Mengenal Perbedaan Saham dan Obligasi

Salah satu instrumen investasi yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah investasi saham. Para investor banyak yang memilih saham karena saham mampu memberikan keuntungan yang menarik. Investor memilih saham guna untuk mempersiapkan dana di masa yang akan datang. Saham adalah sebuah bentuk bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan.

Seseorang atau suatu lembaga yang merupakan pemegang saham memiliki hak untuk mengklaim penghasilan dan kekayaan sebuah perusahaan tempat mereka menanam saham. Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang bisa digunakan dalam jangka panjang. Proses jual beli saham biasanya akan dilakukan di bursa saham dan dilakukan berdasarkan peraturan yang dibuat oleh pemerintah agar investor terlindungi dari ancaman penipuan.

Sekilas Mengenai Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang berisikan tanggal jatuh tempo pembayaran utang dari pihak yang berutang kepada pihak pemberi dana. Sederhananya obligasi adalah surat utang yang dapat dibeli sehingga pembeli nantinya akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga.

Jangka waktu atau tanggal jatuh tempo obligasi biasanya cukup lama yaitu satu hingga sepuluh tahun. Oleh karena itu, obligasi termasuk ke dalam surat utang jangka menengah dan panjang. Tujuan dari adanya obligasi adalah menaikkan tingkat pertumbuhan dengan nilai investasi yang cenderung relatif stabil. Obligasi biasanya dikeluarkan oleh pemerintah, daerah, dan juga korporasi. 

Perbedaan Saham dan Obligasi

Terdapat beberapa perbedaan antara saham dan obligasi yang dapat kamu pelajari sebelum memilih dan menentukan akan berinvestasi dengan menggunakan saham atau obligasi. Perbedaan antara saham dan obligasi dapat menjadi informasi bagi kamu khususnya bagi kamu yang masih pemula dalam dunia investasi:

1. Keuntungan

Keuntungan yang kamu dapatkan dari investasi saham adalah dengan meraih capital gain yang didapatkan dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga beli saham. Dengan begitu, kamu sebagai investor saham akan mendapatkan pembagian hasil keuntungan perusahaan atau istilah lainnya adalah dividen. 

Keuntungan yang akan kamu dapatkan jika berinvestasi dengan menggunakan obligasi adalah kamu akan mendapatkan kupon. Biasanya kupon obligasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga dari deposito perbankan. Keuntungan lainnya adalah pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasinya ke pasar sekunder dan akan mendapatkan keuntungan layaknya keuntungan saham. 

2. Batas Masa Berlaku

Saham dan obligasi memiliki masa waktu berlaku yang berbeda. Sebagai pemegang saham maka kamu akan memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan selama perusahaan tempat kamu menanam saham berdiri. Jika kamu ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang, maka investasi saham adalah pilihan yang tepat. Sementara itu sebagai seorang yang berinvestasi obligasi akan mendapatkan keuntungannya sendiri berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Ketika waktunya telah habis maka kamu dapat pindah untuk berinvestasi dengan menggunakan bentuk instrumen investasi lainnya. 

3. Ada dan Tidaknya Pajak

Para pemegang saham akan menerima keuntungan dalam bentuk dividen, namun keuntungan yang didapatkan adalah hasil dari jumlah keuntungan setelah dipotong pajak. Berbeda dengan obligasi yang bunganya terlebih dahulu dikeluarkan sebagai biaya sehingga dengan kata lain obligasi tidak dikenakan pajak. 

4. Harga Jual Beli Surat Berharga

Jika suatu saat negara mengalami inflasi, gejolak kondisi ekonomi, atau sedang terjadinya perubahan kondisi politik maka harga jual beli saham akan mengalami perubahan yang signifikan. Harga saham cenderung sangat rentan terhadap kondisi sehingga para pemegang saham harus bersiap-siap menghadapi risiko yang lebih besar. Sementara itu, obligasi cenderung memiliki harga yang lebih stabil walaupun sedang menghadapi berbagai macam kondisi keuangan dan politik negara. Tingkat risiko kerugian obligasi tergolong kecil. 

5. Fungsi

Secara fungsi, saham dan obligasi memiliki perannya masing-masing. Jika kamu membeli suatu saham di sebuah perusahaan maka artinya kamu memiliki sebagian porsi perusahaan sedangkan obligasi menjadi tanda bukti bahwa seseorang memiliki hutang kepada pihak yang menerbitkan surat utang atau investor. 

6. Hak Campur Tangan Perusahaan

Pemegang saham memiliki hak untuk mengeluarkan suara dan aspirasinya demi menentukan kebijakan bisnis suatu perusahaan dan berhak untuk hadir pada kegiatan rapat umum pemegang saham (RUPS) karena pemegang saham memiliki sebagian porsinya. Sementara itu para pemegang obligasi tidak memiliki hak terhadap kebijakan suatu perusahaan penerbit surat utang tersebut. 

7. Kebijakan Saat Terjadinya Likuidasi

Likuidasi adalah proses pembubaran dan penyelesaian urusan perusahaan seperti menjual aset perusahaan, melunasi utang, menagih piutang ke rekan bisnis, dan pembagian sisa harta dan aset kepada pemilik perusahaan. Ketika perusahaan sedang mengalami keadaan yang sulit maka pemegang saham tetap akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan porsi kepemilikan yang telah disetujui bersama. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan setelah perusahaan melunasi segala kewajibannya. Berbeda dengan obligasi. Pemilik utang dan obligasi akan tetap diprioritaskan karena pemilik utang dan obligasi akan tetap mendapatkan bunga serta modal berdasarkan perjanjian kedua belah pihak.