Usaha Ternak Ayam Potong, Ini Perhitungan Modalnya

Halo sobat usahawan. Apakah kamu salah satu orang yang tertarik untuk usaha ternak ayam potong? Nah, artikel ini sangat cocok untuk kamu baca ketika kamu ingin memulai usaha ternak ayam potong. Apalagi jika kamu seseorang yang masih pemula dan belum mengetahui lebih dalam mengenai usaha ternak ayam potong ini. 

Usaha ternak ayam potong merupakan usaha yang sangat menjanjikan dan tidak ada habisnya. Pasalnya, kebutuhan ayam di pasaran masih stabil bahkan di waktu-waktu tertentu sering mengalami peningkatan. Hal inilah yang menjadikan usaha ini menjadi salah satu usaha yang paling diminati. 

Namun, bagi usaha ternak ayam potong pemula, mungkin masih belum terbayangkan mengenai perhitungan modal dan cara mengembangkan usaha ternak ayam potong. Pasalnya usaha ternak ayam potong ini cukup sulit bagi orang awam. Jika kamu ingin usaha ternak ayam potong, pastikan ilmu dan kemampuan yang kamu miliki sudah cukup mumpuni. 

Apalagi disaat kamu harus merawat dan membesarkan ayam-ayam yang kamu miliki, hal itu menjadi sangat sulit jika kamu tidak tahu dan tidak paham ilmunya. Namun, terdapat alternatif lain ketika kamu tidak bisa membesarkan dan merawat ayam-ayam tersebut. Caranya adalah dengan mempekerjakan orang yang ahli dibidangnya. Dengan demikian, kamu hanya perlu untuk mempersiapkan modalnya saja. Nah, sebenarnya berapa sih modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha ternak ayam potong ini? Simak penjelasan berikut ini. 

Analisa modal ternak ayam potong 1000 ekor 

Untuk modal ternak ayam potong, biayanya akan digunakan untuk beberapa hal berikut. 

  • Membeli Bibit Ayam 

Hal yang paling utama ketika kamu ingin memulai usaha ayam potong adalah mempersiapkan biaya atau modal untuk membeli bibit ayam broiler. Bibit ayam potong bisa kamu dapatkan pada pengepul bibit ayam atau langsung membelinya ke pihak marketing penetasan ayam di tempat-tempat terdekat yang ada di Kota kamu. 

Harga 1 bibit ayam pada tahun 2022 adalah Rp. 8000, jika dikalikan 1000 bibit ayam, maka untuk membeli bibit ayam, biaya yang perlu kamu keluarkan adalah Rp. 8.000.000,- 

  • Biaya Pakan 

Setelah membeli bibit ayam potong, selanjutnya yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan pakan untuk bibit ayam. Pakan ayam ini harus kamu persiapkan setidaknya untuk 1x masa panen. Untuk kebutuhan rutin ini, kamu bisa membeli pakan ayam broiler di toko-toko peternakan. Untuk menghemat biaya, sebaiknya kamu membeli pakan ayam broiler di toko grosir atau marketing produsen pakan ayam, karena jika pemberian pakannya banyak, maka biaya 1 karung pakan ayam akan mendapatkan potongan harga. 

Tiap karung pakan ayam berisi 50 kg, sedangkan harga pakan per 1 kg adalah Rp.8.500,- artinya untuk harga 1 karung pakan ayam harganya sebesar Rp.425.000,-

Selanjutnya untuk memelihara 1000 ayam broiler dibutuhkan sebanyak 60 karung pakan per satu kali masa panen. Bisa teman-teman kalikan, 60 kg pakan ayam dikali Rp.425.000 yaitu sebesar Rp.25.500.000,- 

  • Biaya Obat-Obatan 

Ketika kamu memutuskan untuk memulai usaha ayam potong, maka kamu tidak perlu kaget jika harus mempersiapkan obat-obatan untuk ayam potong kamu. Karena pada dasarnya ayam potong ini memiliki umur yang relatif singkat, yaitu hanya berkisar antara 25 sampai 40 hari, maka ketika ayam potong ini mengalami suatu penyakit, penanganannya harus dilakukan secara cepat dan tepat melalui penyediaan obat-obatan di dalam kandang. 

Standar kebutuhan biaya obat-obatan yang terdiri dari antibiotic, vitamin dan vaksin adalah sebesar Rp.400 per 1 ekor ayam. Jika kamu memelihara 1000 ekor ayam, maka Rp.400 x 1000 = Rp.400.000,- 

  • Biaya Operasional 

Sepertinya dalam dunia bisnis tidak heran lagi jika terdapat biaya operasional. Bukanlah suatu hal yang mengejutkan bagi kamu seorang usahawan. Namun sebenarnya apa saja sih biaya operasional yang dibutuhkan untuk usaha ayam potong ini? 

Biaya operasional ini nantinya akan digunakan untuk pembayaran listrik, biaya bensin pengangkutan bibit ayam, biaya mobil untuk sekali masa panen dan bahkan biaya air, pemanas dan lain-lain. 

Standar biaya operasional adalah Rp.700 per 1 ekor ayam. Jika dikalikan menjadi Rp.700 x 1000 = Rp.700.000,-

Maka, jika di total dari keseluruhan biaya, modal yang harus kamu persiapkan untuk memulai usaha ternak ayam potong adalah sebesar Rp.34.600.000,- 

Analisa keuntungan ternak ayam potong 1000 ekor 

Setelah mengetahui modal yang harus kamu persiapkan, tentunya kamu harus melihat berapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Caranya yaitu dengan mengurangi harga jual ayam dengan biaya modalnya. 

Nilai penjualan ayam potong ketika panen akan diasumsikan dengan tingkat kematian 2%. Artinya, kamu hanya menghitung jumlah ayam hidupnya saja. Jika tingkat kematian ayam potong sebesar 2%, maka jumlah ayam yang masih hidup sebanyak 980 ekor. 

Standar bobot ayam potong biasanya sebesar 2kg. Selanjutnya harga nilai ayam potong di pasar adalah sebesar Rp.32.000/kg. perhitungannya adalah 980 ekor x 2 kg x Rp.32.000 = Rp.62.720.000,- 

Keuntungan yang teman-teman dapat jika menjual ayam potong yang masih hidup adalah RP.62.720.000 – Rp.34.600.000 = Rp.28.120.000 setiap masa panen, yaitu setiap 25-40 hari. 

Nah, itulah analisa perhitungan modal serta keuntungannya ketika kamu ingin memulai usaha ternak ayam potong sebanyak 1000 ekor. Melihat jumlah kebutuhan pasar, ayam potong akan menjadi bidang usaha yang umurnya panjang. Minat masyarakat terhadap ayam potong juga masih sangat tinggi. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kamu ingin memulai usaha ternak ayam potong ini.