Dalam perusahaan pasti mempunyai siklus akuntansi. Melalui tahapan tersebut akan ada laporan mengenai neraca keuangan. Karena bagian ini termasuk yang paling penting, sebab akan berpengaruh pada jalannya perusahaan yang ada. Melalui neraca keuangan yang ada, maka bisa mengetahui data yang penting.
Bahkan, melalui neraca keuangan tersebut Anda mampu melihat dan mengetahui mengenai status perusahaan tersebut bisa dalam kondisi yang rugi atau mengalami keuntungan yang besar. Sehingga proses yang ada tersebut bisa Anda pahami mengenai produk yang ada berdasarkan pada target pasar yang disukai atau tidak.
Dengan demikian, faktor yang ada tersebut akan menjadi bagian dari evaluasi untuk kelancaran dan kemajuan bisnis yang ada. Melalui neraca keuangan yang ada, maka menjadi bagian dari siklus akuntansi, bahkan menjadi evaluasi kinerja dalam perusahaan pada kurun waktu atau periode tertentu.
Untuk lebih jelas dan lengkap mengenai neraca keuangan dalam perusahaan, berikut ini kami akan membahasnya secara menyeluruh.
Pengertian Laporan Neraca
Biasa dikenal juga sebagai balance sheet adalah laporan yang berbentuk sistematis dengan isinya berupa, aktiva, modal, utang terhadap perusahaan dari periode yang telah ditentukan. Melalui neraca tersebut akan bisa dilihat mengenai aset, sumber daya perusahaan, ekuitas, hutang ekonomi dan kewajiban diungkap secara menyeluruh.
Melalui neraca perusahaan tersebut, maka Anda akan mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas mengenai status keuangan dalam perusahaan tersebut. Untuk membaca neraca perusahaan sendiri bisa Anda lakukan dengan aplikasi keuangan yang ada, sehingga bisa membandingkan dengan periode yang ada sebelumnya.
Bahkan, melalui laporan neraca tersebut Anda mampu bisa membandingkannya dengan industri yang sama untuk melihat dan mempertimbangkan mengenai kebutuhan antara satu sama lainnya.
Untuk proses pembuatannya sendiri dilakukan pada akhir tahun dan dalam proses pembuatan tidak boleh ada kesalahan sedikitpun. Sehingga semua data transaksi yang ada dan aset yang dikumpulkan harus benar-benar sudah dimasukan secara menyeluruh agar tidak ada kesalahan dan terhindar dari kerugian kedepannya.
Komponen Laporan Neraca
1. Aktiva
Untuk yang belum terlalu mengenal dan memahaminya, aktiva itu adalah aset dalam perusahaan. Biasanya kebutuhan dari aktiva ini untuk beberapa barang yang mempunyai nilai manfaat pada kemudian waktu, seperti kargo, mobil barang, gedung, kantor, gudang, dan masih banyak lagi lainnya berkaitan dengan aktiva perusahaan tersebut.
Jika melihat dari neraca yang ada, maka aktiva itu terbagi menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Untuk aktiva tetap adalah aset dari perusahaan yang bisa Anda cairkan untuk memenuhi kebutuhan yang memang diperlukan. Sedangkan, aktiva lancar adalah aset dari perusahaan yang mudah untuk anda cairkan pada kemudian hari nantinya.
Nah, aktiva lancar inilah yang akan menjadi aset dari perusahaan yang dibeli, namun tidak bertahan lama lebih dari satu periode saja. Sementara itu, aktiva tetap digunakan sebagai aset perusahaan yang bisa bertahan dalam kurun waktu yang lama.
2. Kewajiban
Melalui laporan neraca menjelaskan apabila kewajiban itu merupakan jumlah terkait utang yang ada pada perusahaan melalui periode tertentu. Hal ini mencakup juga apabila kewajiban atau liabilitas yang sama dengan utang pada catatan akuntansi yang ada. Melihat kewajiban yang ada itu, terbagi menjadi dua, yaitu utang lancar (current liability) dan utang jangka panjang (long term liabilities).
Untuk hutang lancar merupakan kewajiban suatu perusahaan untuk melakukan pembayaran hutang dalam kurun waktu singkat atau jangka pendek. Biasanya utang lancar sendiri memiliki jatuh tempo, sehingga harus segera dilunasi atau diselesaikan. Sedangkan hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan untuk melakukan pembayaran pada jatuh tempo yang lebih dari setahun. Jenis dari hutang jangka panjang merupakan hutang tidak lancar.
3. Modal
Mungkin banyak juga yang menyebutkan sebagai ekuitas. Hal ini berkaitan langsung dengan kekayaan pada perusahaan dari pemilik perusahaan tersebut. Melalui perjalanannya sendiri, modal ini bisa saja berkembang lebih banyak atau berkurang, semuanya berdasarkan pada pengelolaan dan manajemen dari perusahaan yang ada.
Modal atau ekuitas akan bertambah apabila perusahaan tersebut mampu mengelola dengan baik, apabila perusahaan mengalami keuntungan dan menambahkan suntikan dana dari investor, kaka bisa langsung menambahkannya. Sedangkan, apabila perusahaan mengalami kerugian, jika pemilik mengambil dana investasi atau perusahaan sedang dalam kondisi rugi.
Berdasarkan pada neraca, modal itu terbagi menjadi laba tahan, cadangan laba, dan modal yang ada lainnya. Lalu, melihat dari laporan neraca, modal atau ekuitas itu melihat selisih antara hutang dan harta. Modal menjadi sangat penting dan dilakukan secara terperinci, sehingga pemilik perusahaan akan melihat dan mengutamakan kondisi tersebut.
Nah, demikianlah penjelasan lengkap mengenai laporan neraca. Semoga beberapa penjelasan diatas dapat menjadi sumber informasi dalam memahami laporan neraca perusahaan yang ada.