Istilah dalam Investasi Reksadana yang Penting Dipahami 

rencana bisnis

Hai kamu yang tertarik dengan investasi reksadana! Ketika memulai investasi, kamu pasti akan menemukan banyak istilah yang mungkin terdengar asing bagi kamu. Namun, jangan khawatir, karena memahami istilah-istilah ini sangat penting untuk membantu kamu mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

Istilah yang perlu kamu pahami dalam investasi reksadana 

Berikut ini adalah beberapa istilah penting dalam investasi reksadana yang perlu kamu pahami:

Manajer investasi 

Manajer investasi memiliki tugas utama untuk memilih instrumen investasi yang tepat dan mengelola portofolio investasi agar memberikan hasil yang optimal bagi para investor. Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar keuangan dan kecenderungan investasi yang sedang berkembang.

 

Manajer investasi juga harus selalu memantau kondisi pasar keuangan dan melakukan perubahan portofolio investasi secara berkala agar tetap optimal. Mereka harus memiliki kemampuan dalam melakukan analisis dan prediksi terhadap kondisi pasar keuangan agar dapat membuat keputusan investasi yang tepat.

 

Dalam investasi reksadana, kamu mempercayakan dana kamu pada manajer investasi untuk diinvestasikan pada instrumen keuangan yang berpotensi memberikan keuntungan. Oleh karena itu, penting untuk memilih manajer investasi yang tepat agar dapat meminimalisir risiko dan memperoleh hasil investasi yang optimal.

 

Net Asset Value

Net Asset Value (NAV) adalah salah satu istilah penting dalam investasi reksadana yang harus kamu pahami. NAV adalah nilai per unit dari reksadana yang dihitung berdasarkan total nilai aset reksadana yang dimiliki dan jumlah unit yang beredar.

cara memulai bisnis

Jadi, ketika kamu membeli unit reksadana, kamu sebenarnya membeli bagian dari aset yang dimiliki oleh reksadana tersebut. Dalam hal ini, NAV digunakan sebagai patokan untuk mengetahui harga per unit dari reksadana yang ingin kamu beli.

 

Perlu diingat bahwa NAV tidak selalu konstan. Nilai NAV dapat berubah setiap harinya, tergantung pada kinerja portofolio investasi yang dimiliki oleh reksadana. Jika portofolio investasi menghasilkan keuntungan, NAV akan meningkat, dan sebaliknya, jika portofolio investasi mengalami kerugian, NAV akan menurun.

 

Namun, meskipun NAV dapat berubah, hal ini tidak berarti bahwa kamu harus terlalu fokus pada perubahan NAV dalam memilih reksadana yang ingin dibeli. Sebagai investor, kamu perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang juga penting, seperti risiko, return, diversifikasi, dan tujuan investasi.

Return

Return dalam reksadana adalah keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh reksadana dalam jangka waktu tertentu. Besarnya return pada suatu reksadana dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis instrumen investasi yang dipilih, kinerja pasar keuangan, dan biaya operasional yang dikeluarkan oleh manajer investasi.

 

Ada beberapa jenis return dalam reksadana yang perlu kamu ketahui, yaitu:

 

Return Harian: Return harian adalah keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh reksadana pada satu hari tertentu. Return harian biasanya tidak dipengaruhi oleh fluktuasi pasar jangka panjang, namun lebih banyak dipengaruhi oleh keputusan manajer investasi dalam mengelola portofolio pada hari tersebut.

 

Return Tahunan: Return tahunan adalah keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh reksadana selama satu tahun. Return tahunan seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja jangka panjang dari suatu reksadana.

 

Return Kumulatif: Return kumulatif adalah total keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh reksadana sejak awal pembelian hingga saat ini. Return kumulatif seringkali digunakan untuk mengetahui kinerja jangka panjang dari suatu reksadana.

 

Penting untuk diingat bahwa return yang tinggi tidak selalu menjamin keuntungan yang besar. Return yang tinggi dapat disebabkan oleh risiko yang tinggi, sehingga kamu perlu memperhatikan faktor risiko dan diversifikasi pada saat memilih reksadana.

Diversifikasi

Diversifikasi adalah strategi investasi yang sangat penting dan dilakukan dengan membagi dana investasi ke dalam berbagai instrumen investasi yang berbeda-beda. Tujuan utama dari diversifikasi adalah untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.

 

Dalam konteks investasi reksadana, diversifikasi dapat dilakukan dengan membeli reksadana yang memiliki portofolio investasi yang beragam. Misalnya, kamu dapat membeli reksadana saham yang menginvestasikan dana kamu ke dalam beberapa sektor, seperti perbankan, telekomunikasi, dan properti. Atau kamu juga bisa membeli reksadana campuran yang mengkombinasikan beberapa jenis instrumen investasi, seperti saham dan obligasi.

 

Diversifikasi sangat penting dalam investasi reksadana karena dapat mengurangi risiko investasi. Ketika kamu membagi dana investasi kamu ke dalam beberapa instrumen investasi yang berbeda-beda, maka jika salah satu instrumen mengalami penurunan nilai, maka kamu masih memiliki instrumen investasi lain yang mungkin masih memberikan keuntungan.

 

Dalam investasi reksadana, manajer investasi biasanya akan mengelola portofolio investasi dengan melakukan diversifikasi yang tepat. Oleh karena itu, kamu dapat memilih reksadana dengan manajer investasi yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola portofolio investasi.

 

Itulah beberapa istilah dalam investasi reksadana yang perlu kamu pahami sebelum memulai investasi. Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu akan lebih mudah untuk mengambil keputusan investasi yang cerdas dan menguntungkan. Selamat berinvestasi!