Tahun 2023 Sebentar Lagi Datang, Manfaatkan Uangmu Untuk Hal Ini

Biasanya setiap akhir tahun akan ada resolusi atau harapan untuk menyambut tahun hadapan. Setiap orang memiliki harapan yang berbeda. Bisa berangkat dari hal yang tidak sempat ia lakukan di tahun ini dan target yang akan ia capai di tahun berikutnya. 

Tahun baru sebagai titik mula untuk berlomba menjadi yang terbaik dari versi masing-masing. Tahun baru juga sebagai tanda bahwa ada kehidupan yang diinginkan lebih baik dari sebelumnya. Kaleidoskop tahun ini akan kita anggap sebagai evaluasi untuk membuat pondasi yang lebih kuat. 

Evaluasi dari tahun ke tahun sepertinya juga berkaitan dengan bagaimana pengelolaan uang. Barangkali dalam setahun ini keuangan kita sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Faktor tersebut bisa karena memang banyak pengeluaran yang tidak terduga. Hal lain yang bisa dievaluasi dari keuangan kita apakah uang yang kita keluarkan untuk kebutuhan yang penting. Tidak hanya soal pengeluaran, pemasukan setahun ke belakang juga tidak mengalami peningkatan. 

Atau yang terjadi adalah setahun kebelakang pendapatan kita mengalami peningkatan, tetapi uang tersebut dengan cepat hilang entah ke mana. Sebaiknya kita perlu merencanakan anggaran keuangan lebih baik untuk ke depan. Bagaimana kita memanfaatkan uang tersebut untuk kebutuhan atau alokasi pada hal-hal tertentu. Kamu yang bingung bagaimana cara memanfaatkannya, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.

Belajar Menghemat Pengeluaran

Tahun sebelumnya kita menghadapi pandemi yang tiada kesudahan. Kegiatan yang secara terpaksa harus dibatasi membuat kita kesulitan melakukan aktivitas di luar rumah. Tahun berikut saat pandemi sudah semakin hilang, akses ke luar publik sudah dibuka, tetap jangan kalap dengan keadaan. Kalau hal ini terjadi tidak akan menunjukkan hasil yang positif bagi keuanganmu. Tetap berjalan sebagaimana wajarnya saja. Dengan begitu keuanganmu akan lebih aman.

Perilaku boros juga mendukung keuanganmu cepat habis. Kurangi makan atau jajan di luar rumah. Untuk sekali dua kali masih boleh dilakukan, tetapi jika terlalu sering ini harus jadi resolusi jangka pendek. 

Ritual belanja di e-commerce atau store yang setahun lalu menghabiskan sebagian besar pendapatanmu juga bisa dipangkas. Jika belanja semacam itu harus dipastikan dulu motivasi dan tujuannya untuk apa. Apakah hal-hal mendasar dari kebutuhan atau memang hanya untuk memuaskan keinginan semata.  

Pendapatan Pasif dari Investasi

Pendapatan yang diterima oleh seseorang yang melakukan usaha atau pekerjaan lazim kita sebut dengan active income. Setahun ke belakang sepertinya kamu masih berpatokan pendapatan dari active income ini. Kesibukan dunia kerja sehingga membuatmu tidak sempat memikirkan untuk mendapatkan cuan dari passive income. Kamu tetap bisa menghasilkan uang walaupun tidak sedang bekerja dan status sebagai karyawan.  

Resolusi keuangan yang lebih baik bisa kamu lakukan dengan investasi. Salah satu bagian passive income ini tidak sulit untuk dilakukan. Sebagian orang yang belum mencobanya, akan mengira bahwa berinvestasi harus dengan modal sekian dan susah. Padahal kamu bisa berinvestasi dengan modal seminimalnya Rp100 ribu. Sebagai awal langkah memasuki dunia tersebut, kamu bisa berinvestasi di reksa dana yang memiliki risiko rendah dan profitnya juga tidak besar. Kalau memilih jangka pendek setahun, investasi ini cocok untuk kamu. Kalau kamu lebih senang tantangan, bisa berinvestasi di surat berharga seperti saham yang high risk, high return. Dalam jangka waktu beberapa tahun kemudian, dengan memilih saham yang berpotensi profit, modal yang kamu tanam akan berlipat ganda. 

Sisihkan untuk Dana Darurat

Momen yang tepat untuk kita memulai mengatur keuangan. Awal tahun dengan cara yang baru mengelola keuangan lebih baik. Pendapatan yang kamu peroleh setiap bulannya bisa disisihkan beberapa persen untuk dana darurat. Alokasi ini dibedakan dengan kebutuhan khusus. Agar lebih tertata rapi kamu bisa membuka rekening baru yang saldo di dalamnya berisi dana darurat. Secara tidak sadar, ketika ada kebutuhan mendesak uang untuk kebutuhan pokok dan keinginan malah yang menjadi korban. Hal tersebut akan membebani kita. Belum lagi jika kebutuhan mendesak itu memerlukan dana yang cukup besar, alhasil berhutang menjadi solusinya. Dana darurat menghindari kamu dari dua hal tersebut. 

Dana darurat ini bisa kamu peruntukkan jika orang tua kamu sakit dan membutuhkan biaya perobatan atau istri yang baru melahirkan. Atau keadaan lain seperti terputusnya hubungan kerja dengan perusahaan. Dana pendidikan anak juga bisa masuk dalam pos dana darurat ini

Untuk memperlancar pola keuangan semacam ini, kamu juga harus rutin menghitung berapa pendapatan sebulan dan akan dialokasikan ke mana saja. Belajar lebih rapi dalam mengelola keuangan. 

Manfaatkan uangmu untuk hal-hal yang mampu memberikan pertahanan terhadap finansialmu sendiri di tahun hadapan. Belajar untuk berhemat, berinvestasi, dan siapkan dana darurat agar uangmu lebih terasa manfaatnya.