Pengertian Neraca Perdagangan: Contoh dan Jenisnya

Mungkin sebagian dari Anda sudah tidak asing dengan istilah Neraca Perdagangan. Bisa dikatakan bahwa, neraca perdagangan merupakan salah satu unsur yang terpenting pada suatu neraca pembayaran. Dalam suatu neraca perdagangan, tidak jarang akan memakainya untuk suatu parameter dari transaksi antar negara atau internasional.

Perlu Anda ketahui bahwa pada suatu hal mengenai perekonomian, neraca perdagangan memiliki hubungan dengan suatu transaksi ekspor dan hubungan dengan transaksi impor dalam suatu negara. Parameter yang paling penting yang tentunya akan ada pada Neraca perdagangan yakni nilai daripada ekspor  dan nilai daripada impor.

Pengertian

Berdasarkan penyampaian dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, menyampaikan bahwa pengertian dari neraca perdagangan yakni suatu garis besar yang memberikan tampilan berupa adanya selisih nilai dari adanya transaksi ekspor dan juga adanya transaksi impor dalam negara. Transaksi tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, neraca perdagangan pun bisa juga disebut dengan daftar mengenai berbagai nilai ekspor dan nilai impor yang dibandingkan dalam suatu negara selama setahun.

Lalu apabila mengambil sumber dari Bahasa Indonesia yang selalu disebut dengan BoT atau bisa juga disebut dengan Balance of Trade. Selain itu, pada umumnya neraca perdagangan akan disebut pada mata uang suatu negara atau bisa juga menyesuaikan dengan serikat dari perekonomiannya. Misalnya mata uang Dolar Amerika Serikat, kemudian pada mata uang Pound Sterling sebagai mata uang Negara Inggris, dan juga ada mata uang untuk negara Uni Eropa yakni Euro.

Jenis

Kemudian pada jenis-jenis yang terdapat dalam neraca perdagangan yakni ada 3 jenis neraca perdagangan yang perlu Anda ketahui. Berikut ini merupakan beberapa ulasan singkat mengenai jenis neraca perdagangan yang harus Anda tahu.

Surplus

Pertama ada jenis neraca perdagangan surplus yang bisa disebut dengan keadaan saat suatu nilai dari transaksi ekspor sedang menunjukkan nilai yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai yang terdapat pada transaksi impor. Jika keadaan tersebut pada neraca perdagangan surplus, maka akan begitu memberikan suatu negara kesempatan mendapatkan keuntungan.

Sebab, nilai dari pendapatan tersebut didapatkan dalam nilai yang besar. Supaya neraca perdagangan dapat dalam keadaan yang selalu surplus, maka sebaiknya negara bertindak untuk melakukan penjagaan dengan cara terbaik pada nilai dari ekspor dan impor itu. 

Defisit

Kedua, ada jenis neraca perdagangan bertajuk neraca perdagangan Defisit yang dapat diartikan merupakan lawan dari neraca perdagangan surplus. Keadaan dalam neraca pembayaran disebut defisit apabila nilai yang ada pada transaksi impor merupakan nilai yang besar dan beda jika dibandingkan dengan adanya nilai daripada transaksi ekspor.

Kemudian untuk negara satu dan negara yang lainnya terutama negara yang dinobatkan sebagai negara yang masih berkembang, keadaan tersebut bisa disebut dengan hal yang tidak memberikan untung. Sebab, dana yang akan digunakan untuk urusan impor akan lebih banyak apabila dibandingkan dengan pendapatan melalui transaksi ekspor.

Seimbang

Selanjutnya ada jenis neraca perdagangan seimbang. Neraca perdagangan seimbang merupakan situasi ketika sedang terjadi pada nilai transaksi ekspor dan nilai transaksi impor sedang dalam kondisi yang sama-sama seimbang.

Maka bisa dikatakan bahwa, negara tidak akan mendapatkan suatu keuntungan dan juga negara tidak akan mendapatkan adanya kerugian. Keadaan dan situasi tersebut disebut dengan neraca perdagangan seimbang, memang tidak mudah jika negara hendak bertahan apabila harus menghadapi adanya neraca perdagangan seimbang.

Contoh yang Perlu Diketahui dari Neraca Perdagangan

Supaya Anda lebih jelas maka simak mengenai apa saja contoh mengenai neraca perdagangan. Nilai dalam neraca perdagangan dapat Anda tahu berdasarkan nilai yang terdapat pada ekspor yang dikurangi dengan nilai yang terdapat dalam impor. Berikut ini adalah contoh yang harus diketahui mengenai neraca perdagangan. Simak yuk!

Contoh Pertama 

Diketahui di tahun 2020 terdapat suatu negara yang mempunyai nilai ekspor dengan nilai sampai di $ 180 miliar. Kemudian ada nilai impor dengan nilai mencapai $ 170 miliar. Neraca perdagangan yang terdapat dalam negara tersebut memiliki sifat dari salah satu jenis neraca perdagangan yakni surplus dengan nilai mencapai $ 10 miliar.

Kemudian diketahui pada nilai ekspor dalam negara tersebut mencapai $ 180 miliar, kemudian dikurangi dengan adanya nilai impor yakni $ 170 miliar. Setelah itu diketahui hasil neraca perdagangan surplus tersebut yakni $ 10 miliar. Bisa dianggap negara tersebut memiliki neraca perdagangan surplus sebab, nilai dari ekspor termasuk lebih besar jika dibandingkan dengan nilai yang ada pada transaksi nilai impor.

Contoh Kedua 

Diketahui pada tahun 2019, suatu negara sebut saja negara Z mempunyai suatu nilai transaksi ekspor dengan jumlah $ 250,5 miliar. Kemudian diketahui juga ada nilai transaksi impor negara tersebut yang mencapai pada $ 285,5 miliar besarnya.

Selanjutnya, bisa dianggap bahwa neraca perdagangan dalam negara Z tersebut adalah sifat dari neraca perdagangan defisit yang memiliki nilai hingga mencapai $ 34,6 miliar. Berdasarkan hal tersebut bisa disebut negara Z memiliki sifat neraca perdagangan defisit karena nilai yang diketahui pada transaksi impor lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai transaksi dari ekspornya.