Tips Investasi Reksadana

Besar dan kecilnya penghasilan yang Anda terima setiap bulannya, cobalah untuk disisihkan sebagian untuk diinvestasikan. Fungsinya tentu untuk perencanaan masa depan lebih cerah dan memiliki kehidupan yang sejahtera. Salah satu instrumen investasi yang sangat cocok bagi para pemula yakni Reksa Dana. Lantas apa yang dimaksud Reksa Dana? Bagaimana cara berinvestasi di Reksa Dana? Nah, untuk mengetahui jawabannya, silahkan untuk menyimak ulasan pada artikel kali ini sampai habis.

Pengertian Reksa Dana

Reksa dana merupakan wadah atau tempat untuk menghimpun dana yang ditampung dari masyarakat yang berstatus sebagai pemodal atau investor. Nantinya dana yang sudah terkumpul ini akan langsung diinvestasikan oleh sistem berupa manajer investasi di dalamnya, dimana dana ini akan masuk ke beberapa instrumen yakni deposito, obligasi dan saham.

Selain itu, berinvestasi di Reksa Dana tersebut dapat dilakukan dengan hanya bermodal kecil kemudian dikelola oleh sistem manajer investasi atau secara profesional, yang sudah terdaftar resmi dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan. Kesimpulannya, Instrumen investasi seperti Reksa Dana adalah sarana investasi paling praktis serta mudah dijalankan, sekalipun bagi para pemula.

Apabila Anda tertarik untuk memulai investasi di Reksa Dana, tentu Anda juga memerlukan beberapa tips sebelum melakukannya. Hal ini untuk memberikan informasi kepada Anda terkait seluk beluk yang ada dalam instrumen investasi tersebut. Jika Anda sudah mengetahui tips berinvestasi di Reksa Dana, Anda bisa memulainya kapan saja dan dimana saja. Dibawah ini ada beberapa tips berinvestasi reksa dana yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1.       Menentukan Tujuan Investasi

Anda tentu perlu tahu apa sebetulnya tujuan dari investasi Anda, sebab akan berpengaruh ke jenis instrumennya nanti. Hal tersebut penting sebagai sebuah acuan dalam menentukan reksa dana paling cocok sesudah mengetahui tujuan Anda.

2.       Mengenali Risiko Profil

Profil risiko merupakan investor untuk mengetahui kemungkinan penurunan sebuah nilai pokok investasi agar mendapatkan potensi imbal yang lebih besar. Para investor yang memilih profil risiko bersifat agresif cenderung mempunyai risiko yang lebih besar, atau lebih siap kehilangan banyak uang demi mendapatkan imbal hasil jauh lebih besar.

Disamping itu, investor yang profil risikonya konservatif cenderung dengan memilih sebuah produk yang tetap mempertahankan pokok investasi. Maka dari itu, Anda harus mengetahui dan menyesuaikan profil risiko untuk Anda.

3.       Menentukan Terlebih Dahulu Jangka Waktu Investasi

Anda perlu menentukan berapa lama waktu untuk berinvestasi. Sesudah mengetahui tentang profil risiko, berikutnya Anda dapat menentukan berapa lama waktu berinvestasi yang sesuai oleh jangka waktu. Jika waktu berinvestasi kurang dari satu tahun, Anda dapat memilih reksa dana berupa pasar uang yang didominasi oleh deposito, dengan begitu risiko yang ada pun cenderung lebih kecil, serta imbal hasil lebih stabil.

Jangka waktu satu sampai tiga thua, Anda bisa memilih reksa dana pendapatan tetap. Sedangkan, untuk jangka waktu tiga sampai lima tahun, dapat memilih reksa dana berjenis campuran. Kemudian jika ingin berinvestasi lebih dari lima tahun, reksa dana saham dapat dijadikan pilihan. Sekedar info saja, jangka waktu berinvestasi tersebut hanya sebagai panduan umum. Memulai investasi, Anda tetap mengetahui dulu terkait profil risiko yang sudah dijelaskan sebelumnya.

4.       Mencari Manajer Investasi Terbaik

Manajer investasi merupakan pihak pengelola dana milik masyarakat yang sudah terkumpul, yang mana selanjutnya akan diinvestasikan ke berbagai instrumen berupa reksa dana.

Agar bisa mendapatkan hasil reksa dana terbaik, sistem manajer investasi ini akan berupaya mengelola berdasarkan analisis keuangan serta analisis pasar secara keseluruhan. Manajer investasi terpercaya dan mempunyai reputasi baik biasanya mempunyai tim investasi yang jauh lebih lengkap dan proses dalam berinvestasinya pun sangat terstruktur serta bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini sudah terbukti di banyak kasus.

5.       Menggali Informasi Soal Bagaimana Uang Anda Diinvestasikan

Sebuah keterangan terperinci yang tersedia di prospektus reksa dana, bisa memberi Anda informasi mengenai bagaimana proses dana Anda diinvestasikan, dan siapa saja pihak komite investasi yang turut mengelola dana masyarakat serta informasi lain tentang produk didalamnya secara detail dan transparan.

6.       Ketahui dan Periksalah Biaya-Biaya di Reksa Dana

Ketika melakukan investasi di instrumen investasi seperti reksa dana, terdapat beberapa biaya yang akan dikenakan ke para investor atau pemodal, diantaranya seperti subscription fee (biaya untuk pembelian suatu unit penyertaan, redemption fee (biaya untuk penjualan kembali pada unit pernyataan), switching fee (biaya untuk pengalihan unit penyertaan, serta biaya transfer bank, jika ada.

7.       Evaluasi

Setelah Anda mengetahui semua hal yang sudah dijelaskan diatas. Tentu Anda sebagai investor perlu yang namanya evaluasi. Ketika memutuskan membeli produk di dalam instrumen investasi, Anda juga perlu membaca seta menggali informasi terkait aset tersebut. Evaluasi ini penting untuk dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pencairan dan likuiditas.