Obligasi adalah surat utang dalam waktu jangka menengah atau jangka panjang yang berisi janji antara pihak yang menerbitkan dengan pihak pembeli. Obligasi diperjualbelikan kepada pihak pembeli. Pembeli nantinya akan membayar bunga atau kupon kepada pihak penjual.
Pembayaran ini dilakukan pada periode tertentu dan juga di akhir masa pinjaman dana. Sederhananya penerbit obligasi disebut dengan debitur sedangkan pembeli obligasi disebut dengan kreditur atau investor. Obligasi dapat diperjualbelikan di pasar modal. Obligasi bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang cenderung relatif stabil dengan tingkat risiko yang juga relatif stabil jika dibandingkan dengan investasi saham.
Keuntungan dan Risiko Obligasi
Setelah memahami pengertian dari obligasi, kamu juga dapat mengetahui lebih lanjut mengenai keuntungan dan risiko obligasi agar kamu dapat mempertimbangkan apakah obligasi berpotensi untuk kamu manfaatkan atau tidak. Berikut adalah beberapa keuntungan dari menggunakan obligasi:
- Obligasi dapat memberikan keuntungan bagi para penggunanya. Selama waktu berlakunya obligasi maka pemegang obligasi akan mendapatkan bunga. Selain itu pajaknya hanya sekitar 10% yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pajak deposito yaitu sebesar 20%.
- Pemegang obligasi juga berkesempatan untuk mendapatkan capital gain. Capital gain adalah keuntungan dari seorang investor saat menjual kembali aset investasi yang dimilikinya. Oleh karena itu pastika kamu menjual kepemilikan surat utang di waktu yang tepat karena hal ini berguna untuk mendapatkan capital gain.
- Pemegang obligasi juga akan aman dari fluktuasi pasar. Pemegang obligasi yang memiliki surat utama dan kupon tetap masih bisa terhindar dari fluktuasi pasar.
- Jika seseorang menggunakan obligasi, maka pemegang obligasi juga dapat menggunakannya sebagai jaminan ketika akan mengajukan pinjaman ke bank atau pegadaian.
Di samping keuntungan, kamu juga perlu mengetahui risiko saat menggunakan obligasi. Berikut adalah beberapa risiko dari obligasi:
- Obligasi biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual kembali ke pasar sekunder.
- Dana investasi yang dimiliki oleh para investor akan ditahan dalam waktu yang cukup lama sekitar 2-5 tahun.
- Kemungkinan akan terjadi momen gagal bayar dari pihak perusahaan penerbit obligasi. Hal ini terjadi karena pihak perusahaan gagal dalam membayarkan kupon dan uang pokok utang berdasarkan waktu yang telah disepakati.
- Jika suatu saat peraturan obligasi di suatu negara berubah maka hal ini juga akan berdampak terhadap nilai obligasi. Dengan demikian para pemegang obligasi penting untuk selalu update dengan aturan yang diberlakukan kepada obligasi.
Jenis Obligasi
Terdapat beberapa jenis obligasi mulai dari berdasarkan penerbitnya, nominal, dan juga berdasarkan prinsipnya. Berikut adalah jenis-jenis obligasi:
Obligasi berdasarkan penerbitnya:
1. Pemerintah
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah biasanya dikenal dengan Surat Berharga Negara (SBN). SBN adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara dengan tujuan untuk membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam membangun negara. SBN memiliki tingkat risiko yang rendah sehingga negara memberi jaminan secara langsung. Contoh dari SBN adalah Savings Bond Ritel (SBR) dan Obligasi Negara Ritel (ORI)
2. Daerah
Obligasi jenis ini adalah surat yang diterbitkan oleh pemerintah daerah yang bertujuan untuk membantu daerah dalam melakukan pembangunan. Obligasi ini sama dengan SBN yaitu ditujukan kepada masyarakat luas di daerah.
3. Korporasi
Obligasi korporasi biasanya akan diterbitkan oleh perusahaan baik itu perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta. Dibanding dengan SBN, risiko obligasi yang diterbitkan perusahaan cenderung lebih tinggi. Pihak perusahaan biasanya akan menawarkan return yang lebih tinggi.
Obligasi berdasarkan nominal:
1. Kupon Tetap
Obligasi kupon tetap merupakan obligasi yang paling umum dan menjadi pilihan investasi yang cukup relatif stabil. Investor biasanya akan mengetahui berapa banyak kupon atau bunga yang akan didapatkan setiap periode pembayaran sehingga investor dapat merencanakan pendapatannya dengan lebih baik dan lebih strategis.
2. Kupon Mengembang dengan Batas Minimal
Kupon mengembang akan mengacu pada suku bunga yang berlaku. Kupon mengembang dengan batas minimal (floating with floor) merupakan istilah dalam investasi savings bond ritel (SBR). Kupon ini memberikan berbagai keuntungan bagi pemegang obligasi karena jika terjadi kenaikan suku bunga di Bank Indonesia maka hasil kupon SBR yang kamu miliki juga berpotensi meningkat.
Obligasi berdasarkan prinsip:
1. Konvensional
Obligasi tipe ini adalah surat berharga yang menjadi instrumen utang baik bagi perusahaan maupun negara agar bisa mendapatkan modal. Dalam sistem konvensional maka pemegang obligasi akan mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman yang diperoleh dari perusahaan tempat ia berinvestasi.
2. Syariah/Sukuk
Obligasi ini menjadi alternatif bagi para investor dengan sistem yang cukup menarik sebab obligasi syariah dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibanding bunga deposito. Di samping itu obligasi syariah juga memiliki risiko yang relatif rendah dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.