Audit adalah suatu proses yang ditujukan untuk kepentingan organisasi atau perusahaan yang dilakukan oleh beberapa pihak yang kompeten dan objektif pada bidangnya. Adanya audit tersebut bertujuan untuk melakukan verifikasi subjek audit yang disesuaikan dengan standar yang ada untuk kepentingan dan kemajuan perusahaan yang lebih baik kedepannya.
Tidak heran ada banyak pengertian audit dan banyak juga berbagai istilah yang diberikan, salah satunya mengenai audit laporan keuangan yang dilakukan oleh profesional dibidangnya. Biasanya kegiatan tersebut dilakukan oleh akuntan publik untuk memahami dan mengetahui kewajaran laporan keuangan yang dibuat. Untuk penjelasan lengkapnya, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Audit?
Secara umum atau luas pengertian audit adalah suatu kegiatan yang diperuntukkan untuk kebutuhan evaluasi dalam organisasi atau perusahaan. Semuanya menyangkut beberapa aspek baik dari sistem, proses, dan produksinya. Dalam tahap ini hampir semua prosesnya dilakukan secara menyeluruh dengan tujuan untuk kemajuan organisasi atau perusahaan kedepannya.
Untuk melakukannya prosesnya dilakukan oleh pihak auditor yang profesional dan sudah kompeten dibidangnya. Pelaksanaannya bersifat netral, tidak memihak, dan objektif, sehingga proses verifikasi yang dilakukan dapat berjalan lancar dan disesuaikan dengan standar yang ada termasuk dalam penetapan regulasi dan praktik yang diberlakukan tersebut.
Jika pada bidang bisnis biasanya audit dilakukan untuk kebutuhan audit laporan keuangan yang diperuntukan untuk mengukur kelayakannya, biasanya dilakukan oleh akuntan publik. Semua prosesnya dilakukan dengan menyeluruh yang dibuat oleh perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dengan harapan lebih baik bagi perusahaan nantinya.
Menurut Mulyadi pengertian audit merupakan proses memperoleh dan mengevaluasi semua bukti yang ada mengacu pada hal yang objektif. Dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan sistematis kegiatan ekonomi yang diberikan laporan yang jelas kedepannya berdasarkan kriteria yang ada. Selanjutnya hasil dari pemeriksaan tersebut langsung kepada perusahaan atau pengguna yang bersangkutan.
Jenis-Jenis Audit
Sebelum membahas mengenai tahapan audit, alangkah lebih baik untuk memahami dan mengenal jenis audit secara lebih menyeluruh. Berikut ini beberapa jenis audit keuangan yang bisa Anda pahami dan ketahui secara lengkap, yuk kita bahas bersama-sama.
1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam tahap ini bisnis yang dijalankan bisa dikatakan memiliki laporan yang sesuai kebutuhan audit dan tidak ada permasalahan kedepannya. Semua yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pihak audit terhadap para manajemen dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Karena berbagai data yang dikumpulkan telah menjalankan audit yang sepenuhnya dan faktor lapangannya sudah dilakukan secara jelas.
Semuanya diberikan berdasarkan standar umum yang membuat laporan keuangan yang diberikan telah disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang telah berlaku di Indonesia. Tidak hanya itu saja semua proses yang dilakukan tidak ada ketidakpastian kedepannya. Dengan demikian semua prosesnya bisa berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan permasalahan kedepannya.
2. Opini Wajar Dengan Pengecualian
Jika perusahaan mendapatkan opini wajar dengan pengecualian dimaksudkan bahwa pihak dari auditor memiliki keberatan dari laporan yang diberikan. Tetapi dalam pelaksanaannya proses laporan yang diberikan oleh manajemen tidak mempengaruhi proses kedepannya. Hal ini dimaksudkan kedepannya perusahaan atau bisnis yang dijalankan harus mengacu dan berdasarkan standar yang ada.
Beberapa hal yang mempengaruhi tindakan ini terjadi diakibatkan oleh tidak ada bukti yang sah atau lengkap berdasarkan kebutuhan yang ada. Namun dalam pelaksanaannya tidak mempengaruhi kebutuhan material yang ada. Tidak hanya itu saja prinsip laporan keuangan yang diberikan berdasarkan pada akuntansi yang berlaku secara umum.
3. Opini Penolakan
Hal ini menyangkut proses audit disebabkan oleh beberapa pembatasan yang diberikan oleh pihak manajemen perusahaan. Karena faktor aspek luasnya pemeriksaan dan ketidakpastiannya tidak sesuai dengan harapan pihak audit, sehingga semacam ada beberapa kebutuhan sengaja ditutupi atau tidak dibuka oleh perusahaan, dengan demikian laporannya opini penolakan.
4. Opini Tidak Wajar
Dalam tahap ini berarti pihak auditor tidak setuju dengan laporan keuangan yang diberikan oleh beberapa pihak manajemen. Dalam tahap ini tim auditor menyimpulkan kalau proses pemeriksaan yang dilakukan dan diberikan tidak sesuai standa dan kaidah yang ada.
Tahapan Audit Perusahaan
Sebelum memberikan pendapat atau pandangan dalam prosesnya, maka harus bisa melakukan beberapa tahapan yang ada. Dalam tahap ini ada beberapa tahapan audit yang bisa Anda pahami dan ketahui secara menyeluruh, termasuk dalam perencanaan, pengendalian dan transaksi, dan pelaksanaan prosedur analitis, dan penyelesaian dan penerbitan laporan yang ada.
Oleh karena itu, adanya tahapan ini akan mempermudah pihak auditor dan pihak perusahaan memberikan data yang lengkap dan layak untuk memenuhi kebutuhan yang jelas. Dalam tahap ini prosesnya untuk kebutuhan laporan keuangan yang layak kedepannya.
Nah, audit adalah sebuah proses untuk mengecek dan memperhatikan kondisi keuangan perusahaan apakah layak atau tidak memenuhi kebutuhan perusahaan. Dengan melihat beberapa penjelasan diatas, maka Anda bisa memahami artikel kali ini.