Saat ini marak kasus penipuan yang berkedok investasi. Hampir seluruh kasus tersebut, sangat banyak kasus investasi abal-abal yang memakai skema Ponzi dalam eksekusinya. Skema ini bukanlah hal yang baru, tetapi tidak sedikit orang yang terjebak dengan rayuan investasi bodong seperti ini.
Karena, keuntungan yang diberikan sangat menggiurkan dan terlihat meyakinkan. Tak heran jika masyarakat masih tidak mengerti literasi keuangan tergoda dengan investasi yang satu ini.
Lalu, sebenarnya apa itu skema ponzi? Mengapa hal tersebut dapat memberikan tawaran yang sangat menguntungkan? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Skema Ponzi
Dikutip dari Investopedia, skema ponzi merupakan sebuah penipuan investasi yang dilakukan dengan cara menjanjikan keuntungan yang besar dan resiko rendah kepada para investornya. Nama Ponzi asalnya dari seorang mafia di Italia yaitu Charles Ponzi yang pertama kali memakai skema ini pada tahun 1919.
Ia sukses membuat banyak orang merugi karena kegiatan investasi bodong yang dijalaninya. Tentu saja hal tersebut menjadi heboh dan nama Ponzi dijadikan nama dari sistem tersebut. Investasi dengan skema ini pada umumnya murni perputaran uang dari para anggota yang ada.
Prosesnya yaitu dengan memberikan keuntungan menggunakan dana nasabah yang baru bergabung dan seperti itu seterusnya. Jika aliran ini habis, maka skema tersebut bisa berantakan atau bahkan hancur.
Cara Kerja Skema Ponzi
Dikutip dari website Glints.com, skema ini bekerja dengan cara menjanjikan keuntungan menggiurkan bila investor berhasil mengajak orang lain untuk menjadi anggota baru. Investor sebelumnya akan dibayar dari uang investor baru. Ketika investor baru ingin mendapatkan keuntungannya, maka akan dibayar dengan investor lain atau anggota baru.
Pola tersebut akan terus berjalan dan para investor lainnya akan terus mencari anggota baru. Penawar jasa investasi atau pemilik perusahaan ini tidak ragu untuk memberikan fasilitas bodong seperti produk investasi fiktif, kantor sewaan dan lainnya.
Skema ponzi ini akan hancur saat tidak ada lagi investor baru yang ikut bergabung. Hal tersebut sebab tidak ada dana untuk membayar keuntungan yang dijanjikan ke investor lama. Yang sangat unik yaitu investasi dengan skema ponzi ini umumnya beraksi di daerah elite pada tatanan masyarakat.
Biasanya mereka akan menjual beberapa nama menjadi endorser, cara pengelolaannya dibungkus dengan rapi dan terlihat terpercaya. Padahal, skema ini sama sekali tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Ciri-Ciri Skema Ponzi
Ada beberapa ciri-ciri yang menjadi tanda jika investasi tersebut menjalani skema ponzi. Dikutip dari Investor.gov, di bawah ini merupakan beberapa ciri adanya skema ponzi:
-
Menjanjikan keuntungan besar dan resiko yang rendah
Ciri utama yang sangat terlihat yaitu Anda akan dijanjikan keuntungan yang besar dengan rendah resiko. Harus Anda ingat jika setiap investasi mempunyai prinsip “high risk high return”.
Yang berarti, semakin besar keuntungan yang ingin Anda dapatkan, maka sudah pasti semakin besar juga resiko yang perlu Anda tanggung. Oleh sebab itu, bila ada investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi tetapi resiko rendah, maka hampir bisa dipastikan jika investasi tersebut adalah investasi bodong.
-
Keuntungan hasil tidak berpatokan dengan pergerakan ekonomi
Masing-masing produk investasi pastinya akan memberikan Anda keuntungan yang sesuai seperti keadaan ekonomi. Bila keadaan ekonomi sedang membaik, maka keuntungan yang diberikan pun otomatis meningkat. Begitu juga sebaliknya.
Tetapi, hal tersebut berbeda dengan investasi bodong yang memakai skema ponzi ini. Biasanya investasi tersebut bisa memberikan Anda imbalan hasil secara konsisten dan terus menerus tanpa melihat keadaan ekonomi. Untuk itu, Anda harus mewaspadai bila ini terjadi pada investasi yang Anda lakukan.
-
Strategi investasi dirahasiakan
Ciri berikutnya yang harus Anda ketahui yaitu bila investasi ditutupi atau tidak transparan serta dijelaskan secara rumit. Umumnya, skema ponzi akan menuntut para investornya untuk selalu tenang tanpa harus mengetahui apa yang sedang perusahaan rencanakan dan strategi yang akan dilakukan.
Bahkan, tidak sedikit perusahaan investasi bodong ini yang menjelaskan strateginya dengan berbelit–belit, sehingga para investor pemula tidak memahami bagaimana investasi ini dijalani dan hanya menerima hasil apa adanya saja.
-
Tidak memberikan akses untuk melihat dokumen investasi
Selanjutnya, Anda juga harus berhati-hati saat tidak diizinkan untuk melihat dokumen investasi. Hal tersebut dapat terjadi sebab dokumennya memang tidak ada atau memakai investasi yang ilegal. Dengan demikian, investor akan sulit untuk mengevaluasi investasi yang bagaimana seharusnya dilakukan.
-
Dipersulit saat ingin menarik dana
Ciri terakhir yaitu Anda akan dipersulit saat ingin menarik dana investasi. Bila Anda sudah memperoleh keuntungan dan berniat untuk berhenti menjadi investor, proses Anda ketika ingin menarik dana akan dipersulit atau tidak dapat diambil sama sekali.
Karena, dana yang telah Anda berikan sudah dipakai untuk membayar keuntungan ke investor lain atau dipakai untuk kebutuhan pribadi si pelaku ponzi.
Nah, itu tadi ulasan singkat dari kamu tentang skema ponzi yang harus anda ketahui. Dengan mengetahui pengertian dan ciri-cirinya, Anda bisa semakin berhati-hati saat ingin berinvestasi.