Kondisi pandemi covid-19 yang menimpa menimpa hampir diseluruh belahan dunia selama kurang lebih 2 tahun ini menghasilkan beberapa pola kehidupan baru. Pembatasan yang ada mengharuskan masyarakat melakukan segala aktivitasnya dari rumah saja, atau yang dikenal dengan istilah Work from Home (WFH). Segala bentuk upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan proses kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan atau peraturan yang ada, kasus Covid-19 semakin menurun dan cukup berhasil dikendalikan.
Berkat pendistribusian vaksin yang sudah mulai merata kepada hampir seluruh kalangan dan di Indonesia sendiri telah menerima vaksin ke-3 atau booster, penyebaran virus semakin melandai. Banyak mensyukuri datangnya kondisi ini, karena segala bentuk kegiatan terutama ekonomi terus berangsur membaik. Seiring kelonggaran yang diberlakukan pemerintah, aktivitas WFH yang dilakukan sebelumnya berangsur berkurang karena telah ditetapkan kebijakan bekerja maupun belajar secara Hybrid atau gabungan antara WFH dan WFO (Work from Office).
Krisis keuangan di masa pandemi umum terjadi karena hampir dirasakan oleh semua orang. Namun, meskipun saat ini telah menginjak masa transisi dan krisis tersebut belum berangsur membaik kamu perlu mengambil Langkah cepat dalam mengatasi nya. Berpangku tangan pada keadaan bukan solusi atau sikap yang baik dalam menghadapi kondisi seperti ini.
Banyak penyesuaian yang perlu dilakukan, yang dulunya kamu hidup seperti biasa tanpa banyak dibatasi, kemudian seketika berubah harus menyesuaikan kondisi bekerja dan belajar dari rumah, dan akhirnya sekarang berubah lagi menyesuaikan untuk WFO dalam kondisi kenormalan baru. Sisi keuangan yang juga terus mengikuti perubahan, sehingga mengharuskan kamu untuk menyesuaikan. Berikut artikel ini memberikan tuntunan Langkah mudah untuk kamu bisa mengelola keuangan saat saat WFO seperti sekarang ini.
1. Mekan Dana Latte Effect
Kebutuhan kopi saat ini melonjak cukup tinggi. Kopi ini selalu dipercaya dapat memberikan ketenangan dan terkesan santai, sehingga hal ini dianggap membantu kamu dalam menciptakan kualitas kerja yang maksimal. Camilan kopi yang dulunya kamu dapatkan di café, berkat teknologi dna perubahan yang ada saat ini dengan mudah bisa kamu panggil melalui layanan ojek online atau delivery order ke rumah atau ke kantor. Kebiasaan ini menciptakan adanya istilah latte effect. Adanya kemudahan dalam mendapatkan camilan atau pun kopi ini tentu berpengaruh besar pada pengeluaran keuangan kamu. Alasan stress akibat pekerjaan di rumah maupun di kantor menjadikan “ngopi” ini menjadi kebiasaan. Untuk itu, kamu perlu mengontrol dan mengelolanya dengan baik Ketika kembali bekerja secara WFO.
2. Siapkan Dana Darurat
Kondisi pandemic saat ini cukup mengancam banyak sector, mulai dari Kesehatan terutama ekonomi. Situasi yang tidak pasti kerap datang sehingga mengharuskan kamu untuk tetap siaga dalam kondisi apapun. Dalam menghadapi situasi tersebut, kamu perlu menyiapkan dan darurat. Dana darurat ini berfungsi untuk membantu kamu menghadapi situasi terdesak Ketika Kembali melakukan WFO. Pengeluaran untuk berbagai macam iuran, menghadapi masalah Kesehatan, dan bahkan besar kemungkinan kondisi yang belum stabil ini akan menyeret kamu juga ke masa krisis keuangan lagi. Untuk itu, kami perlu mengalokasikan dana darurat dalam pengaturan keuangan kamu.
3. Membuat Alokasi Dana yang Jelas
Alokasikan dana yang kamu miliki dengan target yang jelas. Kamu bisa melakukan pencatatan alokasi keuangan kamu dengan menentukan pos-pos keuangan yang tertarget. Contohnya dana untuk kebutuhan pokok, dana darurat, biaya listrik, air, dan internet, dana hiburan atau entertainment, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dapat memudahkan kamu untuk mengatur pos keuangan sehingga kamu bisa mengontrol keuangan kamu dengan baik.
4. Meminimalisir Penggunaan Cash
Kemudahan lain yang tentunya bisa kamu dapatkan di tengah kemajuan teknologi saat ini yaitu, mudahnya melakukan pembayaran. Pembayaran secara online dinilai lebih praktis. Pencatatan keuangan dalam Riwayat tercatat secara detail, hal itu tentu membuat kamu lebih mudah melihat pencatatan pengeluaran kamu tanpa harus mencatatnya secara konvensional. Namun, meskipun begitu kamu juga perlu mengontrol keuangan non-tunai tersebut. Seringkali saking merasa mudahnya kamu merasa terlena menggunakan uang dalam rekening atau saldo kamu.
Dengan adanya pemberlakukan sistem cashless seringkali penggunaan uang cash jarang digunakan. Penggunaan uang cash atau tunai dianggap menjadi lebih boros, terlebih pencatatan pengeluaran tidak bisa terekam baik layaknya menggunakan e-money. Oleh karena itu pun kamu perlu mengatur besarannya supaya tidak terjadi pemborosan juga.
Itulah beberapa langkah mudah yang bisa membantu kamu dalam mengelola keuangan di masa transisi seperti sekarang ini. Kamu bisa memanfaatkan informasi-informasi seperti di atas untuk bisa melanjutkan roda perekonomian kamu. Dari pandemic ini kamu bisa belajar menjadi manusia yang cepat dalam menentukan keputusan, mudah beradaptasi dengan keadaan seperti krisis ekonomi saat pandemic ini.