Setelah menikah, sepasang suami dan istri memiliki peran yang berbeda. Banyak tugas baru menunggu Anda. Pernahkah Anda frustasi di rumah karena mencoba melakukan semua pekerjaan sendiri di rumah? Di rumah Anda, pembagian tugas bisa jadi tidak jelas. Oleh karena itu, pembagian tugas antara suami dan istri perlu dilakukan dengan baik.
Konselor pernikahan New York Stephanie Coontz mengungkapkan bahwa salah satu penentu kepuasan pernikahan, terutama bagi wanita, adalah tingkat pekerjaan rumah tangga. Wanita biasanya merasa stres ketika suaminya tidak mau membantu pekerjaan rumah tangga. Jika salah satu pasangan tidak puas dengan pekerjaan yang belum selesai, tingkat stres akan meningkat di rumah.
Studi dan survei menunjukkan bahwa banyak wanita melakukan sebagian besar pekerjaan rumah, bahkan jika mereka bekerja di luar rumah. Padahal pembagian pekerjaan rumah tangga dapat meningkatkan kepuasan pasangan dan kesejahteraan keluarga.
Akan sangat baik jika tidak ada yang merasa stress karena tidak melakukan seluruh pekerjaan rumah sendirian. Oleh karena itu, untuk menghilangkan penyebab stress dan mengatur rumah tangga dengan lancar, perlu dipikirkan cara untuk membagi tugas pasangan.
Tips Bagi Tugas Rumah Tangga
Berikut adalah beberapa tips berbagi tugas rumah antara istri dan suami yang dapat Anda terapkan;
1. Membuat pembagian tugas
Misalnya tentang kebersihan rumah. Ini tidak boleh diremehkan. Masalah kebersihan rumah sangat mungkin memicu pertengkaran. Melihat rumah yang kotor dan berantakan tanpa mengetahui siapa yang bertanggung jawab bisa membuat pusing pasangan.
Masalah membersihkan rumah sendiri sangat berbahaya hingga menimbulkan kontroversi. Buruk bagi pernikahan untuk melihat rumah yang berantakan tanpa mengetahui siapa yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, Anda dan pasangan perlu berbagi beberapa pekerjaan dan aktivitas sehari-hari di rumah, seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci mobil, mencuci pakaian, mencuci piring, dan pekerjaan lainnya. Tujuan dari pembagian tanggung jawab antara suami dan istri adalah untuk membuat mereka merasa adil dan didukung oleh keluarga lain. Buat daftar tugas yang terbuka.
2. Libatkan anak
Jika Anda diberkati dengan seorang anak, Anda juga dapat membaginya dengan anak Anda. Misalnya, Anda dapat menentukan siapa yang memasak, membuang sampah, membersihkan meja, dan sebagainya. Pekerjaan rumah yang tampaknya sederhana ini akan mengajarkan tanggung jawab kepada anak-anak dan saling membantu.
3. Bergantian tugas
Selain itu, tugas-tugas tertentu perlu diubah setiap hari atau setiap minggu. Hal ini juga penting untuk dilakukan. Pergeseran tugas ini mengajarkan semua orang di rumah bagaimana melakukan setiap tugas. Selain itu, melakukan tugas yang berbeda setiap hari atau setiap minggu tidak terasa membosankan. Rencana yang adil antara Anda dan pasangan membantu Anda dan pasangan mengetahui apa yang akan terjadi.
4. Adil dalam berbagi tugas
Anda juga perlu memastikan pembagian yang adil. Jangan biarkan pasangan Anda melakukan hal-hal yang sulit. Bagilah pekerjaan dengan mengubah kesulitan setiap orang sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab yang seimbang. Jangan membatasi pekerjaan berdasarkan gender. Misalnya, tugas ini hanya untuk wanita dan tugas ini hanya untuk anak laki-laki. Setiap orang perlu belajar sesuatu yang baru atau berbeda. Ajari anak-anak bagaimana melakukan keterampilan ini dan bertanggung jawab. Praktik ini akan menyadarkan mereka akan nilai kesetaraan dan kerja yang adil.
5. Berikan hadiah
Anda tidak perlu bimbam untuk menghargai apa yang Anda lakukan, terutama jika Anda menyelesaikan pekerjaan secara konsisten. Kelihatannya sederhana, tapi sangat menyenangkan. Ini mungkin trik untuk mendekatkan Anda dengan pasangan. Kewajiban rumah tangga dapat dibagi secara adil di antara pasangan. Tidak ada pihak yang merasa terpojok karena sadar bahwa mereka berbagi tugas rumah tangga. Rumah tangga yang digabungkan dapat beroperasi secara lebih harmonis.
6. Berikan waktu untuk istirahat
Setelah melakukan pekerjaan sehari-hari, Anda pasti merasa lelah dan bosan. Berikan waktu untuk pasangan Anda beristirahat dan bebas sebelum beralih tugas. Hal yang sama berlaku untuk suami Anda ketika Anda membutuhkan istirahat. Tidak ada lagi hal yang membuat hati terasa senang ketika pasangan Anda berkata, “Bu, jalan-jalan dulu, lalu ayah memberi makan adik perempuan saya.”
Ingatlah bahwa terkadang Anda atau suami harus lebih rela melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga. Misalnya, jika Anda hamil lagi atau jika suami Anda melakukan pekerjaan ekstra yang mengharuskan Anda bekerja lembur. Ketika ini terjadi untuk mengurangi konflik, menyetujui aturan baru saja sudah melelahkan.
Demikianlah beberapa tips berbagi tugas rumah tangga antara istri dan suami. Dalam implementasinya berbagi tugas rumah tangga membutuhkan kerja sama antara kedua belah pihak, sehingga Anda dan pasangan Anda harus mengerti dan sama-sama mau berkomitmen dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.