Saat ini pemulihan ekonomi terus mengalami peningkatan dan terjaga ke arah positif. Hal ini dapat dilihat dari neraca perdagangan yang ada terjadi surplus. Terjadinya kondisi tersebut dipengaruhi oleh kerjasama antara semua pihak, meskipun mengalami pandemi yang berat, tetapi pemulihan ekonomi mengarah ke neraca yang jauh lebih baik.
Melihat trend yang lebih baik tersebut membuat pemerintah Indonesia lebih percaya diri akan pertumbuhan ekonomi yang jelas kedepannya. Namun, tetap memperhatikan beberapa permasalahan yang ada agar tidak mengalami penurunan yang besar. Untuk melihat optimisme pemerintah lewat Kemenkeu, apa saja yang menjadi pertimbangannya?
Melalui artikel satu ini, kami akan membahas mengenai beberapa hal yang menjadi neraca perdagangan mengalami surplus yang jelas, simak ulasan lengkapnya.
Neraca Perdagangan Surplus
Ekspor Mengalami Peningkatan
Setelah berkutat panjang dengan pandemi Covid 19, membuat banyak negara termasuk Indonesia mengalami banyak permasalahan yang besar. Hal ini berdampak dan berpengaruh pada ekonomi, sehingga memberikan banyak permasalahan dan penurunan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Namun, melalui Kementerian Keuangan Indonesia menjelaskan bahwa pada akhir Desember 2021, Indonesia mengalami peningkatan neraca perdagangan yang surplus. Tahap ini dilihat dari pertumbuhan ekspor yang semakin besar, terutama dalam kebutuhan ekspor non migas yang mencapai 41,5 persen.
Kondisi ini memberikan banyak keuntungan, karena perdagangan dan aktivitas ekonomi yang terjadi dalam masyarakat benar-benar perlahan pulih. Bahkan, pemerintah Indonesia tetap yakin dan optimis, apabila kedepannya permintaan global akan semakin tinggal dan membuat ekspor akan terus berjalan ke arah yang jauh lebih positif.
Beberapa Sektor Mengalami Peningkatan
1. Sektor Manufaktur
Sepanjang tahun 2021 kemarin, Indonesia mengalami peningkatan yang luar biasa besar. Dalam tahap ini bisa dilihat dalam sisi sektoral yang ada, salah satunya dalam manufaktur. Kemenkeu mencatat pada bagian ini memberikan komponen ekspor yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai 35,1 persen.
Bahkan, sisi lainnya pada pertambangan memberikan kontribusi yang besar juga mencapai 92,1 persen dan pertanian di angka 2,8 persen. Kondisi ini memberikan daya jual yang besar ke luar negeri perlahan bangkit dan membuat Indonesia akan tetap optimis untuk perkembangan dan kemajuan ekonomi yang semakin menguat kedepannya.
Untuk pangsa pasar Indonesia sendiri masih didominasi oleh Tiongkok, India, Jepang yang fokus penjualannya pada komoditas dari bahan bakar mineral, hewan, besi, dan baja. Hal ini membuat perjalanan dalam perkembangan ekonomi di Indonesia bertahan lebih kompetitif dan lebih optimis untuk pertumbuhannya nanti.
2. Sektor Impor
Perlu diketahui banyak negara mengalami dampak yang sama, karena beberapa pembatasan akibat Covid 19 membuat semuanya tidak bisa bergerak seperti biasanya. Dampak ekonomi benar-benar terjadi, sehingga pergerakan pasar di Indonesia sendiri mengalami kendala, karena pemerintah memberlakukan pembatasan.
Dalam tahap ini, aktivitas yang terjadi dalam masyarakat hanya sebatas pada kebutuhan primer saja dan belum mempertimbangkan aspek lainnya. Namun, akhir pada tahun 2021 kemarin, Pemerintah Indonesia mengalami peningkatan impor sebesar USD 21,36 miliar. Angka ini jauh lebih besar dan mengalami peningkatan yang relatif tinggi, mencapai 47,9 persen.
Apabila melihat dari perhitungan kumulatif yang ada, apabila tahun 2021 ini jumlah impor sendiri tumbuh sebesar 38,6 persen dan mencatat senilai USD 196,20 miliar. Hal ini dilakukan untuk kebutuhan domestik yang semakin kuat dan memberikan banyak keuntungan untuk memberikan banyak sumbangsih dalam aktivitas pasar di Indonesia.
3. Sektor Luar Non Migas
Tidak hanya fokus pada impor migas saja, namun pertumbuhan ini juga berpengaruh pada peningkatan dari barang khusus konsumsi yang mencapai 37,7 persen, bahan baku yang mencapai peningkatan 42,8 persen, dan barang modal di angka 20,8 persen. Bagian ini sebelumnya belum memperlihatkan kegiatannya.
Namun, tahun 2021 kemarin menjelaskan apabila kebutuhan yang ada di atas telah mengalami peningkatan dan membuat beberapa industri dalam negeri mulai perlahan pulih kembali. Selain itu juga, minat beli dari masyarakat juga terus meningkat, bisa dilihat dari sektor konsumsi yang mengalami peningkatan yang sangat luar biasa.
Bagaimana Peranan Pemerintah Untuk Neraca Perdagangan Tetap Positif?
Pemerintah Indonesia memberlakukan program hilirisasi agar ekonomi yang ada terus bergerak dan mengalami tren kenaikan atau positif. Semuanya bisa dilihat dari program berbasis sumber daya alam (SDA), meningkatkan daya saing, dan tetap waspada terhadap berbagai dinamika yang terjadi terkait ekonomi global dan domestik.
Dengan demikian, semuanya tetap dijaga dan dipantau agar neraca perdagangan dalam negeri tetap mengarah positif.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai optimisme Menkeu terkait kenaikan neraca perdagangan yang terus meningkat. Tren ini harus tetap dijaga dan tidak mengalami permasalahan lanjutan, sehingga ekonomi Indonesia dan dunia akan jauh lebih baik lagi.