Investasi yang Cocok di Masa Pandemi

investasi reksadana

Penyebaran virus covid-19 menyebabkan keadaan perekonomian secara global mengalami ketidakstabilan, bahkan semakin menurun. Hal ini tentunya juga berdampak pada bisnis tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia, tidak terkecuali dalam kegiatan investasi. Apabila situasi menjadi semakin memburuk.

Wabah covid-19 yang terus saja berputar membuat seluruh investor domestik dan juga asing berusaha keras untuk mencari aset yang aman dan tepat. Tidak jarang banyak investor juga mulai mengubah rencana investasi mereka ketika pandemi supaya terhindar dari kerugian.

Investasi yang cocok di masa pandemi

Nah, berikut dibawah adalah beberapa instrumen investasi yang bisa Anda pilih di tengah pandemi :

SUN

SUN merupakan salah satu instrumen investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk WNI. Dimana surat utang ini disebut juga sebagai SBN. Di masa pandemi seperti saat ini, SUN merupakan pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin berinvestasi.

Mengapa? Karena SUN telah dijamin oleh pemerintah. Sehingga Anda tidak perlu merasa khawatir akan mengalami kerugian, misalnya uang hilang atau tidak dapat membayar.

SUN dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

  • Saving Bond Ritel
  • Obligasi Ritel Indonesia
  • Sukuk Riter

Ketika SUN tersebut diatas merupakan surat utang yang dianggap paling efektif di masa pandemi ini. Para milenial dapat mencoba jenis investasi ini, modalnya sendiri terbilang terjangkau yaitu Rp 1.000.000.

Anda bisa menganggap, bahwa Anda sedang meminjamkan sejumlah uang untuk negara, dimana setelah jatuh tempo. Negara akan memberikan Anda dana pokok dan bunga (keuntungan) berupa kupon.

Logam mulia (emas)

Investasi alternatif lainnya yang cocok di masa pandemi ini adalah emas atau logam mulia. Banyak orang yang masih setia pada emas sebagai pilihan investasinya, tidak hanya pada jenis perhiasan tetapi juga emas batangan.

Hal ini dikarenakan resiko dari investasi ini sangatlah rendah, keuntungan yang diberikan juga terbilang besar. Untuk bisa berinvestasi emas, caranya tidaklah sulit, Anda cukup menerapkan bagaimana sistem jual belinya. Ketika modal Anda cukup, baru beli emas yang diinginkan, lalu saat harga emas sedang tinggi Anda bisa menjualnya.

Harga dari emas batangan sendiri juga terbilang stabil, bahkan semakin meningkat dan di atas harga rata-rata. Ditambah lagi adanya kemudahan yang bisa Anda peroleh dari e-commerce melalui menabung emas secara digital, hal ini cocok bagi Anda yang tidak mau direpotkan dengan urusan menyimpan emas dalam bentuk fisik.

Namun, perlu Anda ingat. Jangan mudah percaya begitu saja pada lembaga keuangan ketika mereka menawarkan untuk berinvestasi emas berupa logam mulia. Karena, masih banyak sekali lembaga keuangan yang tidak resmi.

Jadi, alangkah baiknya bila Anda melakukan jual dan beli emas secara langsung pada PT Antam atau bank konvensional. Anda bisa menyimpannya dalam brankas atau menitipkannya pada pihak bank agar aman dari pencurian.

Properti

Walaupun mayoritas milenial sekarang ini mempunyai gaya hidup boros dan konsumtif, kebanyak dari mereka ternyata juga yang sudah mulai menyisihkan penghasilan guna membeli properti dengan tipe yang simple, misalnya 1 atau 2 kamar. Dalam pembeliannya juga sudah semakin mudah, yaitu dengan mengajukan KPR dan itu juga masih mendapatkan subsidi, sehingga harganya jauh lebih murah.

Dalam pembelian properti ini biasanya tidak akan langsung digunakan oleh pembelinya, mereka akan memanfaatkannya sebagai investasi. Misalnya disewakan kepada orang lain untuk beberapa lama.

Properti berbentuk rumah merupakan investasi jangka panjang dengan harga tinggi, namun semua itu bergantung pada desain, lokasi, kondisi serta luas dari bangunan dan tanahnya. Memiliki sifat non likuid, membuat jenis investasi ini cocok menjadi pilihan ketika Anda berada pada masa ekonomi tidak stabil seperti saat ini.

Reksadana pasar uang

Kondisi dari pasar modal masih dalam keadaan yang tertekan karena adanya pandemi dan harus berjuang melawan covid 19. Dimana IHSG yang menjadi indeks acuan pada BEI terus tertekan, begitu pula dengan kemampuan investasi reksadana. Ada sebuah riset yang mencatat bila kinerja dari reksadana di dalam negeri mayoritas menurun sejak awal 2020.

Termasuk ketika pandemi covid 19 ini naik, terlihat langsung dampaknya di pasar modal baik dalam maupun luar negeri. Jadi, bila Anda ingin berinvestasi di reksadana, ada baiknya jangan memilih reksadana campuran ataupun saham. Sebab saat ini kedua jenis investasi tersebut sangatlah merosot dan semakin melemah. 

Demikianlah informasi mengenai beberapa jenis investasi yang bisa Anda pilih di masa pandemi ini. Tentunya sebelum memutuskan untuk membeli sebuah investasi, sebaiknya mencari tahu dan mempelajarinya terlebih dahulu.

Misalnya seperti profil risiko yang Anda miliki, apakah Anda memang menyukai tantangan atau tidak. Seperti yang Anda ketahui, bahwa setiap jenis memiliki resikonya masing-masing. Jadi, pastikan Anda memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.