Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak istilah-istilah baru yang unik. Pernahkan Anda mendengar tentang generasi sandwich? Istilah yang satu ini sendiri juga kerap kali terdengar di beberapa konten di media sosial. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan generasi sandwich? Untuk mengenal lebih jauh, mari simak pembahasannya berikut ini.
Pengertian Generasi Sandwich
Istilah yang satu ini termasuk yang paling banyak disebutkan di beberapa artikel. Tapi, sebenarnya siapa yang disebut dengan generasi sandwich ini? Walaupun namanya terdengar lezat, tapi pada kenyataannya sendiri tidaklah seperti itu. Istilah ini menyangkut akan kondisi seseorang dalam keluarga.
Kalau Anda membayangkan sebuah sandwich, pasti tahu bahwa makanan ini adalah sebuah roti yang di bagian tengahnya terdapat banyak sekali isian. Dimana isiannya adalah yang paling lezat, seperti daging, sayur, telur dan lain sebagainya. Sandwich disinilah yang menjadi gambaran akan finansial seseorang.
Generasi Sandwich adalah generasi tengah dalam sebuah satu keturunan. Misalnya adalah seorang anak yang masih harus memikirkan kehidupan orang tua, serta sudah memiliki anak dan harus membiayai anaknya.
Masih belum mengerti? Mari kita asumsikan bahwa Anda sudah menikah dan memiliki anak, dimana sudah pasti Anda harus membiayai seluruh kebutuhan anak. Tapi, Anda masih memiliki orang tua yang sudah tidak produktif. Anda pun juga harus memikirkan kebutuhan dari orang tua. Sehingga Anda akan disebut generasi sandwich.
Perlu Anda tahu, pada kenyataannya sebutan generasi sandwich ini sendiri sudah ada sekitar tahun 1981. Orang yang pertama kali menggambarkan situasi di atas sebagai generasi sandwich adalah Dorothy A. Miller. Dalam studi yang berhubungan demografis menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai umur sekitar 40 sampai 50 tahun, 47% berada dalam generasi ini.
Banyak sekali dampak yang akan terjadi saat seseorang berada di generasi sandwich, salah satunya adalah mengalami stress finansial. Bahkan ada beberapa diantaranya mengalami depresi atau masalah psikologis lainnya. Tentu saja hal ini sangatlah mengkhawatirkan, karena beban yang generasi sandwich tanggung terbilang sangat besar.
Bagaimana Caranya Agar Tidak Terjebak Dalam Generasi Sandwich
Melihat penjelasan di atas tentu saja menjadi salah satu problem yang cukup berat. Apalagi dengan kebutuhan yang juga semakin meningkat. Tentu saja akan menjadi salah satu masalah kehidupan yang tidak akan ada habisnya, terutama dalam keuangan. Jika Anda tidak ingin terjebak dalam generasi ini, maka ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Seperti berikut ini:
Pengelolaan uang harus baik
Cara pertama sudah pasti adalah dengan mengatur keuangan sebaik mungkin. Karena sudah jelas, jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi sendiri tidaklah sedikit. Jika Anda tidak bisa mengelola uang dengan baik, akan ada akibat yang sangat besar kedepannya. Semisalnya adalah banyak hutang, mengalami masalah kesehatan mental dan lain sebagainya.
Apabila Anda memang mempunyai hutang yang harus dibayarkan, maka pastikan bahwa nominalnya tidak lebih dari pendapatan perbulan. Agar tidak banyak berhutang, maka tingkat konsumtif pun juga harus Anda kurangi. Usahakan Anda hanya mempunyai hutang sehat, seperti KPR atau hutang untuk bisnis.
Pastikan juga Anda dapat membagi keuangan dengan bijak dan usahakan mempunyai tabungan darurat. Hal ini sendiri sangatlah penting agar di masa depan masalah finansial dapat dihindari.
Memilih asuransi
Cara pencegahan selanjutnya adalah dengan memiliki asuransi. Ada baiknya memang Anda mempunyai asuransi, salah satunya adalah asuransi kesehatan. Anda pasti sudah sadar jika biaya pengobatan sangatlah mahal. Jika Anda tidak mempunyai asuransi, maka bisa jadi Anda akan kesulitan ketika ada anggota keluarga yang membutuhkan perawatan.
Anda bisa mengikuti salah satu program pemerintah yaitu BPJS. Jika Anda masih mampu membayar asuransi, maka memiliki asuransi jiwa atau dana pensiun juga sangat penting sekali. Sehingga Anda bisa lebih lega dan tidak khawatir untuk masa depan. Anda pun juga bisa lepas dari generasi sandwich ini.
Berinvestasi
Ketika Anda sudah mempunyai dana yang sedikit lebih, tidak ada salahnya untuk berinvestasi. Anda tidak perlu menanam investasi di saham yang terlalu tinggi resikonya, terlebih jika Anda belum memahami masalah investasi ini. Jadi, lebih baik Anda berinvestasi di instrumen yang tidak terlalu tinggi.
Contohnya adalah seperti investasi emas, deposito atau reksadana. Karena dengan berinvestasi setidaknya Anda mempunyai tabungan lain. Dimana instrumen yang sudah disebutkan juga mudah sekali untuk dijual kembali. Kalau bisa Anda berinvestasi sesegera mungkin.
Demikianlah penjelasan tentang generasi sandwich dan bagaimana cara agar tidak terjebak dalam generasi tersebut. Karena beban yang akan Anda tanggung di masa depan akan sangat berat. Dimana belum tentu selamanya Anda bisa membiayai seluruh anggota keluarga. Terlebih dengan tingginya harga kebutuhan saat ini. Jadi, usahakanlah Anda bisa mengatur keuangan dengan sangat baik.