Investasi Kalahkan Inflasi: Apa saja Faktor yang Perlu Diperhatikan?

Sejak kecil Anda pasti sudah sering mendengar kalimat menabung adalah pangkal. Tetapi di zaman sekarang ini menabung saja sepertinya tidak cukup karena perlu mengikuti arus inflasi yang semakin meningkat. Sebagaimana yang terjadi beberapa waktu ini.

Bagi Anda yang memang belum mengerti mengenai inflasi jika dijelaskan secara sederhana inflasi dapat diartikan sebagai kondisi keuangan yang saat ini kita miliki sedang mengalami penurunan, sehingga menyebabkan terjadinya harga dari jasa ataupun barang menjadi naik.

Contoh sederhananya adalah di tahun 2010 satu bungkus mie instan memiliki harga kurang lebih 1.000, tetapi mengalami kenaikan sekitar 10 tahun kemudian menjadi 2.500. Meningkatnya harga mie instan inilah yang disebut sebagai inflasi.

Pengertian Inflasi

Jika ditilik dari situs milik BI dijelaskan jika inflasi merupakan kenaikan harga yang secara umum serta terus-menerus untuk jangka waktu tertentu. Namun, jika kenaikan harga tersebut hanya terjadi pada satu atau dua produk saja maka tidak bisa dikatakan sebagai inflasi.

Terkecuali bila dari kenaikan harga tersebut menjadi meluas atau menyebabkan naiknya harga pada produk lainnya. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi yaitu IHK. Kemudian penentuan jasa atau barang di IHK tentunya didasari dengan SBH yang dilaksanakan oleh BPS.

Selain IHK ada beberapa indikator lain yang harus diketahui yakni IHP, IHPB, IHA dan DPDP yang mana ke-4 indikator ini merupakan best practice secara internasional. IHP merupakan indikator yang akan mengukur adanya perubahan harga yang nantinya diterima oleh pihak produsen domestik bagi barang-barang yang dihasilkan.

Kemudian IPHB adalah harga dari transaksi di antara pembeli dan penjual dalam jumlah yang besar atas suatu komoditi. IHA memiliki fungsi untuk mengukur pergerakan pada harga aset, lalu DPDP nantinya akan menunjukkan seberapa besar perubahan harga pada produk baru, produk jadi, produk lokal serta jasa.

Inilah 5 produk investasi yang mengalahkan inflasi

Apabila telah mengetahui definisi sederhana dari inflasi. Berikut di bawah ini adalah 5 jenis instrumen investasi yang dapat Anda pilih untuk berinvestasi, yaitu :

Deposito

Deposito merupakan salah satu produk simpanan di mana penyetoran serta penarikannya hanya dapat dilakukan di waktu tertentu saja. Deposito juga dianggap sebagai salah satu produk investasi yang paling aman. Untuk suku bunga dari deposito sendiri juga beragam dan tentunya sesuai dengan kebijakan dari bank tempat Anda menyimpan dana. 

Tetapi anda tidak perlu khawatir sebab besaran dari suku bunga telah ditetapkan serta dijamin oleh LPS. Apabila ditanya mengenai kelebihan dari deposito yaitu suku bunganya lebih tinggi dibandingkan tabungan pada umumnya.

Kemudian, dapat dijaminkan apabila Anda ingin mengajukan pinjaman pada bank tempat Anda membuka deposito. Kekurangannya anda tidak bisa menarik dana sesuka hati sebelum jatuh tempo, jika hal tersebut dilakukan maka Anda sebagai nasabah akan terkena pinalti serta sanksi.

Reksa dana

Jenis investasi yang satu ini cukup populer di kalangan investor pemula. Karena mereka menganggap reksadana sebagai instrumen investasi yang memiliki risiko rendah. Apabila Anda memilih instrumen ini nantinya dana yang diinvestasikan, akan dikelola oleh MI atau manajer investasi ke beberapa jenis reksadana yang berbeda dan disesuaikan dengan risiko profil Anda.

Emas

Emas adalah investasi yang paling difavoritkan dengan kecenderungan harga naik, stabil, dan bisa disesuaikan nilai investasi dari berat emas. Namun, jika Anda ingin berinvestasi jangka pendek, emas bukanlah solusi tepat serta sulit menyimpannya karena akan mudah hilang.

Kurs asing

Apabila Anda tertarik dengan mata uang dari negara lain untuk dijadikan sarana mempertahankan nilai dari mata uang maka pilihan Anda sudah tepat. Berinvestasi pada mata uang dari negara lain ini dapat mencegah inflasi apalagi jika pilihan Anda jatuh di Poundsterling, Euro atau Dollar.

Kelebihan dari berinvestasi pada mata uang, yaitu modalnya yang fleksibel. Anda dapat berinvestasi tanpa harus masuk atau bergabung pada perusahaan pialang dan jika butuh dana secara cepat Anda dapat mencairkannya melalui money changer. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa nilai dari mata uang sangatlah fluktuatif serta rentan akan kebijakan pemerintah.

Saham

Jika Anda ingin memperoleh keuntungan yang lebih besar di atas deposito bahkan inflasi maka dapat memilih jenis investasi saham. Anda bisa memperoleh return atau imbal hasil dari perusahaan yang Anda beli sahamnya tentunya besar dari keuntungan tergantung seberapa banyak jumlah kepemilikan Anda.

Selain itu, Anda juga harus tahu bila berinvestasi pada saham mempunyai resiko yang besar dan tidak setiap saham dapat memberikan dividen. Karena itu Anda harus mempelajari tentang perusahaan yang Anda beli sahamnya secara lebih lanjut.

Pada kenyataannya memang setiap produk investasi mempunyai kekurangan dan kelebihannya sendiri-sendiri. Anda dapat memilih pada produk keuangan yang sudah dijelaskan sebelumnya supaya nilai dari mata uang yang Anda miliki tidak berkurang dibandingkan inflasi. Penting bagi Anda untuk lebih memahami produk investasi yang menjadi pilihan, selain itu Anda juga harus mengenali profil risiko.