Setiap orang tentu memiliki impian untuk menikmati hari tua dengan tenang dan nyaman tanpa mengkhawatirkan masalah keuangan. Namun, apakah mungkin impian tersebut tercapai bila untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja rasanya semakin berat. Itu baru kebutuhan pokoknya, dan belum ditambah dengan berbagai resiko kehidupan yang datang secara tak terduga.
Setiap hari harus bekerja menghasilkan uang agar dapat menghidupi anak, istri, orang tua, bahkan mertua. Hal inilah yang dialami oleh generasi sandwich atau sandwich generation, dimana orang-orang ini tidak hanya mengurus diri sendiri dan pasangan, tapi juga menanggung beban dari generasi sebelum dan sesudahnya.
Apa itu Sandwich Generation?
Yakni sebutan untuk sekelompok orang dewasa paruh baya yang berada dalam suatu keadaan dimana mereka memiliki tanggung jawab ganda untuk menghidupi dua generasi sekaligus. Hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia menjadi Sandwich Generation. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kurang pengetahuan akan perencanaan finansial yang baik serta produk investasi yang tepat untuk mengembangkan nilai aset.
Selain itu, membiayai keluarga dan orang tua secara bersamaan telah menjadi tradisi yang dianggap sebagai sebuah kewajiban. Maka tak heran bila kejadiannya terus berulang, seolah rantainya tak bisa diputus dari generasi ke generasi.
Penyebab Generasi Sandwich
Istilah sandwich generation sedang populer di kalangan masyarakat, khususnya orang dewasa. Bagi para generasi ini, mereka sering mengeluhkan beban hidup yang harus dipikul. Kalau dipikirkan memang berat karena harus memenuhi kebutuhan finansial keluarga dan orang tua. Gaji yang diterima belum tentu cukup membantu, sehingga mereka harus mencari sumber pendapatan tambahan.
Apa sih masalah penyebabnya?
- Kurangnya kemampuan dalam mengatur keuangan. Ini merupakan penyebab utama yang bisa dikarenakan kegagalan orang tua dalam menyiapkan tabungan hari tua. Bila kamu juga melakukannya, maka besar kemungkinan membuat anak menjadi penerus generasi sandwich.
- Berperilaku konsumtif dengan membeli barang-barang yang tidak penting. Jika terus menerus membiasakan hal ini maka akan membuat pengeluaran membengkak.
- Orang tua dulunya merupakan generasi sandwich maka sangat berpotensi menurunkan tradisi ini ke anak-anaknya.
Ciri-Ciri Generasi Sandwich
Fenomena ini dapat terjadi jika orang tua kita sudah berada di posisi generasi sandwich. Sangat mungkin kita juga akan mengalaminya, bahkan menurunkan ke anak-anak kelak. Kurang siapnya seseorang dalam merencanakan masa depan, seperti mengabaikan kesehatan finansial, membiarkan pengeluaran yang melebihi pemasukan adalah penyebab terbesarnya.
Setidaknya ada 3 ciri-ciri generasi sandwich yang umum diketahui:
- The traditional sandwich generation, berkisar dari usia 40-50 tahun. Generasi ini harus memenuhi kebutuhan anak-anak dan orang tua yang sudah lanjut usia.
- The Open Faced Sandwich Generation yakni generasi yang harus membiayai orang tua serta saudara kandungnya.
- The Club Sandwich Generation adalah orang dewasa yang sudah menikah dan diapit oleh anak dan orang tua, nenek atau kakek, bahkan cucu.
Cara Mencegah Terjadinya Sandwich Generation
Berada pada posisi generasi sandwich bukanlah sebuah pilihan. Namun jika tidak ingin menjadi sandwich generation, kamu perlu melakukan beberapa hal ini.
- Bijak Dalam Mengelola Keuangan
Anda harus melek finansial sejak usia dini, jangan menunggu tua dulu baru mempersiapkan keuangan. Cobalah belajar mengelola keuangan dengan bijak, misalnya membagi pendapatan dengan rumus yang diajarkan para financial planner. Salah satunya adalah rumus 4-3-3, dimana 40% digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, 30% untuk membayar cicilan, dan sisanya lagi 30% untuk ditabung dan diinvestasikan. Atau Anda bisa menabung di awal saat baru menerima gaji.
- Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan
Mengontrol keuangan yang dimiliki dapat dilakukan dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Dengan begitu, kamu bisa menahan diri dari godaan untuk membeli barang-barang konsumtif. Cara ini membantu menekan biaya hidup yang sudah semakin besar.
- Memiliki Lebih Dari Satu Sumber Penghasilan
Jika gaji saat ini belum mencukupi kebutuhan hidup, maka solusinya adalah mencari pekerjaan lain. Anda perlu memperkirakan seluruh kebutuhan dasar tanggungan sehingga dapat membagi gaji dengan tepat. Jangan hanya bergantung pada sumber penghasilan saat ini untuk mencegah terjadinya masalah-masalah negatif terkait keuangan.
Dampak Menjadi Generasi Sandwich
Fenomena ini tentu dapat mempengaruhi mereka yang menjalaninya. Seperti tingkat stress yang lebih tinggi, kelelahan fisik dan mental karena harus mencukupi kebutuhan diri sendiri, anak, pasangan, hingga orang tua, dan perasaan bersalah atau tidak puas atas apa yang dilakukan. Para generasi sandwich mungkin akan lebih mudah merasa khawatir sampai menyebabkan kecemasan yang berlebihan.
Rantai generasi sandwich harus diputus sekarang juga dengan kesadaran masyarakat yang melek finansial. Buatlah perencanaan yang tepat terhadap keuangan, lakukan sedini mungkin meski belum menikah. Hal selanjutnya adalah mencari informasi mengenai produk investasi yang dapat meningkatkan nilai aset. Semoga Anda dan anak-anak Anda terlepas dari rantai generasi sandwich dan menjadi generasi penerus yang lebih cerdas finansial.