Solusi Menghadapi Mahalnya Biaya Rumah Sakit

Bukan rahasia umum lagi jika biaya perawatan di rumah sakit memang mahal. Apalagi ketika Anda diharuskan untuk rawat inap maka dana yang dipersiapkan pun haruslah banyak, bahkan ada juga yang mengatakan jika menginap di rumah sakit biayanya sama dengan anda menginap di penginapan atau hotel.

Di mana semakin lama anda dirawat maka tagihan juga akan semakin besar. Belum lagi biaya tersebut bukan hanya dari harga kamar saja tetapi ada biaya konsultasi hingga obat-obatan dan masih ada printilan lainnya. Sesekali pasien yang dirawat inap pun harus melakukan serangkaian tes yang berfungsi untuk mendukung diagnosa dokter mengenai penyakitnya.

Lalu apakah ada cara yang tepat bagi pasien maupun keluarganya dalam menyiasati biaya-biaya tersebut? Berikut di bawah ini adalah solusi untuk anda dalam pembiayaan perawatan di rumah sakit.

Mendaftarkan diri pada BPJS kesehatan

Anda tentunya sudah mengenal jika Indonesia memiliki BPJS kesehatan di mana asuransi kesehatan ini dapat menanggung mulai dari persalinan hingga pengobatan penyakit mental. Pemerintah sendiri telah lama menghimbau bagi WNI untuk mendaftarkan dirinya sebagai peserta BPJS kesehatan. 

Untuk tarif dari BPJS ini sendiri dimulai dari 35.000 sampai dengan 150.000 per bulannya. Tentunya besaran dari tarif tersebut bisa anda pilih dan disesuaikan dengan kebutuhan juga kondisi keuangan. Bila penghasilan anda cukup tinggi maka silahkan memilih yang kelas tertinggi, namun jika tidak pilihlah yang paling kecil.

Tentunya biaya dari BPJS ini tidaklah setinggi asuransi kesehatan swasta pada umumnya. Namun, perlu Anda ketahui juga bila tidak semua penyakit atau keadaan tertentu akan ditanggung oleh BPJS kesehatan. Tetapi setidaknya anda mempunyai asuransi yang tidak memiliki batasan waktu karena dapat digunakan sejak usia produktif sampai dengan usia lanjut.

Untuk melakukan pembayaran BPJS kesehatan cukup fleksibel karena bisa dibayarkan melalui minimarket yang bekerjasama dengan pihak BPJS, bisa melalui e-commerce seperti Tokopedia ataupun Bukalapak, bisa juga menggunakan beberapa bank seperti Mandiri, BCA, BNI dan BRI. Bahkan Anda dapat juga membayar BPJS melalui e-wallet.

Memiliki asuransi kesehatan lain, selain BPJS

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika BPJS kesehatan milik pemerintah ini tidaklah selalu dapat digunakan pada penyakit-penyakit tertentu atau kondisi yang mendesak. Selain itu juga tidak semua rumah sakit di Indonesia menerima peserta BPJS kesehatan.

Karena itu ada baiknya jika anda memiliki asuransi kesehatan selain BPJS. Apalagi jika anda termasuk orang yang tidak suka hal-hal, sebab ketika anda menjadi peserta BPJS akan ada beberapa prosedur yang harus dipenuhi, tentunya saat Anda menggunakan asuransi kesehatan swasta kondisi-kondisi tersebut dapat dilewatkan.

Untuk besaran dari biaya asuransi kesehatan swasta sendiri memang sangat bervariasi, iurannya biasanya akan dimulai dari 300.000 hingga jutaan rupiah perbulannya. Apalagi asuransi kesehatan swasta, mempunyai jangkauan yang lebih luas dibanding BPJS. 

Namun, bagi Anda yang memang berminat dengan asuransi kesehatan swasta, sebaiknya berhati-hati dalam memilih. Cari tahu sebanyak mungkin informasi tentang perusahaan asuransi tersebut, apakah pernah bermasalah atau gagal bayar ke nasabahnya.

Dana darurat

Terakhir adalah dengan memiliki dana darurat, karena pada kenyataannya ketika anda sakit biaya yang harus dikeluarkan tidak hanya mengeluh mengenai biaya rumah sakitnya atau biaya pengobatannya. Tetapi ada juga biaya untuk transportasi serta biaya lain yang tidak ditanggung oleh BPJS ataupun asuransi kesehatan.

Contohnya seperti biaya laboratorium karena memang ada di beberapa rumah sakit yang tidak dapat menggunakan asuransi kesehatan, jadi mau tidak mau pasien harus mengeluarkan dana sendiri untuk laboratorium.

Belum lagi ketika Anda harus menemani keluarga yang sedang dirawat tentunya akan ada biaya lain lagi seperti untuk makan karena jika bukan pada kamar kelas VIP keatas, keluarga yang menunggu tidak akan memperoleh makanan dari rumah sakit.

Untuk jumlah dari dana darurat sendiri setiap individu tentunya berbeda-beda ini tergantung dengan bagaimana pola hidup Anda. Seberapa besarkah pengeluaran dan tanggungan. Apabila kita mengikuti saran dari pakar keuangan, maka setidaknya Anda harus memiliki dana darurat sebesar 6 hingga 12 kali dari pengeluaran rutin bulanan.

Contohnya apabila dalam sebulan Anda mengeluarkan dana sebesar 2 juta, maka Anda harus mempunyai simpanan cadangan sebanyak 12 juta hingga 24 juta rupiah, nominal ini memang terkesan besar namun apabila Anda melakukannya secara konsisten tentunya angka tersebut akan bisa terkumpul.

Nah, itulah tadi tiga hal yang bisa anda lakukan untuk menghindari atau mensiasati biaya rumah sakit yang terlampau mahal. Untuk asuransi baik itu BPJS ataupun asuransi kesehatan milik swasta ada baiknya Anda melakukan pembayaran secara rutin jika tidak bisa-bisa nama Anda tercoret, sehingga asuransi tidak bisa digunakan.

Tentunya ketika asuransi tidak dapat digunakan yang rugi adalah diri Anda sendiri dan mau tidak mau nantinya ketika Anda harus dirawat di rumah sakit, dengan terpaksa harus menggunakan dana pribadi yang sudah pasti akan menguras kantong dan juga tabungan.