. Menariknya, ketersediaan emas yang ada di dunia sangat terbatas. Seperti yang Anda ketahui, produksi semua emas ini hanya berasal dari daur ulang emas dan hasil pertambangan.
Terdapat dua opsi hasil hitung dari seluruh emas yang terdapat di dunia. Pertama oleh Thomson Reuters GFMS yang mengatakan terdapat hingga 171.300 ton dan kedua, versi James Turk yang mengatakan ada 155.244 ton emas.
Inflasi
Inflasi merupakan faktor utama di balik kenaikan harga barang-barang, yang juga mempengaruhi harga emas. Semakin naik tingkat inflasi, semakin tinggi harga emas. Di sinilah orang enggan untuk menyimpan asetnya dalam bentuk uang, yang dapat dengan mudah terdepresiasi dan berinvestasi dalam emas, yang cenderung menjaga harga stabil dan aman jika terjadi inflasi, karena saya menyukainya. Peningkatan permintaan ini juga bisa menaikkan harga emas.
Kondisi global tidak pasti
Banyak hal yang terjadi di sekitar kita, misalnya ekonomi, politik, resesi, krisis dan perang, menjadi salah satu faktor turun dan naik harga emas. Kenapa demikian? Apakah Anda ingat kerusuhan 1998 yang bertujuan menggulingkan Presiden Soeharto? Pada situasi politik dan ekonomi yang kacau, uang sering dianggap menjadi penyelamat. Untuk alasan ini, harga emas biasanya naik selama krisis dan perang.
Yang terjadi sekarang ini adalah kita dihadapkan pada berita naiknya harga emas akibat perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Kondisi ini telah mengerumuni investor di seluruh dunia untuk investasi yang aman, termasuk emas. Tak heran jika adanya kenaikan harga emas sebab permintaan emas begitu tinggi. Tetapi saat kondisi sudah mendingin, emas menjadi kurang diminati. Hasrat investor terhadap risiko telah kembali dan pencarian aset berisiko telah dimulai.
Harga emas mungkin jatuh di masa depan. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengakui jika emas selalu menjadi opsi utama investor di era ketidakpastian global sekarang ini. Terdapat 3 alasan mengapa emas dipilih jika perekonomian sedang bergejolak atau tidak pasti yaitu pertama, nilai emas tetap utuh walaupun sedang inflasi dan deflasi. Kedua, walaupun ada perang atau krisis ekonomi nilai emas tetap sama. Ketiga, permintaan nya tidak berkurang meski ketersediaannya terbatas. Tak perlu heran jika popularitas emas akan melonjak saat krisis.
Kebijakan moneter
Harga emas sangat bergantung pada kebijakan moneter yang dipilih oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Kebijakan yang dimaksud yaitu kebijakan yang menurunkan atau menaikkan suku bunga. Jika The Fed memangkas suku bunga, harga emas bisa naik. Dolar kurang menarik menjadi instrumen investasi dan orang cenderung menginvestasikan uangnya ke instrumen emas. Seperti hari ini, The Fed sudah memilih menurunkan suku bunga. Akibat keputusan itu, harga emas meroket.
Nilai tukar
Harga emas di Indonesia mengacu kepada harga emas internasional yang sudah dikonversikan ke dalam mata uang rupiah dari dolar Amerika Serikat. Oleh karena itu, harga emas ini dipengaruhi juga dari pergerakan rupiah kepada dolar AS. Sehingga, sekarang nilai tukar rupiah ke dolar AS sedang melemah, menjadikan harga emas lokal sangat mahal. Begitu pula sebaliknya, jika nilai tukar rupiah sedang menguat, maka bisa otomatis harga emas akan menurun.
Nah, itu tadi beberapa faktor penyebab harga emas naik dan turun tak menentu yang harus Anda ketahui. Semoga dengan membaca artikel ini bisa menjadi ilmu baru untuk Anda yang ingin berinvestasi emas.