Mengenal Investasi Reksadana untuk Pemula

Kata ‘reksadana’ berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti ‘menjaga dana’. Sederhananya reksadana memiliki arti ‘dana kolektif’. Reksadana dapat dipahami sebagai sebuah wadah yang berisi dana kolektif dari masyarakat.

Dana tersebut akan dikelola dalam bentuk produk investasi seperti deposito, surat utang (obligasi), saham, atau surat berharga lainnya oleh perusahaan manajer investasi. Produk-produk tersebut biasanya telah memiliki izin dan diawasi langsung oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Keuntungan Menggunakan Investasi Reksadana

  1. Nominal Investasi yang Terjangkau

Jika kamu sangat asing dan baru menjadi pemula dalam berinvestasi reksadana, kamu dapat memulai investasimu mulai dari angka terkecil saja mulai dari Rp 10.000. Investasi masing-masing produk berbeda-beda, terdapat minimum pembelian mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

Kamu dapat menyesuaikannya dengan kondisi keuangan kamu. Jika dibandingkan dengan pembukaan deposito, obligasi, atau saham, maka minimum pembelian investasi reksadana terbilang cukup terjangkau.

  1. Dapat Dicairkan Kapan Saja

Dana reksadana dapat kamu cairkan dan kamu jual kapan pun. Investor dapat menjual reksadana dalam waktu singkat tanpa harus memikirkan perbedaan harga jual yang berlaku saat melakukan transaksi.

  1. Kemudahan Proses

Jika kamu sudah memiliki rekening bank dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kamu sudah dapat memulai berinvestasi. Dana investasi akan terintegrasi dengan baik dan uang akan tiba di rekening bank kamu. Selain itu proses berinvestasi reksadana juga dapat dilakukan melalui sistem online.

Jenis-Jenis Produk Reksadana

  1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana ini cukup aman untuk dapat kamu manfaatkan dan minim resiko. Reksadana pasar uang adalah reksadana yang dananya diinvestasikan pada produk pasar uang misalnya lewat deposito dan obligasi (surat utang) jangka pendek.

Reksadana ini dapat kamu gunakan untuk keperluan investasi jangka pendek kurang dari satu tahun. Reksadana ini kurang cocok untuk dana pensiun karena investasi jenis ini tidak dapat berkembang secara maksimal. Bagi kamu yang baru mulai belajar berinvestasi maka reksadana pasar uang adalah pilihan yang tepat.

  1. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang minimal 80 persen dan maksimal 95 persen dana kelolaannya dialokasikan kepada produk obligasi atau efek hutang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.

Resiko menggunakan reksadana pendapatan tetap yaitu rendah hingga menengah atau sedang. Imbal hasil dari reksadana jenis ini dipengaruhi oleh suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan nilai tukar USD terhadap mata uang rupiah.

  1. Reksadana Campuran

Dana reksadana jenis ini diinvestasikan pada berbagai jenis investasi, mulai dari investasi yang memiliki tingkat resiko rendah hingga tinggi seperti obligasi, saham, dan deposito. Durasi investasi reksadana campuran antara tiga hingga lima tahun dan resiko reksadana ini adalah tingkat menengah.

  1. Reksadana Saham

Reksadana saham adalah reksadana yang minimal 80 persen dana kelolaannya dialokasikan pada produk saham. Biasanya perusahaan manajer investasi pengelola dana investasi milik kamu.

Serta dana investor lainnya akan membeli dan menjual saham sesuai analisa dari para ahlinya. Imbal hasil dan resiko dari jenis saham ini sangat tinggi karena nilai harian reksadana saham akan naik turun setiap harinya.

  1. Reksadana Indeks

Reksadana indeks adalah reksadana saham yang alokasi dana investasinya mengikuti indeks acuan, indeks yang dimaksud adalah indeks harga saham-saham seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45, Indeks Bisnis-27, dan lain-lain yang cukup populer di Indonesia. Tingkat resiko reksadana indeks terbilang cukup tinggi dan sangat cocok bagi kamu yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang yakni di atas lima tahun.

Cara Investasi Reksadana Bagi Pemula

  1. Tentukan Tujuan Investasi

Kamu perlu menentukan apa saja tujuan kamu melakukan investasi. Dengan adanya tujuan tersebut, kamu akan tahu dana tersebut nantinya akan digunakan untuk kebutuhan apa saja, misalnya menabung untuk dana darurat di masa depan atau hendak membeli kendaraan dalam waktu dekat. Dengan begitu, kamu akan mengetahui jumlah investasi yang harus kamu kumpulkan.

  1. Pahami Berbagai Jenis Reksadana

Dengan mengetahui berbagai jenis reksadana, maka kamu dapat menentukan pilihan hendak menggunakan jenis reksadana yang mana yang sesuai dengan kebutuhan. Kamu dapat memilih reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham, atau reksadana indeks.

  1. Tentukan Lama Waktu Investasi

Kamu perlu menentukan lama waktu investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kamu juga dapat menentukan apakah modal dapat diambil sewaktu-waktu atau dibiarkan mengendap lama. Setelah itu kamu dapat menentukan akan melakukan investasi rutin atau hanya satu kali namun dengan total nilai yang banyak.

  1. Pastikan Reksadana Sudah Terdaftar di OJK

Penyimpanan uang menjadi sesuatu hal yang sensitif dan perlu kewaspadaan dalam memilih lembaga atau perusahaan yang akan menyimpan dana investasi. Pastikan reksadana yang kamu pilih adalah perusahaan yang telah mendapat izin dan diawasi oleh OJK. Dengan begitu, kamu dapat tetap merasa aman dan nyaman dalam berinvestasi reksadana.

Penulis: Hertatiana Tamba