Pentingnya Memisahkan Tabungan di Awal Gaji

Bagi kamu pebisnis baru atau fresh graduate yang baru menerima gaji pertama mungkin cukup sulit memisahkan uang pribadi dengan tabungan. Padahal langkah ini penting dilakukan demi kesehatan keuangan di masa depan. Skala kecil maupun besar kamu tetap harus mengalokasikan gaji ke tabungan. Jangan sampai uang tercampur, ya!

Kenapa Sebagian Gaji Harus Ditabung?

Bagi kamu yang ingin belajar mengelola keuangan mulailah dari memisahkan tabungan di awal gaji. Alasannya penting untuk mengetahui total aset di kemudian hari. Kamu akan mengetahui berapa jumlah uang yang terkumpul selama bekerja. Dengan harapan dapat menabung lebih banyak di waktu mendatang. Mengapa menabung itu penting?

Ingat bahwa roda kehidupan tidak selalu sama. Bisa saja kamu kehilangan pekerjaan secara mendadak atau mengalami musibah yang mengharuskan untuk lebih banyak biaya keluar ari kebutuhan sehari-hari. Bersyukurlah kalau saat ini kondisi keuanganmu sedang bagus, gaji stabil dan dapat pekerjaan enak. Alasan lain kenapa kamu harus memisahkan gaji ke tabungan adalah demi tujuan keuangan di masa depan.

Setiap orang tentu ingin hidup bahagia dan sejahtera di hari tuanya. Jadi, menabunglah walau jumlahnya sedikit karena nantinya kamu sendiri yang akan merasakan manfaat tersebut. Sisihkan uang di awal gajian, jangan tunggu sisa setelah beli keperluan lain.

Inilah Cara Mudah Memisahkan Tabungan di Awal Gaji

Memang sulit menahan godaan pemborosan pada gaji pertama. Namun bukan berarti tidak ada cara mengatasinya. Kamu yang baru saja menerima gaji dapat mengikuti tips-tips berikut.

1.  Menentukan Budget

Hal pertama dalam mengelola gaji pertama adalah membuat anggaran atau budgeting. Mudahnya kamu mencatat pengeluaran dan perkiraan pendapatan setiap bulan dari gaji, bonus, maupun tunjangan.

2.  Mencatat Setiap Pengeluaran

Langkah selanjutnya adalah mencatat semua pengeluaran sesuai pos keuangan yang telah dibudgetkan. Seperti biaya hunian, uang makan harian, ongkos transport, hingga kebutuhan lainnya. Walau tampak mudah, faktanya banyak orang beralasan untuk tidak mencatat pengeluaran karena malas. Padahal langkah ini penting untuk menghindari pemborosan gaji. Kamu juga akan lebih mudah mengetahui berapa jumlah uang yang keluar dan mengutamakannya untuk ditabung.

3.  Memisahkan Keinginan dan Kebutuhan

Kalau kamu ingin mengelola gaji pertama dengan baik maka harus memisahkan antara keinginan dan kebutuhan. Sebelum membelanjakan uang selalu utamakan skala prioritas yang telah dibuat. Ingat bahwa kebutuhan hidup setiap orang berbeda meski pendapatannya saja.

4.  Mementingkan Dana Darurat

Kalau sudah bekerja kamu memang harus hidup mandiri dengan tidak bergantung pada orang tua lagi. Lakukan secara perlahan dimulai dari menyiapkan dana darurat, ini sama pentingnya dengan tabungan. Dana darurat bisa digunakan saat terdesak harus keluar lebih banyak uang dari rencana keuangan sebelumnya. Jadi, kamu harus memastikan bahwa gaji pertama terkelola dengan baik. 

Jangan lupa anggarkan pos untuk tabungan dana darurat sesuai jumlah yang ideal. Kalau kami masih hidup sendiri maka kumpulkan tiga kali gaji bulanan. Namun bagi yang punya tanggungan setidaknya enam kali gaji bulanan. Nominal dana darurat memang besar dan untuk mencapainya kamu harus konsisten menyisihkan gaji. 

Selain itu pastikan kamu menempatkan dana tersebut pada produk keuangan yang cepat cair. Misal deposito berjangka, tabungan, atau reksadana yang sewaktu-waktu dibutuhkan lebih mudah pengajuannya.

5.  Mulai Berinvestasi

Sisihkan gaji pertama untuk produk investasi seperti tabungan, saham, deposito, emas, atau produk investasi lainnya. Lakukan sejak dini agar keuntungan semakin besar saat tiba waktunya. Terutama bagi yang masih single, berpenghasilan di usia produktif, dan belum punya tanggungan harus segera memiliki aset.

Kalau menunggu setelah berkeluarga tentu akan semakin besar jumlah pengeluarannya. Mungkin saja alokasi gaji untuk investasi dan tabungan tidak semaksimal saat masih single. Oleh karena itu, kamu harus mulai berinvestasi sedini mungkin. Jangan sia-siakan waktu dan uang untuk pemborosan.

6.  Menggunakan Metode Menabung Paling Gampang

Sebenarnya tidak ada patokan dalam menabung. Selama tidak memberatkan, kamu dapat menyisihkan 10% atau 20% dari gaji bulanan. Lakukan saja dengan metode menabung sesuai tanggal dan nominal tertentu. Atau mulai dari Rp. 5000 setiap hari agar terasa ringan.

7.  Membuka Rekening Baru

Kamu dapat menyiapkan rekening baru khusus tabungan agar uang tidak bercampur aduk. Bedakan rekening gaji dengan rekening tabungan dari sekarang, ya. Maka resiko menggunakan uang tabungan untuk kebutuhan sehari-hari akan semakin kecil, kecuali dalam kondisi darurat. Supaya tabungan cepat terkumpul kamu dapat menyetorkan dana yang menganggur. Seperti bonus, THR, atau tunjangan dari perusahaan daripada dihabiskan untuk berbelanja bukankah lebih bermanfaat jika ditabung. Tidak harus semuanya, kok. Cukup 30-50 persen dari dana tersebut.

Jadi itulah alasan pentingnya memisahkan tabungan di awal gaji. Apakah kamu pernah menerapkan beberapa tips di atas? Kalau belum maka segera lakukan untuk kesehatan keuangan di masa mendatang.