Supaya nantinya tidak terhempas ketika resesi terjadi tentunya kamu perlu mempersiapkan diri supaya bisa tetap bertahan di masa sulit tersebut. Kamu dapat membuat sebuah perencanaan finansial sebaik mungkin dan jangan pernah lupa untuk mengalokasikan dana setidaknya 20% ke investasi.
Selain itu ada baiknya kamu belajar untuk membelanjakan uang yang kamu miliki tersebut ketika memang benar-benar dibutuhkan, hindarilah pembelian produk yang semata-mata hanya untuk pajangan saja.
Karena bagaimanapun apabila resesi benar-benar terjadi dan kamu masih berfoya-foya dengan uang yang kamu miliki tentunya hal ini akan berdampak buruk kepada kesehatan finansialmu, sehingga akan sulit bagi kamu untuk bertahan.
Instrumen Investasi yang Tepat
Ketika resesi terjadi ini bukan berarti kamu harus menahan diri untuk menggunakan uang. Tetapi kamu tetap harus melakukan hal tersebut dan membelanjakan dana yang kamu miliki secara bijak supaya ekonomi nasional bisa tetap bertumbuh.
Oleh karena itu sebelum menggunakan uang untuk keperluan yang konsumtif di mana biasanya hal seperti ini pastinya jarang untuk digunakan, akan lebih baik bila kamu mulai belajar untuk berinvestasi dan memilih instrumen yang tepat.
-
Saham
Instrumen investasi yang cocok saat masa resesi yang kedua adalah saham. Walau mulai memasuki masa resesi bukannya tidak mungkin jika kamu memilih instrumen yang satu ini tetapi pastikan bila perusahaan yang kamu pilih sudah tepat.
Karena itu kamu harus mengusahakan memilih investasi di saham yang mempunyai emiten berfundamental kuat. Pelajarilah bagaimana laporan keuangan yang mereka miliki supaya kamu lebih yakin untuk memilih perusahaan tersebut. Selanjutnya adalah memilih perusahaan di sektor industri yang tidak secara langsung akan terdampak ketika resesi terjadi.
-
Reksa Dana
Ketika resesi tidak ada salahnya kamu memilih jenis instrumen investasi reksadana karena dapat dibilang instrumen ini merupakan pilihan tepat apalagi jika kita mengingat bunga atau resiko yang dimiliki dari Reksadana ini terbilang rendah walau ada jenis reksadana yang juga tinggi resikonya.
-
Emas
Instrumen investasi yang cocok saat masa resesi selanjutnya adalah emas. Untuk jenis investasi yang satu ini memang sebenarnya sudah dikenal sejak lama dan merupakan favorit para wanita, sebab selain dijadikan aksesoris emas sendiri juga bisa dijual.
Namun, tentunya kamu harus tahu bahwa nilai jual emas yang berbentuk perhiasan ada kalanya tidak lebih tinggi dibanding ketika kita membeli dikarenakan pada emas perhiasan terdapat potongan biaya pembuatan.
Oleh sebab itu belakangan ini banyak sekali orang yang lebih memilih untuk berinvestasi pada emas murni atau emas batangan. Untuk beratnya sendiri sekarang sudah bervariasi mulai dari 0,1 gram hingga yang beratnya 1 gram lebih.
-
Sukuk atau Surat Berharga Nasional
Suku k atau dikenal pula dengan SBN merupakan surat berharga milik negara yang mana diterbitkan oleh pemerintah sebagai salah satu bukti atas penyertaan kamu pada aset SBN baik dalam bentuk valuta asing ataupun rupiah.
Kamu harus mengetahui jika penghasilan negara yang pasalnya dari pajak atau non pajak tidaklah mencukupi untuk menutupi seluruh kebutuhan belanja. Oleh karena itu untuk menyiasati hal tersebut negara menerbitkan sukuk atau SDN supaya dapat dibeli masyarakat.
Tentunya antara sukuk dengan obligasi sangatlah berbeda, karena sukuk merupakan Asep atau surat berharga dan bukanlah surat utang ini berarti kamu memiliki hak untuk memperoleh keuntungan dengan sistem bagi hasil di mana hal ini tentu akan lebih stabil setiap bulannya.
-
Obligasi
Instrumen investasi berikutnya adalah obligasi di mana ini merupakan dokumen atau surat hutang berjangka panjang dan dapat diperjualbelikan. Sebagai seseorang yang menginvestasikan dananya pada obligasi nantinya kamu akan memperoleh kupon tetap, di mana investasi bisa tetap terjaga walaupun memungkinkan adanya resiko resesi.
-
Investasi Properti
Instrumen investasi yang cocok ketika masa resesi yang terakhir adalah investasi pada bidang properti. Mengapa tanda tanya sebab sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa nilai jual bangunan dan juga tanah selalu mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Tentunya hal ini berbeda apabila anda berinvestasi pada kendaraan atau jenis barang mewah lain yang bisa saja nilai jualnya menurun. Oleh karena itu mempunyai properti adalah aset investasi berjangka panjang.
Selain itu, sudah pasti akan memberikan keuntungan untuk kamu. Baik bangunan ataupun tanah dapat kamu sewakan supaya nantinya dikelola oleh pihak penyewa. Selain disewakan bisa juga dijual apabila memang harganya mulai meningkat.
Nah, itulah tadi beberapa instrumen investasi yang cocok saat masa resesi. Kamu hanya tinggal menyesuaikan dengan risiko profil serta dana yang kamu miliki. Namun, apabila kamu merasa kesulitan, maka tidak ada salahnya untuk memilih Reksadana atau emas sebab kedua instrumen ini termasuk yang beresiko rendah.